CHAPTER V : Me and all the memories

37 18 63
                                    

"Bintang, aku lelah. Dunia benar-benar ingin aku pergi dari sini, mereka semua jahat."

"Bintang, jika aku pergi ... jagakan papa, ya? Aku titip beliau, meskipun beliau membenci ku karena kehilangan mama, beliau tetap papa ku, Bintang."

"Bintang! Maaf, aku meninggalkan mu sendiri, aku rindu mama. Aku akan bertemu dengan mama, Bintang."



"Bintang! Aku sayang bintang. Jika kehidupan selanjutnya memang ada, aku harap kita dipertemukan kembali dengan cerita dan akhir yang bahagia."




Bintang terengah-engah, mimpi itu datang kembali.

Sudah hampir dua tahun lamanya sang Bulan meninggalkan dirinya, namun ia tak pernah melupakan gadis itu. Ia masih teringat betapa manisnya saat Bulan tersenyum, suara tawa yang indah, dan tangisnya yang menyayat hati.

Bintang mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian tersenyum kecil. "Bulan, kau sudah tidak merasakan sakit lagi, kan? Kau sudah melihat seperti apa wajah cantik mama mu. Bulan, doakan aku disini, ya? Semoga aku bisa menjalankan kisah ku, namun kali ini tanpamu."

Dengan segera ia merapikan kasur dan bergegas mandi, hari ini hari pertama ia kuliah di semester 4, sehingga ia ingin berangkat lebih awal.

Tak lupa buku berwarna kuning kecoklatan yang selalu ia bawa kemana-mana. Buku itu miliknya, pemberian dari Bulan saat mereka masih duduk di bangku SMP.

Awalnya ia tak ingin menggunakan buku itu karena merasa sayang, namun ia juga ingin menghargai pemberian gadis nya, gadis yang ia cintai hingga saat ini.

BULAN dan BINTANG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang