🔞 VCS 🔞

9.1K 179 23
                                    

Summary,

Bagi seorang pemuda tampan yang populer seperti Park Jisung, suara Zhong Chenle itu bisa diibaratkan sebagai madu, sangat candu sekali untuk terus dinikmati.

Bahkan hanya dengan suara Chenle saja, sesuatu yang ada di area bawah Jisung bisa bergejolak bermaksud untuk minta dibuai.

"Jisung Hyungh, lele boleh es krim itu nggakhs," Zhong Chenle.

"Le ngomong nya bisa biasa aja nggak, gwe khilaf nanti Lo nangis," Park Jisung.

.

.

"Pih kapan kita pulangnya? Jiji udah kesepian banget kagak ada calon istri," Jisung udah ngeluh aja ke ayahnya karena bosan.

"Nggak ada teman main ranjang kan lo, makanya ngebet balik mulu," sang ayah pun tak kalah bengek menanggapi anaknya.

"Papih juga kan, nggak ada lawan main kalau tidak ada Mamih," ujar Jisung.

Memang pecah banget sih kalau kedua ayah dan anak itu disatukan, semakin bengek.

Setelah pulang dari proyek kantor Jakarta, Jisung langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya, menghubungi sang pujaan hati yang setiap saat ia dambakan.

~~ Tutt ~~

"Hallo Mas, udah selesai kerjanya," adem banget hati Jisung kalau udah mendengar suara Chenle.

"Mas bersyukur banget tau nggak, punya pendamping hidup seperti kamu," balas Jisung dengan sedikit membual, dan mampu memuat Chenle bersipu malu.

"Adek juga sangat bersyukur bisa memiliki suami seperti Mas Jisung, pasti dedek bayi juga bangga banget sama ayahnya," celetuk Chenle ikut menanggapi.

"Istri Mas sudah makan apa belum?" tanya Jisung sangat perhatian.

"Udah nih, barusan ama Mamih, ama Nana, Echan juga ikut kesini," jawab Chenle melapor.

"Gimana kabar adek bayi? Baik-baik saja bukan?" sekarang giliran sang ayah yang bertanya kepada calon putranya.

"Dedek bayi baik mas, mas jaga kesehatan juga ya disana, jangan telat makan, jangan bandel sama papih," pekik Chenle memberitau suaminya dengan sayang.

DESAHABLE - CHENJI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang