Live : 05. Traine

751 105 2
                                    

Ada sekitar 200 orang yang sedang berada di lapangan itu, termasuk Lalice. Berdiri di tengah teriknya matahari membuat kulitnya seakan terpanggang. Setelah membenahkan barang-barang bawaannya di asrama Lalice dan semua Calon Polisi yang lain disuruh berkumpul di lapangan yang sangat panas ini.
"Ku harap teman sekamar ku tidak menyebalkan"

Satu kamar di asrama itu di isi oleh dua orang. Lalice tak tahu siapa teman sekamarnya karena setelah meletakan pakaiannya di dalam lemari Lalice langsung keluar.

"Kau tau, katanya yang akan melatih kita adalah perempuan." Ucap seorang lelaki yang berdiri tepat di sebelah Lalice.

"Apakah bisa perempuan melatih kita?" Ini bukan suara Lalice, namun suara lelaki yang berbaris di depan Lalice.

"Ya! jangan menganggap remeh, Ku dengar mereka kejam dan sangat mudah memberi point pelanggaran"

"Mereka? maksudmu yang akan melatih kita lebih dari satu orang?" Lalice mulai membuka suaranya, suara yang amat datar.

"Em, kita akan dilatih oleh dua orang"

Pwitttt~

Pwittt~

Suara peluit itu mampu mengalihkan perhatian semua orang. Terlihat disana dua gadis cantik berseragam polisi dengan wajah datarnya tengah berdiri dengan tangan bersedekap dada.

Tatapan keduanya sangatlah menusuk, bahkan Lalice dapat melihat tangan salah satu dari laki-laki yang berbicara bergetar hebat.

Dengan berlarian mereka menghampiri keduanya berbaris seperti sebelumnya dan membungkuk hormat.

"Selamat siang semua, Perkenalkan aku Jisoo dan ini Rekan ku yang akan melatih kalian" Jisoo memperkenalkan dirinya, sedikit menyenggol lengan Jennie agar memperkenalkan dirinya juga.
"Jennie."

Suara singkat nan dingin itu mampu membuat semua orang disana merasa takut dan kagum secara bersamaan, kecuali Lalice tentunya. Kalian tahu sikap Lalice tak jauh beda dengan Pelatihnya saat ini.

"Hari kalian akan berlatih Memanjat gedung dan Menuruni gedung menggunakan tali."

"Sekali kalian melalukan kesalahan kalian akan mendapatkan 1 Point pelanggaran. Jika kalian mendapatkan 30 Point sebelum masa pelatihan selesai, kalian akan di keluarkan." Jennie kembali membuka suaranya.

Mereka yang ada disini kesal dengan Jennie. Setiap Jennie mengeluarkan Suaranya yang keluar hanyalah hal yang menakuti mereka.
"Kalian mengerti?"

"Nde, Kami mengerti Inspektur" Jawab mereka serentak.

"Kalian memiliki waktu 30 menit sebelum memulai latihan." setelah mengatakan itu Jennie dan Jisoo pergi meninggalkan mereka yang masih memberikan tatapan kagum yang bercampur dengan tatapan jengkel.

.........

Gadis dengan rambut blonde indahnya itu tak henti hentinya tersenyum. Rose merasa bahagia karena cita citanya berada di depan mata. Memandang kagum kedua gadis yang bergelar Inspektur itu dengan mata berkaca kaca, Dia berharap bisa manjadi seperti mereka.
"Mereka sangat mengagumkan"

Mengikuti arah langkah Jisoo dan Jennie, Rose menyeringit ketika melihat seorang gadis berponi yang sepertinya ia kenal.

Menempelkan jarinya di dagu, dia terbelalak ketika mengigat bahwa gadis yang ia lihat itu adalah gadis yang bertabrakan dengannya tempo hari.

Mendengus kesal, Rose sungguh berharap dia tidak satu kamar ataupun divisi dengan gadis kulkas menyebalkan itu.

Memilih berteduh di bawah pohon rindang yang menyejukan, Rose dapat melihat bahwa gadis dengan poninya itu duduk sendiri di ujung lapangan itu, entah setan apa yang merasukinya kaki Rose melangkah mendekati gadis itu.

Tanpa aba aba duduk di sebelahnya, memberinya sebuah permen gagang dan tertawa hambar ketika gadis itu hanya menatapnya dengan tatapan heran.

"Kau gadis yang menabrak ku waktu itu kan?" Tanya Lalice dengan nada datarnya, Rose yang mendengarnya hanya mengangguk pelan.

"Em, Kita bertemu lagi" Tak menjawab omongan Rose, gadis itu memilih memandangi langit yang sangat terik itu.

Tersisa 3 menit lagi untuk mereka sebelum melakukan latihan, beberap dari mereka ada yang menyantap makan siang dan ada juga yang menonton drama mengisih waktu luang.

"Kau masuk divisi mana?" Rose membuka topik pembicaraan.

"Patroli" Mendengar jawaban itu Rose mendesah dalam hati, dia harus satu divisi dan berkemungkinan akan di tempatkan di wilayah yang sama.

"Divisi kita—-"

Pwittt

Pwitt

"Waktu pelatihan telah dimulai." Lalice berkata dengan singkat lalu meninggalkan Rose begitu saja

Palembang, 4 Desember 2021.

bintangnya kak

LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang