Prolog

538 89 11
                                    

Warning! Harsh Word
16+

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07.31 PM - Dreamiez Basecamp

Duk!

"Aakh! anjing bener ya lu!" Umpat Jaemin ketika sebuah bola basket tiba-tiba mendarat di kepalanya, sementara pelaku yang dengan sengaja mendaratkan bola basket tersebut di kepala Jaemin hanya tersenyum sambil memperlihatkan eye smilenya.

"Gue gak sengaja elah, lanjut aja tuh bikin proposalnya cepet biar cewe gue bisa pulang"

"Gak sengaja apanya bangsat! Lo udah lima kali ngelempar bola basket ke gue, yang pertama kena punggung, yang kedua kena laptop, yang ketiga numpahin kopi gue, yang ke empat untung aja gak kena apa-apa, tapi yang kelima lo kena kepala gue anjir, lo mau gue geger otak!"

"Bacot bener lu! Selesain aja buruan setan!"

"Jen jangan ganggu dulu, ini proposalnya bentar juga selesai " Ucap Ryujin menengahi perdebatan Jaemin dan Jeno.

Jika bukan karena Ryujin yang menjabat sebagai Wakil Presiden dan Jaemin sebagai Presiden BEM FK, keduanya tidak akan terlibat kerja sama dalam membuat proposal acara dan membuat Jeno kadang menatap jengkel Jaemin.

Bukan karena Jeno tidak suka pada Jaemin, mana mungkin juga pemuda bermarga Lee itu tidak suka pada sahabat kecilnya yang akan merangkap menjadi saudara tirinya.

Hanya saja Jeno merasa kesal saat Ryujin lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jaemin karena urusan BEM Fakultas.

"Udahlah Ryujin, mending lo balik sekarang bareng Jeno, gue bisa selesain ini sendiri," Ucap Jaemin pada Ryujin

"Dih gue gak mau, merasa gak berguna gue sebagai wakil presiden BEM"

"Santai aja, ini juga tinggal dikit. Dari pada nih dajjal satu nimpuk gue pakai bola basket mulu mending lo balik aja" Jaemin menunjuk Jeno dengan tatapan mata tajam, seakan ingin mencabik Jeno hidup-hidup.

"Ya udah deh gue balik dulu yaa, semangaat Jaem"

Jeno berdecak mendengar Ryujin menyemangati Jaemin "Ck' gak usah di semangatin, ayo balik"

"Gak bakal gue rebut anjir! Posesif banget sih lo!" Ucap Jaemin sewot, namun hanya dihiraukan oleh Jeno yang saat itu sudah berjalan keluar dari basecamp Dreamiez sambil mengenggam tangan Ryujin.

"Dasar bulol!"

✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧

"Jen bisa gak sih jangan kayak gitu kalau aku lagi kerja bareng Jaemin"

Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Ryujin itu secara langsung menghentikan aktivitas Jeno yang baru saja akan menyalakan mesin mobil.

"Habisnya kamu lebih banyak habisin waktu bareng Jaemin dari pada aku"

"Iya aku tau Jen, tapi ini tuh aku ngabisin waktu buat urusan BEM Fakultas, bukan buat yang aneh-aneh juga"

"Iyaa maaf"

"Jangan minta maaf Jeno, kamu gak salah apa-apa, cuman jangan kayak gitu lagi ke Jaemin, kasian dia udah stress di kampus nanti otak Jaemin tambah miring"

"Kamu lagi ngebela atau ngehina Jaemin"

"Eh, dua-duanya mungkin haha"

"Dih pacar siapa sih ini aneh banget" Ucap Jeno sambil mencubit pipi Ryujin.

"Udah ah ayo tancap gas pulang, aku mau makan nih"

"Kalau gitu kita singgah makan dulu"

"Okee, ayoo berangkat"

"Eh tapi bentar, coba jawab. Gantengan aku atau Jaemin?" Jeno menatap Ryujin dengan serius, mengharapkan namanya yang akan di sebut.

"Ya gantengan Jaemin lah—Aaaak jangan cium sembarangan Jeno!"

"Kalau gitu jawab yang bener sayang"

"Itu udah bener Jeno, memang Jaemin lebih gan—KOK DI CIUM LAGI!"

"Sekali lagi aku tanya, gantengan aku atau Jaemin?"

Ryujin menghela napas frustasi. "Kamu ganteng Jen, tapi tanpa luka tonjokan yang ada di wajah kamu"

Suasana yang awalnya cerah ceria tiba-tiba berubah menjadi suram dan hening. Tatapan Jeno yang semula terarah pada Ryujin, langsung berubah ke arah lain.

"Jen, kok diam?"

"Maaf"

"Minta maaf mulu ah, kan aku bilang jangan minta maaf kalau gak salah apa-apa"

"Maaf karena aku lagi-lagi ngelanggar perjanjian kita"

"Gak apa-apa Jen, yang penting kamu tau kan apa sanksinya"

Jeno menggeleng pelan. "Ganti sanksi nya yaa, pliss. Aku gak mau di diemin selama dua hari"

Ok, sekarang kita sedang menyaksikan Jeno mode clingy yang membuat Ryujin benar-benar lemah di hadapan Jeno.

"Jen, kalau gak mau nerima sanksi nya jangan melanggar, tapi pada kenyataannya kamu seakan secara sengaja melanggar buat dapat sanksi itu"

"Kamu seakan terus-menerus menimbulkan masalah dengan orang lain, dan berakhir dengan kekerasan" Lanjut Ryujin.

"Maaf" Lagi dan lagi, hanya satu kata itu yang bisa di ucapkan Jeno, dan Ryujin pun hanya bisa menghela napas lagi.

"Ayo pulang, nanti lukanya aku obatin di rumah"

...


Jeno masih tak berubah, pemuda itu mungkin sudah tidak pernah membully orang, tapi ia masih terus menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri dan juga untuk Ryujin, hanya saja Jeno tak tau bahwa gadis yang sudah 3 tahun menjadi pacarnya itu kadang kala harus menerima imbas dari masalah yang di perbuatnya.

Dan yang membuat permasalahan ini lebih rumit adalah Ryujin yang tidak pernah mengomunikasikan hal tersebut pada Jeno.

Start : 10/12/21וTrouble | Season 2•×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start : 10/12/21
וTrouble | Season 2•×

Trouble | Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang