🌸 Enam Netra 🌸

2.1K 191 2
                                    

Summary,

Bagi seorang pemuda tampan yang populer seperti Park Jisung, suara Zhong Chenle itu bisa diibaratkan sebagai madu, sangat candu sekali untuk terus dinikmati.

Bahkan hanya dengan suara Chenle saja, sesuatu yang ada di area bawah Jisung bisa bergejolak bermaksud untuk minta dibuai.

"Jisung Hyungh, lele boleh es krim itu nggakhs," Zhong Chenle.

"Le ngomong nya bisa biasa aja nggak, gwe khilaf nanti Lo nangis," Park Jisung.

.
.

Jika suatu kebahagian baru terjalin dengan adanya korban, mungkin sang korban lah yang akan merasa sangat menderita.

Apalagi berkorban demi cinta dan perasaan, itu semua bukanlah sesuatu hal yang mudah.

Bagi Renjun, mungkin jika diibaratkan Jisung seperti layaknya sebuah kompas dalam hidupnya yang selalu mengarahkan Renjun ke arah yang benar.

Begitu juga dengan Chenle, menurut Chenle, Jisung itu seperti seorang raja dihatinya, yang mampu memerintahkan segala sesuatu ditubuhnya hanya berkedok nama Jisung.

Lagi dan lagi, semuanya ada di Jisung, bagaimana si jangkung ini akan menyikapinya nanti, memilih dua makhluk indah yang nyatanya mampu memporak-porandakan hatinya di era masa masing-masing.

.

Mendengar ucapan Renjun, bahwa putra Oh masih mencintai kekasihnya, membuat Chenle kembali kalut akan pikiran buruk yang mendera.

Ia kembali takut, walaupun Jisung sudah mengatakan berulang kali bahwa Jisung pasti akan memilih Chenle ketimbang Renjun, tetapi rasanya Chenle belum percaya.

Chenle butuh sesuatu yang mantap dan pasti untuk meneguhkan hatinya, jika Jisung benar-benar miliknya.

Lalu hal apa yang bisa membuat Chenle teguh, bahwa Jisung adalah miliknya untuk selamanya.

Semua cara sudah Chenle lakukan, mulai dari berpacaran sehat maupun tak sehat, bahkan sampai gilanya Chenle rela melakukan hubungan intim setiap malam bersama Jisung, agar Jisung terus kalut dengan dirinya untuk selamanya.

Bisa jadi Chenle memilih jalan pelet alami dengan cara ngeuw*e.

Renjun pasti melewatkan cara itu, berarti bisa dikatakan Chenle lebih unggul dalam langkahnya dibandingkan dengan Renjun.

Ingat, cinta itu butuh pengorbanan bukan melulu tentang kesedihan.

.

Jika dilihat dari segi apapun, pasti pembicaraan antara para Bapak dan para emak pasti sangat berbeda dari segi bobot topik.

Para emak biasanya topiknya berisi semua celaan tetangga, sedangkan para bapak justru malah cenderung dengan topik pekerjaan atau bagaimana caranya mendapatkan uang biar para istrinya terus mepet dengannya.

Sama halnya dengan Jisung saat ini, yang justru lebih memilih bersama Ayah Sehun dan Papi Chanyeol dibandingkan dengan Mami Baek, Bunda Luhan, serta Renjun dan Chenle yang asik mengghibah.

"Kamu rencana mau apa setelah selesai sekolah Jisung-ah?" tanya Sehun yang nampak penasaran dengan rancangan masa depan Jisung.

"Aku berencana ingin menjadi seorang Presdir seperti Papi Chan serta punya banyak perusahaan besar," jawab Jisung yang membuat Chanyeol ikut tersenyum mendengar mimpi putranya.

"Bagus, lalu apa yang Jisung rencanakan terkait perusahaan mu nanti?" tanya Sehun lagi.

Oh tuhan, seperti nya Jisung nampak sedang mengikuti kelas psykologi, diwawancarai seputar masa depannya.

DESAHABLE - CHENJI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang