Wonderstruck
-
-
-
------
Jungwon POV
"Jungwon.."
Ternyata Soojin tidak berbohong. Dia benar-benar Jay Axel.
Aku mengucek mata, meyakinkan diri sendiri jika itu memang dirinya. Untuk apa ia kesini? Bagaimana bisa ia tahu letak kelasku?
Senyumannya membuat semua orang yang memandang- bahkan yang berlalu lalang ikut terpesona. Tingkat kemanisannya terlalu tinggi.
Rambut comma yang rapi dan pakaiannya simple. Hanya celana jeans dipadu dengan kaos hitam dan jaket jeans namun aku tidak pernah bosan untuk mengatakannya, ia sangat tampan.
"Kaget ya aku kesini?" Sunoo dan Soojin yang mengikutiku di belakang menganga tak percaya bersama beberapa pekikan kagum oleh teman-teman sekelas yang mengintip di sela-sela jendela.
"Loh ada Sunoo?" Aku tidak melihat reaksinya seperti apa. Aku bertaruh ia pasti sangat terkejut.
Aku hanya bisa mengangguk. Suaraku tercekat di pucuk tenggorokan. Tubuhku bergetar gugup.
Ia tergelak pelan, "aku mau ngajak kamu makan bareng anak-anak. Hadiah kemaren pas kamu nyanyi bareng Heeseung."
Aku mengangguk lagi, seperti boneka pajangan. Berkedip beberapa kali sembari menyerap kata perkata yang ia ucapkan.
"Jangan ngangguk-ngangguk terus. Nggak pegel lehernya?" Ia tersenyum lagi. Gemas.
Sunoo mendorong bahuku agar kembali tersadar dari lamunan. Aku menoleh kesal kearahnya. Membuatku malu saja.
"Jangan dorong-dorong!" Bisikku lantas kembali menghadap Jay.
Sunoo memajukan badannya dan mendekatkan bibirnya ditelingaku. "Ojok meneng ae! (Jangan diem aja!) Keliatan o'on tau!"
Aku mendelik kearahnya namun Sunoo tidak mempedulikanku.
"Jungwon?"
Aku tersentak kaget. "Hmm?"
Sepertinya wajahku terlihat bodoh barusan. Ya ampun, Jungwon!
"Mau nggak? Kamu udah bubar kelas toh?"
Aku mengangguk kembali.
"Ayo! Udah ditungguin anak-anak. Ada adekmu juga."
Aku menggigit bibir lalu mengangguk lagi. "Bentar, ambil tas dulu."
Jay mengiyakanku lalu memasukkan tangannya kedalam saku celana, menunggu.
Karismanya benar-benar memancar terang. Bahkan semua orang masih saja betah memandangnya lamat-lamat.
Sunoo mengikutiku lagi saat diriku masuk kelas untuk mengambil tas. "Sumpah Won, aku sek nggak nyongko!"
(Sumpah Won, aku masih nggak nyangka!)
Aku meringis dan menyembunyikan wajahku dengan menunduk, malu. Cepat-cepat membereskan peralatan tulisku yang berserakan diatas meja lantas memasukkannya ke dalam tas.
"Sejak kapan kon kenal Jay? Kok kon nggak tau cerito opo-opo? Jahat cak arek iki!" Nadanya terdengar sangat kesal dengan rengutan wajah tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderstruck | Jaywon
FanfictionDia, Jay Axel Danadyaksa. Si pembalap liar sekaligus tuan populer kebanggaan Universitas Pelita Angkasa yang suka tebar pesona dan aku adalah salah satu mangsa yang terjerat didalamnya. Sayangnya lelaki itu sudah memiliki tambatan hati, Isabelle si...