5

93 7 3
                                    

Rita benar,Helena memiliki energi pemikat yang luar biasa.Buktinya anak-anak begitu mudah akrab dengannya.Semua bagai tersihir dengan keindahan hatinya.Ninda melihat dari kejauhan ketika Helena sibuk dengan anak-anak yang mencari perhatian pada omanya.

"Dia baik kan?"tanya Hanggo pada putrinya.

Ninda hanya membungkam mulutnya,diam seribu bahasa mendengar pertanyaan dari Bapaknya.

Rita juga mulai tambah akrab dengan Helena seperti teman dan membantunya memasak di dapur.Ninda sedari tadi mengamati,ingin mendekat tapi belum cair.Cucu-cucu Hanggo begitu mudah akrab dengan oma Helen.

Setelah itu mereka makan bersama,dan Ninda menidurkan anak ya di kamar.Sudah seperti rumah mereka sendiri,rumah yang nyaman dengan fasilitas lengkap.Helena hanya tinggal dengan art dan penjaga rumah saja.

"Oma capek ya?"tanya Rita yang sekarang mulai memanggil oma tanpa canggung.

"Enggak,malah seneng ada keramaian dirumah ini.Selama ini sepi sekali"jawab Helen yang senang sekali hari ini.

"Sudah lama ya tinggal sendiri?"tanya Ninda tiba-tiba.

"Iya semenjak mama meninggal hanya dirumah sama si mbak,karena papa jarang ada"jawab Helena lugas.

Kali ini Rita bisa menarik kesimpulan pula,jika mungkin Helena rindu sosok Papanya.Rasanya pembicaraan semakin lama semakin berat saja.Banyak hal-hal yang berhasil di korek-korek dari kehidupan Helena.Dan Ninda bisa menyimpulkan juga bahwa Helena memang kehilangan sosok Papanya,dan kebahagiaan tidak hanya berasal dari uang.

"Kalian semua beruntung setidaknya masih ada saudara,menguatkan satu sama lain"kata Helena.

"Iya,ma.Aku sendiri juga di tinggal Papa 5 tahun yang lalu"ucap Rita pelan dan merasa seperti terbawa ke suasana kesedihan itu.

Tidak terasa mereka ngobrol ngalor ngidul sambil bercengkrama.Hanggo tampak senang karena anak-anak akrab dengan Helena,walaupun Adrian belum membuka hati untuk menerima Helena.Jam 9 malam,mereka pulang dan anak-anak sebenarnya mau menginap,tapi besok mereka harus pulang.

Helena seperti mendapat angin segar karena anak-anak Hanggo mulai perduli dengan sosoknya,walaupun Adrian bersikeras untuk menentangnya.Rita dan Ninda tidak habis-habis membicarakan bagaimana Helena.

"Gimana?setelah ketemu orangnya masih ada sesuatu hal yang mencurigakan nggak?"tanya Rita.

"So far sih nggak,kayaknya orangnya baik,penyayang,lembut,kayak ngepas aja sama Bapak kalau emang beneran jadi suami istri"jawab Ninda.

"Nah bener kan.Sebenarnya tuh kasihan,dia kaya tapi kesepian gitu.Gimana ya cara ngomongnya.Kaya butuh temen ngobrol aja sih"

"Iya bener,apalagi papa nya udah sibuk dengan keluarga barunya"

"Iya,makanya kita harus ngasih pengertian ke mas Adrian.Kita kan semua sibuk,nggak bisa kan ngobrol dan nemenin Bapak 24 jam.Bapak butuh temen lho buat hari tua"kata Rita.

"Dia orangnya humble ya walaupun anak orang kaya,sederhana aja gitu keliatannya"cuap Ninda.

"Iya,punya gaya dan ciri khas sendiri sih.salut aja dengan kesuksesannya dan salut juga sama Bapak bisa dapet gebetan sewifeable kaya gitu"cekikik Rita yang agak kurang ajar karena meledek orangtua.

Sepulangnya dari luar kota Adrian mampir kerumah Ninda yang kebetulan dekat dengan airport.Dia berupaya untuk membahas masalah Bapak.

"Apa?!!!!!"kata Adrian penuh emosi yang meluap ketika Ninda sudah tidak sepemikiran dengan dia.

"Coba deh mas ketemu dulu sama mbak Helena,dia orangnya baik kok nggak kayak yang mas takutkan.Rumahnya,mobilnya semuanya lebih dari apa yang kita punya.Jangan nuduh dia bakal porotin harta Bapak.Berapa sih gaji Bapak di banding pendapatan mbak Helen?Jangan berasumsi sembarangan"cuap Ninda.

Adrian tambah emosi dengan pernyataan adeknya.

"Kamu sudah kehilangan akal sehat apa gimana?Pokoknya mas nggak setuju,emang perempuan yang lain nggak ada kenapa harus helen?"

"Udah dapet bibit unggul,kenapa nggak bersyukur sih!heran deh"

"Ya kan masih ada yang lain,yang seusia mungkin atau apalah"

"Mas,kamu kenapa sih kok kayaknya nggak suka tapi alesannya nggak relevan banget.Heran dah!apa yang salah?kita nggak bisa milih mau jatuh cinta sama siapa"

"Udah ah,daripada bertengkar aku mau pulang.bye!"kata Adrian meninggalkan pembicaraan itu dengan kesal.

Jika Helena jadi ibu tirinya,hal itu akan membuatnya menjadi gila.Bayang-bayang Helena terus saja menempel di kepela.Dia tidak ingin berinteraksi atau berhubungan dengan Helena bagaimanapun caranya.Sialnya,kenapa Bapak bisa dapetin hatinya dia.

"Oke fix itu lo cemburu"kata Bram teman Adrian.

Adrian mampir ke cafe dulu sebelum pulang,dia benar-benar nggak ngerti lagi harus cerita sama siapa lagi.Bram adalah sahabatnya yang tahu tentang seluk beluk hubungan Adrian dan Helena.

"Brengsek lo Bram,kenapa juga bokap memang nggak ada laki-laki lain.Bokap hampir 60 tahun,kenapa dia nggak cari yang muda aja kaya di dunia ini stok cowok menipis!"

"Susah bro kalau ngomongin kenyamanan.Cowok banyak,tapi yang bisa ngasih kenyamanan cuma segelintir saja"jawab Bram sok bijak.

"Lagian kejadian itu kan sudah beberapa tahun yang lalu.Lo harusnya bisa melepas pemikiran lo itu,kasian juga Helena.Dia juga berhak punya masa depan"

"Tapi nggak Bapak gue juga keles!!!!"ucap Adrian menggebu-gebu.

"Tanya aja sama Tuhan,kenapa mempertemukan mereka!"

"Karena Tuhan mau hukum gue kan bram??Tuhan mau gue di hantuin bayangan Helena seumur hidup"jawab Adrian jelas.

"Ya bisa jadi"

"Brengsek lo bram,segala omongan lo bikin gue tambah emosi"kata Adrian yang benar-benar pusing.

Adrian mencoba melupakan kenangan indah bersama Helena.Saat mereka masih remaja,saat itu Adrian berjanji akan segera melamar Helena setelah wisuda.Tapi ternyata nggak hanya Helena yang dia janjiin,Bapak Helena marah besar waktu itu dan dia tidak boleh lagi bertemu dengan gadis lugu yang dia permainkan hatinya.Semua rasa sesalnya tertumpuk di situ,dia menyesali kesalahannya terhadap Helena.Dia masih labil waktu itu dan akhirnya menyadari jika dia sangat mencintai dan sangat kehilangan sosok yang begitu menyayanginya tulus.Helena begitu telaten,membawa makanan untuknya karena dia suka memasak.

Tak terasa tetesan airmata membasahi mata Adrian yang tidak bernyali.Dia memang laki-laki pengecut yang hanya tahu tentang keuntungan diri sendiri.Tuhan seperti ingin menghukumnya dengan melihat Bapaknya bahagia dengan perempuan yang ia cintai.Dia tidak tahan ketika melihat Helena nanti.Helena susah mencintai dan ketika dia mencinta seseorang,semua yang dia punya pasti akan dia berikan.Kesetiaan,ketulusan dan semuanya.Adrian tidak sanggup ketika ada pria lain yang Helena pandang selain dia,dia juga tidak ingin posisinya tergeser dari hati Helena yang masih sendiri setelah kejadian itu.

Helena tidak pernah terlibat cinta ataupun hubungan apapun setelahnya.Adrian tahu jika Helena masih mencintainya dan masih menyayanginya.Ada cinta yang diam dalam hati Adrian,selalu berdoa untuk kebaikan Helena.Dan kini Bapaknya sendiri yang akan mengambil alih hati itu.

PERAHU TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang