-𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐌𝐨𝐨𝐧-𝟎𝟕

274 46 11
                                    

-𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 𝐌𝐨𝐨𝐧-

mentari kini sudah berganti, langit gelap dengan bulan yang bersinar menandakan malam sudah tiba

haknyeon duduk disofa bersama adik -adiknya, menyaksikan film kartun yang sedang tayang di televisi

sunwoo sudah pulang beberapa jam yang lalu omong-omong

Suara canda tawa begitu menggema, memenuhi ruang tengah dengan kehangatan bersama

haknyeon mulai memandangi satu persatu adiknya yang sedang tertawa lepas, akibat lawakan dari film kartun tersebut

matanya menelisik setiap bagian dari ruangan itu

Tunggu

satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, semb-

haknyeon mulai menghitung adik nya satu persatu, ia terkejut saat menyadari salah satu adiknya tak ada disana

"bundaaa rara dimana bun?"

pemuda manis itu berteriak, menanyai sang bunda yang sedang sibuk berkutat didapur

merasa tak ada jawaban dari lawan bicara nya, haknyeon mulai mengedarkan pandangan ke penjuru rumah,

kakinya melangkah, memeriksa satu persatu kamar yang ada

"Raraaa..."

"Dimanaa ra??"

Ceklekk

Pintu putih kayu itu dibuka, berharap sosok yang dicarinya ada dalam kamarnya

Namun nihil kembali menghampiri nya, setelah ia memeriksa semua ruangan yang ada

Ahh hanya satu tempat yang tersisa.

Kamarnya

Tapi apa mungkin bocah enam tahun itu berada di kamarnya?mengingat ia selalu melarang siapa saja yang masuk kekamar nya

Kecuali sang bunda

bukannya apa hanya saja kamar haknyeon itu penuh sesuatu yang tak biasa bahkan sangat rahasia

Ia terlalu malas untuk menceritakan semua tentang hidupnya pada seseorang kecuali bundanya yang terus memaksa

Dengan ragu pintu kamarnya yang berwarna coklat tua itu ia buka

Dirinya sangat berharap adiknya berada disana, meski rahasia nya akan terkuak sedikit

Tapi tak apa

Pasalnya tinggal kamar nya itu yang belum ia periksa, semua ruangan yang ada sudah ia periksa

Dan kalaupun dikamar nya tetap tidak ada, haknyeon akan sangat khawatir dengan bocah perempuan dengan rambut hitam sebahu tersebut

Ceklekk

Netranya langsung mengedarkan keseluruh sudut ruang

Gelap

Memang karna lampunya belum ia nyalakan sedari sore tadi. tangannya meraba-raba tembok samping pintu

Menekan tombol saklar yang terpajang

-'The Blood Moon'√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang