Tin tin
Klakson mobil membuat gadis shin sedikit terkejut, ia menyipitkan matanya, dan mendengus
" nyonya naiklah "
Sang supir yang di utus namjoon sudah berada di depannya, aera enggan untuk naik ,namun bagaimana caranya ia pulang
" aku tidak mau, tapi ahjussi... Bisakah kau pinjamkan kartu bus, aku akan naik bus untuk pulang "
Sang supir nampak keanehan jelas jelas ia membawa mobil kenapa harus pakai bus
" maaf nyonya, tuan berpesan agar mengantarkan nyonya pulang ke kediaman nyonya, dan tuan berpesan agar nyonya naik dan sampai dengan aman "
Aera menggeleng, ia jelas menolak untuk di antarkan oleh supir, masalahnya jika ia diantar pakai mobil apa kata orang orang
Kawasan kumuh dan juga sangat padat tentu saja membuat aera semakin enggan untuk naik
" ahjussi pinjamkan aku kartu bus, aku akan naik bus. Jika kau ingin memastikan aku aman.. Emmm kau bisa mengikutiku dari belakang. Bagaimana?? "
Han ahjussi atau sang supir mau tak mau memberikan kartu bus yang ia miliki dan mengikuti keinginan nyonya nya itu
Namjoon juga sudah berpesan agar ia memastikan aera aman
Akhirnya aera naik ke bus dan menyenderkan tubuhnya, ia kelelahan pilirannya benar benar kosong
Ia masih belum siap untuk kembali seperti dulu, kehidupan mewah yang ia miliki tentu saja itu semua hanya titipan
Walaupun nanti jika ia dan namjoon bercerai, harta namjoon akan menjadi harta aera sepenuhnya
Namun bukan itu keinginanya..
Ketika sudah sampai, ia nampak sedikit ragu untuk masuk, bahkan kakinya seakan di tanam di depan pintu
Bayangan sang paman membuatnya sesak ia menguatkan dirinya ,ia juga mengatur nafas dan detak jantung yang kian bergemuruh
Ia bahkan sulit untuk bernafas, namun ia yakin bisa melewati ini.. Ia membulatkan tekad nya
Menggapai kenop pintu dengan tangan kanannya dan mulai membuka nya
Seketika kepalanya benar benar pening, ia kembali menutup pintu dan menyenderkan tubuhnya di pintu
.
Ia memegang dadanya, sambil bergumam" tidak, aku baik baik saja "
Kata katanya bagai mantra namun bukannya tenang ia malah semakin panik, dan mulai menangis
Hingga sepasang sepatu diam tepat di depan nya, aera melihat siapa pemilik sepatu mahal tersebut.
Namjoon . Berdiri tegap di depannya dengan kedua tangan yang saling masuk ke dalam saku celananya
Wajahnya masih datar dan memandang aera dingin
" berdiri, dan pulang bersama ku " ucapnya tegas
Aera menggeleng pelan, ia tidak bisa tinggal di sini lagi, apalagi tinggal di mansion.. Jelas ia menolak
Namjoon mengsejajarkan tubuhnya dengan aera, ia menatap gadisnya dan menarik nafasnya
Sebuah pelukan hangat ia persembahkan untuk istri tercinta, aera masih mencerna tentang keadaan tersebut
Tanpa sadar ia membalas pelukan tersebut dan membenamkan wajahnya.
Entah terlampau nyaman atau bagaimana, ia bahkan sampai tertidur di pelukan namjoon,
Menyadari hal tersebut namjoon langsung membawa aera ke hotel terdekat.
Ia kebetulan ada sebuah janji dengan orang perusahaan, ia tidak mungkin membawa aera ke mansion apalagi kini cuaca sedikit mendung
Namjoon meletakan tubuh kecil gadisnya di atas kasur,dan menarik selimut sebatas dada untuk gadisnya..
Ia jelas tau bahwa gadisnya belum siap untuk menerimanya kembali, ia menyuruh para bawahannya untuk merombak seluruh rumah milik gadisnya
Bahkan ia membeli gubuk tersebut, mengganti semua yang ada di dalam dan juga luarnya
Kasur, tv dan perabotan yang lain sudah ia ganti, nuansa putih kini memenuhi kediaman aera .
Namjoon meninggalkan aera dan pergi ke lantai bawah untuk rapat.
Sudah hampir 3 jam rapat berlangsung, begitupun aera ia masih tertidur lelap, sesekali ia membalikan tubuhnya dan mencari kenyamanan .
..........
Ceklek
Namjoon baru saja membuka pintu kamarnya dan aera, dilihatnya kasur sudah rapi dan suara gemericik air di kamar mandi
Ia membuka jas dan menyisakan kemeja hitam miliknya, menggulung kedua lengannya dan berjalan ke arah balkon
Mengangkat telpon dan mulai berbicara dengan orang di sebrang sana
Sedangkan aera ia baru saja beres membersihkan tubuhnya, ia sudah bangun setengah jam yang lalu ia juga sudah berendam air hangat
Ia jelas tau namjoon baru saja masuk ke kamar, dengan ragu aera keluar menggunakan jubah mandinya
Ia keluar dan membuka lemari, untunglah namjoon sebelumnya sudah menyediakan pakaian untuknya
Langit pun sudah gelap, ia masih mengeringkan rambutnya dan mulai menyisir rambut panjangnya
Namjoon menutup panggilan telponnya, ia mengabaikan tatapan aera dan masuk ke kamar mandi, lalu membersihkan tubuhnya
Oke skipp
Namjoon dan aera saling mencuri pandang, mereka tengah makan di restoran bawah hotel, makan dalam diam.
Dan akhirnya namjoon yang memulai pembicaraan
"Tinggalah di hotel dulu, besok ku jemput "
Aera mengangguk pelan, " terimakasih" ucapnya pelan
" aku sudah mengurus semua, jam 8 pagi, supir akan mengantarkanmu ke bandara jangan sampai terlambat dan jangan menolak "
Aera terkejut "Bandara??? "
" Kita akan ke mana? " tanyanya memastikan
Namjoon tidak menjawab ia mengambil tisu dan mengelap mulutnya,
" aku selsai.. Jangan terlambat"
Lalu ia pergi meninggalkan aera dengan wajah bingung
Aera tidak melanjutkan acara makannya, ia kembali ke kamar hotel dan mulai termenung
"Kemana ia akan pergi?? "
"Kenapa harus pakai bandara?? "
"Apa aku akan dikirim ke luar negeri? "
Pertanyaan pertanyaan itu terus muncul di kepalanya.
Ia kemudian berfikir satu hal
" LIBURAN"..
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS WIFE
FantasyCinta yang murni adalah cinta yang tidak perlu didasari oleh apapun, namun terkadang sebuah kebohongan menjadi sebuah titik dimana cinta itu akan muncul.. Pernikahan kontak..