Wonderstruck
-
-
-
------
Malam yang semakin larut tak melunturkan semangat para anggota grup balap "Dark Horse" untuk mencari keberadaan sang leader. Dengan mobil yang dikendarai Doyoung, para anggota Dark Horse yakni Junghwan, Jaehyuk, Hyunsuk, Daniel dan Riki menelusuri sekitar jalanan rute yang tadi dilewati saat pertandingan satu lawan satu itu berlangsung.
"Endi heh.. Peteng, aku nggak ketok." Jaehyuk yang duduk di bangku tengah jendela sebelah kanan menyipitkan matanya yang sudah sipit guna memfokuskan pandangannya pada sekitar jalan.
(Mana heh.. Gelap, aku nggak keliatan.)
"Westalah, digolek'i ae pasti ketemu. Iyo lek barang cilik, iki menungso bro." Jawab Daniel yang duduk di sebelahnya. Ikut mendongakkan kepala pada jendela yang sudah diturunkan paling maksimal.
(Udahlah, dicariin aja pasti ketemu. Iya kalo barang kecil, ini manusia bro.)
"Alon-alon ae, Young." Ujar Riki yang diangguki Doyoung. Ia juga ikut melihat sekitaran ditengah kegiatan menyetirnya.
(Pelan-pelan aja, Young.)
Hyunsuk membuka layar ponselnya dan menyalakan flashlight. "Senter'en rek, disenteri."
(Senterin guys, disenterin.)
"He onok sego goreng rek, luwe.." Tunjuk Junghwan di jendela kiri, menunjuk gerobak nasi goreng yang sedang lewat.
(He ada nasi goreng guys, laper..)
"Fokus Hwan, fokus!" Geplak Hyunsuk di pelipis pemuda itu, mendapat ringisan serta kekehan ringan setelahnya.
"Aku yo luwe, su! Ambune enak." Sahut Daniel disebelahnya.
(Aku juga laper, njing! Baunya enak.)
Semakin jauh menjelajah, seketika bayang-bayang lampu remang-remang mengalihkan perhatian Hyunsuk di sebrang mobil mereka, tepatnya di dekat tong-tong yang terbengkalai.
"Rek! Rek! Iku opo?!" Panggil Hyunsuk menunjuk kearah pandangannya terpusat.
(Guys! Guys! Itu apa?!)
Pemuda-pemuda itu mengikuti arah tunjuk Hyunsuk dan segera mendekatinya.
"Heh, Pak Bos heh.. Yakin aku!" Pekik Junghwan.
"BOS! PAK BOS!" Teriak Riki ketika netranya yakin jika terdapat sesosok manusia yang terduduk bersandar tong berkarat dengan sanggahan tangan sedang menghembuskan asap dari mulutnya sesekali meringis menahan perih disekujur tubuhnya.
Sosok itu menoleh dengan wajah lebam dan luka yang dinilai cukup parah. Disekitar celana dan jaket yang dipakai terdapat sobekan cukup parah dengan bercak-bercak darah. Keenam pemuda itu turun dari mobil milik Doyoung dan mendekati sosok yang bersandar lemah itu.
"Bos! Sampeyan nggak popo?!" Panik Jaehyuk disaat penglihatannya menelisik keadaan suram ketua grupnya.
(Bos! Kamu gapapa?!)
Rasa khawatir menyergap keenam pemuda itu namun masing-masing memiliki cara sendiri untuk mengungkapkannya.
"Jancok! Jeongwoo demit! Asu!" Umpat Riki saking murkanya. Bagaimana tidak, keadaan leadernya bisa dibilang sangat berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderstruck | Jaywon
FanfictionDia, Jay Axel Danadyaksa. Si pembalap liar sekaligus tuan populer kebanggaan Universitas Pelita Angkasa yang suka tebar pesona dan aku adalah salah satu mangsa yang terjerat didalamnya. Sayangnya lelaki itu sudah memiliki tambatan hati, Isabelle si...