Chapter 19

994 130 14
                                    

Mew perlahan merosot kebawah air matanya tidak lagi tertahan dan tumpah begitu saja, ada rasa sakit didalam hati gulf saat melihat mew menangis seperti itu

Gulf berjongkok di hadapan mew lalu membawa tangannya untuk mengusap air mata yang jatuh dipipi mew, gulf menahan rasa sakit yang muncul dihatinya, menahan air mata yang siap sedia meluncur kapanpun saat ia sudah tidak sanggup menahannya lagi

"Maafkan aku, berhenti menangis" Ucap gulf sembari terus mengusap air mata mew

"Kenapa?" Lirih mew sembari menatap dengan mata penuh air maya, tangannya memegang tangan gulf yang masih berada di pipinya

"Aku tidak ingin kau menjadi anak durhaka mew,biarkan seperti ini untuk sementara, kau pulanglah, aku akan menemuimu jika aku sudah mengingatmu" Ucap gulf lalu pergi begitu saja menuju kamarnya meskipun jalannya masih tertatih karna menang kondisinya yang memang belum sembuh total

Mew kembali menumpahkan air matanya saat gulf beranjak meninggalkan nya, mew nangis sesegukan, hatinya begitu sakit, mew tidak pernah merasakan rasa yang sesakit ini

Mereka yang melihat merasa iba ketika mew seperti itu, win,bright dan paman tong yang dari tadi hanya memperhatikan dibalik pintu dapur akhirnya masuk keruanga tamu dan menghampiri mew

Win membawa mew untuk berdiri dan mendudukkan mew dikursi single tempat duduk gulf tadi. Tidak ada yang berbicara semuanya diam dan membiarkan mew menangis sepuasnya

Tampa mereka sadari dia tempat lain lebih tepatnya dikamar gulf, setelah gulf pergi menuju kamarnya dan menutup pintu rapat setelah itu air mata yang iya tahan keluar dengan deras melewati pipi halusnya
Gulf memegangi dadanya yang sakit, entah kenapa tiba tiba dada gulf sakit melihat mew seperti itu, sebenarnya ada hubungan apa antara dirinya dan juga mew

Sebenernya gulf tidak tau kenapa dia berkata seperti itu pada lelaki tampan itu, bisa gulf lihat sorot kecewa dari matanya, gulf juga tidak tau sebenarnya ada apa dengan nya sendiri

Kenapa ia menangis? Bukankah itu yang gulf inginkan, mew kembali kedalam pelukan orang tuanya, tapi kenapa juga ia harus sesesak ini melihat mew menangis? Kenapa tidak ada yang memberi tahunya tentang hubungannya dengan mew? Kenapa meka hanya diam saja?

Sembari memegangi dadanya gulf terus menggumamkan kata maaf untuk pemuda itu

Kembali ke ruang tamu, setelah serasa mew agak tenang, bibi song menyerahkan koper ke hadapan mew, sesuai apa yang diperintahkan gulf tadi untuk membereskan baju milik mew.Mew natap koper itu lalu menatap kearah bibi song dengan tatapan sedih

"Apa bibi juga tidak menginginkan ku lagi?" Tanya Mew pelan sembari terus menatap wajah bibi song
Bibi song menggeleng cepat, bukan nya ia tidak menginginkan Mew lagi hanya saja ini perintah tuan mudanya

"Maafkan bibi nak"

"Paman, win kalian juga sudah tidak menginginkan ku lagi?" Tanya Mew

Tidak ada yang menjawab mereka hanya menundukan kepalanya, Mew yang melihat tidak ada jawaban dari mereka lantas tersenyum kecut lalu menatap mereka bergantian

"Bibi, paman apa aku masih bisa datang kesini untuk bertemu dengan gulf?" Tanya Mew pelan

"Tentu nak, kau bisa datang kapan saja, pintu rumah ini terbuka untuk mu" Jawab bibi song

"Bibi apa aku bisa bertemu dengan gulf sebentar sebelum aku pergi?" Tanya Mew lagi dan mendapat anggukan dari bibi song

Mew berjalan pelan menuju kamar gulf yang ada di lantai atas, setelah Mew sampai didepan kamar gulf, Mew perlahan mengetuk pintu itu

Prince Wolf [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang