CHAPTER 15-THIS ENDING

2.7K 158 13
                                    

(HARGAI KARYA AUTHOR!)

SORRY FOR TYPO &

HAPPY READING-

=====

-AUTHOR POV-

Gemericik hujan menemani pemakaman Ron. Semua orang memakai pakaian hitam, tampak menunduk untuk menghormati peti jenazah yang akan di masukan ke liang lahat diiringi isakan tangis dari para keluarga terdekat.

Ginny menatap kosong pada peti kakaknya yang sekarang perlahan di tutupi oleh tanah. Tangannya tidak berhenti menenangkan Ibunya Molly padahal dirinya sendiri sekarang juga merasa amat sangat kehilangan.

Lubang sudah tertutup seluruhnya meninggalkan sebuah gundukan tanah basah.

"Sebagai tanda penghormatan kita pada mendiang Ronald Weasley, sekarang aku harap kalian mengangkat semua tongkat kalian ke atas," ujar Harry, menyeka air matanya lalu perlahan dia mengangkat tongkatnya, mengacungkan ujungnya pada langit dan selanjutnya semua orang di sini melakukan hal yang sama.

Hermione sendiri dia melakukan itu, matanya terus tertuju pada makam Ron, masih sedikit tidak percaya dengan kepergiannya namun hatinya mengatakan untuk mengikhlaskannya.

"Ron dan Fred sudah tenang di sana, pasti mereka telah bertemu," bisik Luna tersenyum, menyeka air matanya sambil menatap makam Ron kemudian makam Fred di sebelahnya secara bergantian.

"Ya Luna, kau benar, Ron pasti bahagia di sana karna Fred ada bersamanya," ujar Hermione, memeluk lengan Luna dan Luna membalas mengusap tangan Hermione di lengannya.

2 BULAN KEMUDIAN

-HERMIONE POV-

Aku tatap diriku lewat cermin, jujur saja aku merasa sangat cantik sekarang. Gaun pengantin sederhana yang melekat di tubuhku sungguh membuatku terlihat sangat berbeda.

Di belakangku Pansy tanpak sibuk menara rambutku, mencatoknya menggunakan alat salon muggle miliknya sehingga rambutku yang sedikit ikal sekarang lurus sempura.

"Ah, soal merias rambut kau jagonya Ginny, lakukan cepat! Pengantin kita hari ini harus cantik," ujar Pansy, Ginny terkekeh dia menaruh minumannya di meja kemudian bangkit, melangkah menuju ke arahku.

"Model rambut apa yang harus aku buat?" Tanya Ginny.

"Apa saja, pokoknya yang beda dari yang lain sehingga sampai kapanpun Hermione akan mengingat itu, tidak, tapi semua orang akan melihat itu."

"Apa kalian akan terus berdebat. Aku tidak ingin make up ku luntur!" Ujarku, mengikuti cara bicara Pansy sehingga dia sekarang malah tertawa, mengibas rambutnya bangga.

"Ya, made in Ginny tidak akan pernah gagal. Bersiaplah Hermione nanti saat kau berjalan di altar, Draco akan terpikat padamu."

Aku hanya tertawa menanggapinya. Perkataan Ginny barusan sungguh membuatku merasa tersipu. Membicarakan soal Draco, aku bingung sekarang dia sedang melakukan apa?

-DRACO POV-

"Dulu saat menikah, aku menguncir rambutku," kata Dad. Aku memutar bola mataku, saran darinya sama sekali tidak berguna.

"Tatanan rambut tahun ke tujuh bagaimana? Kau cukup tampan saat itu," saran Blaise, aku menggeleng.

"Cukup kan katamu? Tidak, aku mau yang tampan, tidak ada kata cukup tampan dalam kamusku," kataku, Harry berdecih, Theo menggelengkan kepalanya heran dan Blaise malah terkekeh.

Tok, tok, tok

"Hoy, Malfoy. Apa aku boleh memberi saran untuk tatanan rambutmu?" Tanya Geogre dari luar kamarku.

BE MY WIFE ✔️( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang