Wonderstruck
-
-
-
------
"Wajahmu elek banget sumpah! Opo meneh pas setan'e muncul. Ngakak parah! Badan ae gede ternyata nyalimu kecil juga hahaha.." Ejek Jungwon berulang kali diperjalanan mereka pulang dari Grand City.
Awalnya mereka hanya sekedar mencuci mata dengan melihat-lihat barang yang dijual di masing-masing toko yang tersedia, namun atas usul Jungwon yang tiba-tiba ingin menonton film horror akibat poster yang tertempel di dekat pintu bioskop sontak membuat Jay tidak bisa menolak permohonan si lelaki mungil itu.
"Iyo iyo seng berani nonton film horror." Jay menggaruk belakang kepalanya malu sambil fokus mengendarai mobilnya.
"Tapi beneran Won, aku iku wong'e kagetan parah. Suwer! Untung-untungan ae aku gak jantungan tadi." Ujarnya membela diri.
"Heleh, alesan! Bilang ae penakut. Gak elit banget dirimu! Hahaha.." Ejek Jungwon kesekian kalinya dengan tawa semakin nyaring ketika mengingat kejadian di bioskop tadi.
"Ya ampun Won, kamu kok jahat seh?" Ia mengelus dadanya pura-pura sengsara. Sedikitnya ia jadi tahu jika Jungwon bisa tertawa selebar ini dilihat dari sikap pendiam yang ia tunjukkan selama mengenal lelaki manis itu. "Untung aku sabar.."
"Akhir'e aku nemu titik kelemahanmu. Awas ae macem-macem ambek aku, bakalan tak sebar nang temen-temenmu ben image sok coolmu iku ternistakan!" Ancam Jungwon dengan wajah yang ia buat garang namun malah sebaliknya.
Jay gemas setengah mati. Sungguh si manis ini ternyata diluar dugaannya.
"Jangan dong sayang, nanti aku traktir wes. Mcd? Burger King? Yoshinoya? Ayok ayok ae! Pokok'e jangan disebar, oke? Hehehe.." Rayu Jay cengengesan.
Disebar tidaknya pun ia tetap dikagumi dan disegani oleh teman maupun para anggota "genk"nya jika boleh besar kepala. Semua ini hanya akal-akalannya saja untuk menyenangkan hati lelaki manis yang perlahan mulai ia kagumi itu.
Jungwon berdecak keras. "Ih sayang-sayang! Inget Isa masbro!" Mata bulatnya bergulir malas.
"Lagian bujukanmu gak bakalan mempan ke aku. Mentang-mentang banyak duit." Lidahnya menjulur mengejek diikuti dengan sendekap dada.
"Isa siapa? Nggak kenal!" Jay balik menjulurkan lidah. "Emang kamu nolak kalo aku beneran mau traktir makan? Coba seh tak tes."
Kebetulan diperjalanan pulang mereka melewati gerai Mcdonalds diseberang jalan arus balik, membuat Jay dengan nekat memilih jalur putaran balik hanya karena niatannya membeli makanan untuk si lelaki manis yang duduk disebelahnya itu.
"Seriusan?" Tanya Jungwon saat Jay memutar kemudinya mengikuti arah putar balik. "Eum.. Jay, nggak usah lah. Aku udah banyak ngerepotin kamu."
"Gapapa. Anggep aja ucapan terima kasih karena barusan udah nemenin hangout ke Grand City."
"Ya tapi nggak usah. Tadi ae kamu udah nraktir tiket bioskop sama popcorn minumnya. Beliin kaos mahal lagi." Jungwon sempat melirik paperbag di bangku belakang dengan tatapan sungkan.
"Beneran nggakpapa, Jungwon. Kan aku sendiri yang mau beliin kamu. Terima aja." Jay memberhentikan laju mobilnya di tempat drive thru.
Tiang dengan speaker dan mic kecil berwarna hitam dengan tulisan "order here" bertengger tegak di dekat jendela dimana mobil Jay berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderstruck | Jaywon
FanfictionDia, Jay Axel Danadyaksa. Si pembalap liar sekaligus tuan populer kebanggaan Universitas Pelita Angkasa yang suka tebar pesona dan aku adalah salah satu mangsa yang terjerat didalamnya. Sayangnya lelaki itu sudah memiliki tambatan hati, Isabelle si...