8 - Air Mata Buaya

896 99 11
                                    

Wonderstuck

-

-

-

------

Ternyata lelaki itu tidak bercanda. Keberadaannya di depan kelas sudah terlihat sejak beberapa menit yang lalu. Jungwon yang sedang berjalan keluar kelas bersama Sunoo sontak berjengit kaget karena sentuhan lembut di lengannya.

"Kamu nggak lupa kan?" Senyum Jay tersimpul kecil, masih memegangi lengan mungil milik Jungwon yang mengangguk terkesima.

Sunoo berdecak keras, "kalian mau jalan bareng lagi?"

Jay mengangguk menyetujui sedangkan Jungwon menatap sahabatnya dengan linglung. "A-aku-"

"Iya. Mau ke Grand City. Boleh pinjem sahabatmu toh, Noo?"

Sunoo mengernyit dengan tatapan menyelidik. "Kamu beneran wes putus ambek Isa?"

Sontak Jungwon mencubit lengan si pemilik pipi gemoy itu yang disambut pekikan sakit.

"AAA!"

"Kok aku dijewet?!!" Sunoo mengusap bekas cubitan Jungwon tidak terima.

(Kok aku dicubit?!!)

"Nggak sopan!" Bisik Jungwon greget.

"Apanya nggak sopan?! Kan aku mau memastikan dia single sebelum mau deketin kam-"

"Aku wes putus sama Isa. Berita itu bener kok." Jay menghentikan perdebatan kedua lelaki manis itu lalu memutuskan untuk menggapai telapak tangan Jungwon untuk digenggam.

"Aku pinjem sahabatmu yo! Ada urusan penting!" Jay menarik lembut tangan Jungwon dan mengajaknya pergi menuju parkiran tanpa mengucap salam perpisahan kepada Sunoo yang sedang melongo tidak percaya.

Selagi berjalan, Jungwon membalikkan badan dan menggumam kata maaf kearah Sunoo karena sudah meninggalkannya tanpa persetujuan.

"Untung teman." Gumam Sunoo menahan kesal. "Padahal aku yang naksir Jay duluan, eh malah de'e yang dapet kesempatan. Sabar Noo, sabar.."

-

-

-

Perjalanan menuju Grand City terpantau cukup lenggang. Memang jarak antara kampus dengan mall itu tidak jauh, namun jika ditempuh disaat jalanan sedang padat pasti akan terasa melelahkan, apalagi lokasinya yang berada di pusat kota Surabaya.

Jay memarkirkan mobilnya dengan hati-hati lantas mematikan mesinnya saat ia rasa posisinya sudah cukup pas. Sejak di jalan tadi, keduanya tidak terlibat satupun percakapan akibat aura canggung yang menguar.

Jungwon hanya memperhatikan jalan dengan rematan jemari efek dari benak yang merasa gugup sedangkan Jay yang sejujurnya bingung harus memulai perbincangan darimana.

Sejak percakapan terakhir mereka di telfon- pengakuan Jay tentang hubungannya dengan Isa serta dibumbui sedikit gombalan yang sempat membuat sedikit pipi Jungwon memerah membentuk sedikit jarak diantara mereka. Jay merasa ia perlu menjelaskannya namun bingung harus menyampaikan seperti apa, sedangkan Jungwon merasa bodoh karena sempat tersipu dengan mulut buaya lelaki tampan itu.

"Udah nyampe."

"Mau ngapain kita kesini?"

Jay menoleh kearah Jungwon yang masih tak berkutik ditempatnya.

Wonderstruck | JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang