1 - Minder

4K 183 17
                                    

Wonderstruck

-

-

-

------

Jungwon POV

Aku, namaku Amory Fazura Jungwon Hariyadi. Biasa dipanggil Jungwon. Berumur 20 tahun bulan depan yang secara teknis masih berada di angka 19 saat ini.

Punya satu adik yang berbeda dua tahun lebih muda dariku, Arsenio Riki Hariyadi. Si tengil yang suka mengikuti balap liar tanpa sepengetahuan orang tua kami.

Itu karena Papa membelikannya hadiah motor balap- entahlah apa itu panggilannya saat ia menginjak umur 17 tahun.

Kami sering bertengkar, mulai dari hal tidak penting seperti persediaan snack dirumah sampai ketika aku memergokinya merokok di kamar.

Sumpah! Aku bahkan akan meledakkan kepalaku saat itu juga saat melihat cengiran tanpa dosanya sembari mematikan rokok diapitan kedua jarinya.

Siapa yang mengenalkannya pada barang yang merusak kesehatan paru-paru itu?

Jujur, meskipun kami sering beradu argumen, namun ia tetap satu-satunya adik kesayanganku. Aku menyayanginya seperti aku menyayangi kedua orang tuaku. Ia sudah seperti anakku sendiri.

Oke, itu berlebihan. Tetapi aku kadang merasa seperti itu ketika mode manja Riki aktif disaat kami berada di waktu senggang.

Saat ini aku menginjak semester 5 yang semakin hari tugas yang aku pikul pun semakin berat. Tiada ada hari tanpa tugas. Selalu. Apalagi tugas jurusan manajemen yang selalu membuatku pusing tujuh keliling.

Namun berkat salah satu sahabatku- Jihan Ivanka si gadis rajin yang selalu mengajak mengerjakan tugas bersama-sama, akhirnya kami selalu mengumpulkan tugas tepat waktu.

Terima kasih ya, Jihan!

Sahabatku yang lain, si polos dan pendiam Se-eun Gita Candramaya dan si tukang pembuat keramaian Avery Sunoo Daryan. Dua kepribadian yang bertolak belakang.

Se-eun yang selalu percaya dengan perkataan orang selalu membuat Sunoo naik darah. Bagaimana tidak, bahkan ketika ia disuruh-suruh kakaknya pun ia selalu menurut tanpa memberi penolakan. Padahal terkadang hal yang kakaknya suruh tidak masuk akal.

Contohnya seperti..

"Dek!"

"Iya, mas?"

"Ambilin air dingin po'o di kulkas. Sama apel yang tadi digigit sama Mama. Eman nggak dimakan toh."

(Ambilin air dingin dong di kulkas. Sama apel yang tadi digigit sama Mama. Sayang kalo nggak dimakan.)

Aku dan Sunoo geleng-geleng kepala melihat kelakuan Kakak Se-eun yang duduk di sofa semena-mena dengan kaki diatas meja layaknya bos itu.

Kami melirik iba melihat Se-eun yang dengan rela hati mengambilkan kakaknya apa yang ia mau.

"Ini mas." Kei Adrian- nama lengkap Kakak Se-eun yang seenaknya sendiri itu mengambil air mineral dan apel dari tangan adiknya.

"Ya kan bisa ngambil sendiri toh mas, lagian deket juga. Ngapain nyuruh Se-eun segala." Sunoo menasehati tanpa segan.

Persahabatan kami berempat yang sudah terjalin sejak SMP membuat kami akrab dengan keluarga masing-masing.

"Adekku aja nggak ngeluh, kok kamu yang komen, Noo.. Noo.." Bales Mas Kei cuek sembari memakan apelnya dan menonton TV.

"Terserah mas'e!" Sunoo sudah terlalu lelah meladeni Kakak Se-eun yang egois itu.

Wonderstruck | JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang