🔞 Sebelum Sekolah 🔞

15.5K 342 67
                                    

Summary,

Bagi seorang pemuda tampan yang populer seperti Park Jisung, suara Zhong Chenle itu bisa diibaratkan sebagai madu, sangat candu sekali untuk terus dinikmati.

Bahkan hanya dengan suara Chenle saja, sesuatu yang ada di area bawah Jisung bisa bergejolak bermaksud untuk minta dibuai.

"Jisung Hyungh, lele boleh es krim itu nggakhs," Zhong Chenle.

"Le ngomong nya bisa biasa aja nggak, gwe khilaf nanti Lo nangis," Park Jisung.

.
.

"Enghhh Hyunghh jangan digigith ahhh eumhh," desah Chenle yang masih setia di ranjang besar Ji-Sung sambil berbaring mempersilahkan Jisung untuk terus menyusu.

"Sayang kok keluar susunya sih, manis banget lagi rasanya," tanpa disadari air susu Chenle keluar setetes saat Ji-Sung terus menyedot nya.

"Yahh Hyungh minumm emhh ajahh kan ahh susunyahh Lele untuk Hyunghsst," ujar Chenle sambil terus mendesah keenakan.

Apa mereka lupa ini jam berapa sekarang? Tadi mereka melakukan naninaninu sedikit walaupun nggak sampai masuk itu pukul 6 pagi, sekarang pukul setengah tujuh.

"Hyunghh lepashh ihh kita kan mau sekolah," Chenle berniat menghentikan tingkah mereka sementara, karena mengingat mereka juga masih ada kegiatan sebagai seorang pelajar yaitu sekolah.

"Mandi bareng yuk sayang?" mendengar kata sekolah Jisung malah terlintas kata mandi bareng, sange banget nih bocah satu.

"Tapi mandi aja yh, itu-itu nya nanti malam aja," ini juga anak kecil suka mancing terus, nanti sehabis begituan ngomel gara-gara kesakitan.

"Kamu serius?" Jisung masih tidak percaya dengan ucapan Chenle barusan.

"Ya serius lah tolol, lele tau Hyung ingin kan, tuh terlihat banget penis Hyung membesar, pasti pengen masuk ke sarangnya lele," ucap Chenle frontal.

"Ngomong nya jangan frontal begitu sayang nggak baik, calon Nyonya muda Park nggak boleh ngomong jorok," titah Jisung pada sang kekasih.

"Lhah salah Hyung lah, kan Hyung yang ngajarin lele," gurau si mungil.

.
.

Melakukan perjalanan panjang pasti sungguh melelahkan, apalagi ketika kita hanya bersender duduk tanpa melakukan apapun saat berada diatas ban kendaraan.

Hal ini lah yang tengah dirasakan oleh Oh Renjun, pemuda manis yang hampir menyerempet cantik tersebut.

"Bunda badan Injunie cape banget," adu Renjun kepada Luhan Ibunya.

"Yang mana yang sakit sayang? Sini biar mama pijitin," adakah Mama kalian yang seperti Luhan, sangat parnoan sekali saat anaknya baru saja merasakan kesakitan sedikit.

Tapi beginilah naluri seorang Ibu, semua Ibu pasti akan melakukan hal yang sama, bahwa apapun yang membuat anaknya sedih sang Ibu pasti rela maju di garda depan untuk menghadang kepedihan buah hatinya.

"Kepala Injunie sakit Bunda," Renjun menyenderkan kepalanya dipelukan sang Bunda sembari menunggu jemputan dari Baekhyun.

Bukannya mereka miskin untuk menyewa biaya supir, serius jangan mengira mereka itu miskin, definisi kemiskinan dari Seorang keluarga Oh itu sangat jauh dari keadaan.

Bagaimana bisa dikatakan orang miskin, ayahnya saja memakai jam arloji merek Roket, sedangkan ibunya memakai setelan lengkap merk Kunci, dan anaknya semua sepatu koleksinya bermerk Nika.

DESAHABLE - CHENJI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang