Jarak diantara pasangan itu semakin terkikis, entah setan apa yang merasuki salah satu dari mereka
Kata nafsu memang sulit di tahan namun jika kesadaran mulai kembali lagi maka itu tidak terjadi
Namjoon semakin mendekat dan pikirannya seakan buntu, matanya benar benar gelap dan pandangannya hanya menuju bibir pink gadis di hadapannya
Begitu menggoda dan merekah, begitu cantik pikirnya dan ketika ia sudah berhasil menempelkan bibir tebalnya pada sang wanita
Tubuhnya seketika melayang, dan kosong, obatnya telah kembali dia merasa sangat tenang
Hingga ketika ia mulai menggerakan bibirnya, kesadaran sang wanita kembali, bayangan jahat nan buruk kembali menghantuinya
Ia segera melepas bibirnya dan menjauh, ia bahkan gemetaran, bayangan sang paman kini benar benar menghantuinya
Namjoon juga lupa kalau istrinya itu tengah masa pemulihan
Aera beranjak dan meninggalkan namjoon, ia masuk ke kamar mandi dan mencoba menenangkan diri
Sedangkan namjoon, ia mengutuk dan menggerutu, tubuhnya tidak bisa di kontrol
Ia menyusul istrinya itu dan mencoba untuk mengetuk pintu
" Aera?? Kau baik baik saja? "
Ucapan namjoon yang begitu lembut membuat aera sedikit sadar, ia menarik nafasnya ia tidak lagi menutup telinganya
Ia memandang kearah cermin di depannya
Ia menarik dan menghembuskannya secara kasar dan juga menghapus jejak air matanya
" aera? Tok tok? "
Panggilan dari namjoon membuatnya kembali tersadar, ia membasuh wajahnya secara cepat dan kembali memandang pantulan dirinya di depan cermin
Sedikit merapikan tatanan rambut dan mengelap sisa air di wajahnya, setelah itu membuka pintu secara perlahan
Namjoon masih di depan pintu dan segera meminta maaf
" maaf, tadi aku.. "
" tak apa lupakan?"
Ucapan namjoon segera aera potong, ia berjalan ke arah lemari dan mengambil jaket hitam miliknya tak lupa handphone dan juga sepatunya
Ia berjalan lurus melewati namjoon yang menatap wajahnya khawatir, kini fokusnya ada pada
" sadarlah... Menjauh darinya " hanya itu yang melintas di pikirannya
Dan kini ia sudah duduk di taman hotel, nampak beberapa mahasiswa berlalu lalang,
Ia sama sekali tidak memperhatikan sekitar, ia hanya memandang kosong ke depannya
Hingga sebuah tepukan berhasil mengalihkan pandangannya
" nunna?? "
Ahn jae duduk di samping gadisnya dengan tenang, ia hanya merasa nunnanya sedang tidak baik baik saja jadi ia hanya diam
Sudah lima belas menit berlalu dan mereka masih diam hingga ahn jae yang sedikit penasaran mulai mengajaknya berbicara
" nunna?? Gwenchana? " tanyanya pelan, ia bahkan tidak melihat ke arah samping ia hanya menatap depan
"Hmmm"
Sebuah deheman yang di lontarkan oleh aera membuat ahn jae sedikit sedih, namun ia sebisa mungkin tidak larut kedalam nya
"Nunna? Aku mencarimu dua hari ini, dan maaf bolehkah aku bertanya? "
Aera mengangguk pelan
"Apa kau pindah rumah? "
Pertanyaan dari ahn jae membuat aera bingung dan menarik perhatiannya
"Maksudmu?? " tanya nya bingung
Ahn jae juga bingung, respon dari nunna nya itu begitu aneh jadi ia kembali bertanya
"Dua hari ini kau tidak ada di rumah, tidak datang ke minimarket, tidak ada di kampus, bahkan aku sudah menanyakanmu ke pemilik apartemen namun tidak ada jawaban pasti "
Aera menghela nafasnya
"Aku ke panti asuhan" ucapnya bohong
Ahnjae merasa jawaban aera kurang memuaskan
"Nunna?? Kau jangan pindah ya..kemarin ku lihat perabotan rumahmu di pindahkan bahkan di cat ulang"
Aera kini menatap ahnjae dengan heran
"Huhh?? Dipindahkan?? " tanyanya memastikan
Ahnjae hanya mengagguk dan aera segera. Berdiri dan berjalan cepat ke dalam hotel
Ia ingin bertanya pada yang bersangkutan, walaupun ia tau ini ulah suaminya, namun biasanya namjoon tidak pernah mengganggu kehidupan pribadi apalagi rumahnya
Namun ketika ia baru saja sampai di depan lift, namjoon berserta para staf universitas keluar,
Namjoon sama sekali tak menatap kearah gadisnya itu, ia berjalan dengan santai dan juga mengabaikan beberapa tatapan mematikan dari para mahasiswa khususnya aera
Tanpa fikir panjang, dirinya masuk ke kamar mandi dan menghubungi namjoon
Aera mengirimkan beberapa pesan pada suaminya itu
"ada yang ingin aku bicarakan denganmu"
Send
Beberapa menit kemudian layarnya berubah menjadi pangilan telpon
Segera ia angkat
"Kutungggu malam ini di taman " ucap namjoon di sebrang sana
Dan tut..
Dimatikan, aera kesal namun setidaknya namjoon sudah meresponnya, ia menghela nafasnya pelan, dan mencoba menyusun kata kata apa yang akan ia ucapkan pada namjoon
.............
Waktu sudah menunjukan pukul 22:30 aera kini masih duduk kaku di atas kursi taman yang dingin,
Ia masih menunggu namjoon, sesekali ia melihat kearah ponselnya namun belum ada satupun kabar dari suaminya itu
Tak ada satupun orang di taman ini, karena ini taman belakang, kini hanya dirinya dan hembusan angin yang kian menusuk melalui celah celah jaket tipisnya
Ia tidak mungkin kembali ke dalam kamar namjoon, dan mengambil jaket, jadi ia hanya mengenakan pakaian yang terakhir ia pakai
Menggosokan tangannya berkali kali, mencoba menghangatkan dirinya dengan cara meniup niup telapak tangannya
Hingga
TUK...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS WIFE
FantasyCinta yang murni adalah cinta yang tidak perlu didasari oleh apapun, namun terkadang sebuah kebohongan menjadi sebuah titik dimana cinta itu akan muncul.. Pernikahan kontak..