8

64 5 0
                                    

Bapak dan anak itu mencoba mencurahkan segala perasaan yang berkecamuk didalam hatinya.Dan berupaya untuk merebut hati Helena kembali.

Pagi itu Hanggo mampir kekantor Helena,dia menunggu kedatangan Helena.Sudah beberapa jam,dan Helena baru masuk saat jam menunjukkan pukul 4.

"Mas"ucap Helena kaget

"Mas ngapain ada disini?ngga kerja?"

"Mau minta dokumen pribadi"

"Dokumen apa mas?buat apa?"tanya Helena heran

"Buat daftar nikah di KUA"canda Hanggo yang seketika terkekeh.

Tapi suasana seperti datar di sana,Helena mau tertawa tapi dia gengsi untuk menunjukkannya di depan si tua itu.

"Mas Hanggo sehat?"

"Iya sehat"

"Udah lama nggak ada kabar"ucap Helena polos

"Maaf,nanti malam aku jemput ya.makan malam sama anak-anak"

"Are u sure?"Helena memicingkan matanya.

"Udah ah nggak usah pakai inggris-inggrisan mas nggak tahu"

........................

Malam itu dengan dandanan sederhana,Helena menunggu Hanggo di depan rumah.Dengan mobil sederhananya dia jemput Helena yang tampak ranum itu.

Helena sudah tidak begitu khawatir dengan hasil hari ini.Dia di sambut ramah dengan keluarga Hanggo,lalu ada adik dan kakaknya juga disana.Setelah makan pembicaraan kekeluargaan di mulai dengan maksud melamar kan Helena untuk Bapaknya.Hanggo sudah tidak sabar dengan sesuatu yang baik ini,dia ingin segera berlangsung.Dan Helena juga tidak begitu ribet,dia ingin sesuatu yang sangat sederhana dan tidak perlu pesta yang mewah.

Papa Helena menyambut baik dengan keputusan putrinya untuk menikah dengan pria paruh baya itu.Dan memastikan akan hadir untuk merestui mereka.Semuanya di ruangan itu berbincang hangat,ramah dan bahagia.Hanggo memandang wajah Helena yang berbinar bahagia,karena harapannya akan segera terwujud.Dia berjanji akan membahagiakan perempuan yang berada disampingnya ini.

...................

Dengan kebaya sederhana berwarna broken white dan riasan yang natural.Helena melangkah mantap untuk menyambut kehidupan baru dengan pria pilihannya,Hanggo.Tanpa di sadari tetesan airmatanya membasihi pipi,tidak ada acara mewah hanya sederhana saja dirumah.

Hanggo diledek teman-teman kantornya karena memiliki istri yang muda,cantik,sukses.Mereka tertawa terbahak-bahak,dan Helena sibuk dengan cucu-cucunya.

Ada rasa yang aneh pada hati Adrian,dia ada rasa sedikit menyesal tapi harus menerima keadaan aneh ini.Kini mantan pacarnya menikah dengan Bapaknya sendiri,dan dia tahu jika Helena berubah.Dia mencintai dan menyayangi Bapaknya,Adrian cukup bahagia karena melihat Helena bahagia.

................................

Malam ini adalah malam pertama Helena tidur dengan Hanggo,dia sedikit malu ketika harus berbagi tempat tidur dengan pria yang telah menjadi suaminya itu.Setelah membersihkan mukanya dia menyisir rambutnya,dan menyemprotkan sedikit parfum.

Mungkin kali ini mas Hanggo mau,tapi ternyata dia sudah tertidur pulas di ranjang karena kecapekan seharian harus beramah tamah dengan tamu kemarin.Helena memandang wajah Hanggo yang kini menjadi suaminya itu,guratan wajah lelahnya,guratan tuanya menghiasi wajahnya.Dia menyadari jika suaminya bukanlah pria muda lagi,dia harus telaten menjaga dan merawatnya.

Helena memberanikan diri untuk mendekat pada suaminya dan memeluknya.Hanggo membuka matanya sedikit karena kantuknya sudah sangat berat,dia merasakan kehangatan itu yang membuatnya rindu.

........................

Pagi itu Helena menyiapkan sarapan oatmeal,susu dan buah yang dia buat secara khusus untuk suaminya yang tercinta.Hanggo begitu takjub dengan pelayanan Helena yang masih sempat melakukan banyak hal di rumah.

"Mas,anak-anak masih di bawah lho.cepetan mas sarapan,mandi,lalu kebawah main sama cucu-cucu.Aku buatin cookies hari ini.yuk"ajak Helena bersemangat.

Selang berapa lama setelah menghabiskan sarapan Hanggo kebawah bercengkrama dengan anak-anaknya yang begitu nyaman berada di rumah Helena yang semua fasilitas ada.Kolam renang dan viewnya juga begitu indah.

Ada keinginan Hanggo untuk membawa Helena kerumahnya saja,walaupun sederhana tentunya lebih nyaman baginya.Lagipula sebagai laki-laki semuanya harus dia pertanggungjawabkan walaupun keadaan berbeda.Secara nyata Helena lebih sukses daripada dirinya yang hanya aparatur negara,sedangkan istrinya pengusaha sukses dari keluarga kaya raya.

Mobil pun berbanding kebalik dengan milik Hanggo,dia tahu jika Helena mungkin akan menolak keputusan ini mentah-mentah.Tapi tidak ada cara lain untuk meneguhkan harga dirinya sebagai seorang suami.Mungkin dia akan berbicara beberapa hari lagi tentang ini.

Senyum Helena meneduhkan hati Hanggo,dia begitu penuh kasih seperti almarhum ibunya anak-anak.Walaupun 100% memang tidak akan bisa sama,lagipula tidak boleh membandingkan apapun kan??
Dia seperti merasa lengkap sekarang dan cucu-cucunya bahagia melihat Omanya yang cantik bercanda sembari membuatkan cookies di dapur mewahnya.

Dengan telaten Helena bercanda dengan krucil-krucil yang setia melihatnya dengan takjub,dan tidak sabar cookies dan muffin buatan omanya.Adrian yang dari kejauhan memandang ibu barunya itu yang sangat antusias seperti dahulu kala ketika bersamanya pada masa itu
Banyak hal yang Helena lalui ketika remaja,masih ingat betul bagaimana tangisannya yang menggebu ketika mengetahui Papanya berselingkuh dengan perempuan lain.

Helena sempat ingin mengakhiri hidupnya karena sudah tidak berguna lagi,apalagi semenjak Mamanya meninggal.Kini dia bahagia dengan pria yang tepat,yang bisa menjaganya dan menemaninya sampai akhir hayatnya kelak.Diruang tengah mereka bercengkrama dan seperti keluarga bahagia.

"Mas,terimakasih"ucap Helena sembari memeluk suaminya itu sebelum mereka tidur.

"Untuk apa?"

"Untuk memberiku kebahagiaan ini,rasanya seperti memiliki keluarga yang sempurna"ucapnya Helena sederhana.

Hanggo begitu trenyuh ketika melihat istrinya yang memiliki segalanya tapi sangat kosong.Dia memiliki harta benda dan apapun yang membuatnya senang,namun tidak satupun menyentuh jiwanya.Dia hanya mendambakan keluarga,dia begitu senang menemukan kehidupan yang baru ini.

Pelukan Hanggo menghangatkan tubuh Helena,dia sangat menyayangi laki-laki yang bisa di katakan berumur seperti bapaknya.Sangat nyaman sekali dekapannya,Hanggo mengusap lembut rambut istrinya untuk membantunya tertidur.

Jika Helena tahu betapa besar rasa sayang Hanggo padanya.Mungin dia tidak bisa menunjukkan dengan barang,tapi dia tunjukkan dengan perilakunya.Hanggo begitu iba dengan istrinya,dia memiliki semua yang mungkin wanita di luar sana inginkan.Tapi setiap hari dia harus mengigit rasa sepi dan rasa kecewanya kepada orang yang paling dia sayang.

Dia berjanji untuk melakukan hal yang baik untuk Helena,dia tidak akan mengecewakan perempuan ini,dia memang bukanlah yang pertama untuk Hanggo tapi dia akan menjadi yang terakhir untuk hidupnya.Disisa umur ini,Hanggo ingin memberikan hal-hal baik agar sebelum Tuhan memanggilnya pulang,dia bisa mempertanggungjawabkan semuanya.Helena harus sembuh dari rasa sakit di hatinya,dia harus bahagia dan mencoba untuk memaafkan dan memperbaiki hubungannya dengan Papanya.

...................

Helena menyiapkan baju kantor Hanggo dan segala keperluannya,sebelum dia juga bersiap kerja.

"Kita mau berangkat bareng?"tanya Helena.

"Iyalah,aku selesai jam 4.Nanti aku jemput di sana"jawab Hanggo sembari memakai baju kerjanya yang tampak gagah.

Hanggo mengantar jemput istrinya sekarang,dia tidak malu-malu lagi untuk menggoda istrinya didepan umum itu.



PERAHU TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang