6

73 6 0
                                    

Keesokannya Adrian menemui Helena di kantor.Dia ingin berbicara empat mata,awalnya Helena menolak tapi Adrian bersikeras.

"Ada apa datang kesini,aku sudah tua apa yang mau kamu bicarakan.Aku nggak bisa secepat itu memisahkan diri dari seseorang,aku butuh waktu"kata Helena yang seolah menyerah.

"Aku nggak bisa ngeliat kamu dengan Bapak,aku nggak bisa kamu menghabiskan waktu dengan laki-laki lain.Apalagi dia adalah Bapak.Aku masih cinta dan sayang sama kamu"ungkap Adrian.

Perasaan Helena sangat tercekat mendengar hal itu.

"Wow,maksudnya apa?apa kamu pikir hidupku seperti lelucon yang leluasa kamu  bisa putar balik seenaknya sendiri?"

"Aku nggak bermaksud kaya gitu,aku menyesal telah menyakitimu dulu"ucap Adrian

"Aku sudah memaafkannya"

Mata Helena tampak berkaca-kaca ketika mengucapkan kalimat itu.Dia pernah bermimpi memiliki keluarga yang hangat,anak-anak yang sehat dan sederhana saja.Tapi semua itu tidak kesampaian,dia selalu sendiri dan merasakan sakit yang luar biasa semenjak Adrian terbukti mengkhianati cintanya yang polos.

Dulu dia melihat Adrian memiliki akun facebook yang memuji-muji wanita lain dan juga banyak foto yang berada disana.Berpelukan,bergandengan mesra.Hati Helena sangat sakit ketika Adrian berselingkuh dengan teman SMAnya yang bernama Tita.Kepolosan Helena membuat Adrian memanfaatkannya untuk berlaku curang.Helena mengakhiri hal itu dengan tidak baik,di kuburnya rencana-rencana indah itu.

Cinta yang tulus dibalas dengan kesakitan yang luar biasa.Meski begitu dia tetap mencintai Adrian dan memilih untuk sendiri.Sepulang Helena dari Australia untuk studi,dia mendengar Adrian menikah dengan Rita dan memiliki putra yang tampan sekali.Untuk apa lagi mengulang cerita yang sudah selesai ini.

"Kita sudah selesai,jauh!"ucap Helena.

"Kapan??kamu ninggalin aku ke Sydney waktu itu.Kamu nggak bisa dengerin penjelasanku.Kamu pikir aku diam saja?Aku cuma anak pegawai negeri biasa yang nggak bisa ngejar kamu sampai Sydney"kata Adrian.

"Lihat kamu sekarang,punya istri cantik dan pintar,karirnya bagus dan karirmu bagus,ada Sultan yang berharga banget di hidupmu.Coba kamu lihat aku?Aku masih sama saja,aku juga mau punya kehidupan seperti itu.Aku nggak bisa mengelak atau memilih harus jatuh cinta dengan siapa"

"Tapi kamu bisa milih untuk menikah dengan siapa"ucap Adrian lugas.

"Nah itu kami juga tahu"ucap Helena ringan.

Adrian lebih mendekat kepada Helena dan menarik lengan wanita yang pernah singgah di dalam hatinya itu.

"Lepasin!kamu nggak pantes kaya gini sama aku"kata Helena yang bisa mendengar hembusan nafas Adrian.

"Kamu masih cinta kan sama aku?kamu masih sayang kan?jawab aku len!"

Helena merasa ternganga dengan sikap Adrian dengan matanya berkaca-kaca.

"Untuk apa aku jawab semua ini?nggak ada pentingnya buat kamu dan aku"kata Helena

"Ada!jawabanmu berarti sekali untukku selama ini"

"Kami udah punya istri dan anak,harusnya segala hal tentang kita sudah tidak ada lagi yang perlu di perdebatkan.Semuanya sudah selesai dan tidak perlu di perpanjang"

"Jawab aja kamu cinta sama aku apa enggak"

"Kamu bener-bener pengen tahu?kamu yakin pengen tahu kan?"tegas Helena dengan tatapan matanya yang tajam.

"Katakan sekarang"kata Adrian

"Aku sayang dan cinta sama kamu"tukas Helena

"Tapi itu dulu dan bukan saat ini lagi.sekarang kamu sudah memiliki keluarga yang begitu indah.Rita baik dan istri yang perfect selain itu kalian punya Sultan anak yang menggemaskan.Aku sangat bersyukur mengenal mereka dan seharusnya kamu juga bersyukur memiliki mereka"ucapnya lagi.

"Kamu bohong"sergah Adrian.

"Lalu jawaban apa yang ingin kamu dengar?kamu masih ingin aku menjawab mencintai kamu,menyayangi kamu yang sudah milik orang lain??Untuk apa?Apakah hidupku hanya layak untuk sekedar melihatnya?apa?apa yang ingin kamu tawarkan?tidak ada kan?"kata Helena yang tidak habis pikir dengan ucapan Adrian yang masih kolot.

"Aku bisa ceraikan Rita dan menikahi kamu"

"Kamu sudah gila"

"Lihat saja kegilaan ini akan sampai di mana"ucap Adrian sembari bergegas pergi.

Helena lemas mendengar perkataan Adrian yang begitu gila dan sama sekali tidak masuk akal.Dia bingung dengan keadaan ini,tidak mungkin untuk memberitahu siapapun tentang hal ini,apalagi Hanggo.Hanggo mungkin akan shock jika tahu dia sebenarnya adalah mantan pacar anaknya.

Adrian begitu gelap mata,kecemburuannya begitu besar dan tidak ingin Helena menjadi ibu tirinya.Akhir-akhir ini Adrian begitu sangat emosional dan pertengkaran-pertengkaran terjadi dengan istrinya.Dia memang ingin mencari lawan bertengkar.Hingga Rita begitu bingung dengan perangai suaminya yang tergolong aneh.Adrian begitu sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk menjauhkan Bapak dan Helena.

Malam itu Hanggo makan malam dengan Helena yang terlihat sedikit gelisah.

"Kamu nggak enak badan ya?"tanya Hanggo sambil mengelus dahi Helena yang sedikit hangat.

Helena banyak diam saja,sesampai dirumah Hanggo menyempatkan diri untuk masuk.

"Mas duduk sebentar ada yang mau aku bicarain"kata Helena.

Hanggo duduk diam saja dan berusaha mendengarkan Helena yang masih saja kaku seperti kebingungan.

"Mas ada sesuatu hal yang yang mas harus tahu,rasanya seperti tidak bijak ketika mas tahunya nanti dari orang lain"

"Perihal apa?"

"Aku"ucap Helena lirih.

Dia menghela nafasnya dan berusaha berbicara pelan lagi.

"Mas,dulu aku sekolah di Australia.dan tinggal lama di Sydney.Aku juga baru pulang belum ada 1 tahun"

Hanggo memandang muka Helena dan ada rasa sedikit cemas karena arah pembicaraan Helena terlalu berputar-putar.

"Iya mas tahu,lalu ada hal penting apa?Papa nggak setuju?kalau soal itu mas udah tahu"kata Hanggo

"Enggak,papa nggak pernah ngomong apa-apa sih"

"Lalu apa,cepetan!besok mas kekantor pagi-pagi"

"Mas,aku dulu kenal dekat dengan Adrian"ucap Helena kelu.

Glekkkk Hanggo menoleh dengan tatapan serius.Helena memegang tangan Hanggo.

"Aku nggak tahu sebelumnya mas,sumpah aku bingung mas jelasinnya.Sudah buntu dari saat aku tahu keadaan ini.Aku minta maaf mas"rengek Helena sembari memeluk Hanggo yang masih agak dingin dan kaku juga dengan keadaan absurd ini.

"Gimana mas,aku harus gimana?"tanya Helena.

Beberapa menit kemudian Helena melepaskan pelukan Hanggo yang hanya diam saja karena kaget.

"Mas,jangan diem aja.Mas!!!"

"Lebih baik kamu tidur gih,istirahat!Untuk hal ini bisa kita bicarakan besok lagi"kata Hanggo bijak.

Tapi Helena begitu kalut dan tidak mau menunggu tentang hal ini.

"Mas,itu masa lalu aku nggak bisa menghapus kenyataan yang sebenarnya,bisa saja aku bohong.Tapi aku nggak mau mas!Nggak usah nunggu besok mas,selesain aja sekarang!"Teriak Helena.

"Aku nggak tahu mau ngomong apa,bingung harus bagaimana dan kenapa ini terjadi"

"Kamu boleh bingung ya mas,tapi tolong hargai sebuah kejujuran.Yang penting sekarang mas tahu keadaannya,terserah kamu mau bagaimana.Akupun bingung dengan hidupku yang kaya gini.Ketika aku bertemu orang yang kuyakini dia tepat,tapi masih aja ada masalah.Sekarang mas kalau mau pulang,pulang aja"tutup Helena sembari menutup pintu rumahnya dan berlari kekamarnya.

Semalaman ini dia menangis sesengukan dan nggak bisa tidur sama sekali.Dia berpikir sudah tidak ada harapan untuk memiliki kehidupan normal yang bahagia.Semua terkubur sudah,dia sudah menerima seseorang yang orang pikir penuh kekurangan.Hal seperti itupun masih ada cobaannya.

PERAHU TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang