Perjalananku sudah selasai.
Aku sungguh berterimakasih kepada sosok tinggi itu. Entah aku harus memanggilnya apa. Sebab aku tak tau namanya dan ia juga tak ingin memberitahuku siapa namanya. Yang jelas aku memanggilnya sosok tinggi. Karena perawakannya yang tinggi besar itu.
Setelah aku melakukan perjalanan kembali ke dimensi masalalu ku, kini aku tersadar. Aku tak boleh menyesali aku terlahir seperti apa. Dulu, kehidupan yang aku inginkan adalah kehidupan seperti orang-orang kebanyakan. Diberi kasih sayang yang lebih kepada kedua orangtuanya, bisa bersekolah sampai lulus sarjana, hidup dikeluarga kaya raya, dan banyak lagi kehidupan sempurna milik orang lain yang aku inginkan. Apakah mereka bahagia dengan kehidupan seperti itu? Aku rasa tidak semua orang bahagia. Manusia selalu ada titik jenuh. Dimana ia akan terus butuh ini itu walaupun ia sudah memiliki segalanya. Manusia selalu merasa kurang dan tidak puas. Ingin apapun yang dimiliki orang lain ia juga memilikinya. Oleh karena itu, aku sepatutnya bersyukur diberi pemahaman seperti ini. bahwa hidup yang sederhana dan secukupnya saja bisa membawakan kebahagiaan. Itu semua aku dapatkan ketika aku bersama suamiku dan kehidupanku ketika berada dipondok.
Kemudian kenangan buruk yang aku miliki. Bukankah semua orang pasti memiliki kenangan buruk? Ya, aku yakin begitu. Karena tak mungkin jika hidup hanya berisikan suka maupun senang saja. karena suka dan duka itu satu paket. Dan aku juga percaya bahwa tak ada yang sempurna didunia ini. Tak ada yang memiliki kesempurnaan selain Sang Maha Pencipta. Bahkan orang paling mulia di muka bumi ini, Baginda Nabi Muhammad SAW. Juga memiliki kekurangan. Beliau saja yang sudah dijamin Allah masuk syurga masih melakukan amalan baik dan rajin beribadah kepada Allah. Apalagi kita yang hanya manusia biasa. Oleh karena itu, aku tidak lagi menyalahkan takdir bahkan mengutuk takdir milikku sendiri. Karena aku yakin, pasti ada hikmah dibalik itu semua. Dan benar saja, aku diberikan kenikmatan yang berlipat-lipat setelah kehidupan pahit tersebut.
Kenangan indah. Ya, aku punya kenangan indah. Kenangan itu ada Ketika aku berada di pondok. Tempat yang dulu aku jauhi. Karen aku merasa tak pantas hanya untuk sekedar melewati tempat itu. Aku hanya manusia kotor diantara manusia-manusia suci disana. Namun, aku salah dalam menafsirkan. Manusia-manusia disana begitu baik dan dapat menerimaku sama seperti mereka menerima oranglain. Mereka sama sekali tak menatapku jijik apalagi merendahkanku. Aku sangat berterimakasih telah diberi oleh Allah jalan Kembali. Jalan Kembali menuju ke syurga-Nya. Dari sinilah aku berawal. Dari sinilah aku seperti terlahir kembali dan dari sinilah aku menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.
Aku ingin berpesan kepada semua yang membaca kisahku ini dan mengikuti seluruh perjalananku. Kita jangan pernah sekalipun berburuk sangka terhadap takdir yang telah Allah tetapkan kepada kita. Tugas kita hanyalah berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya dengan kerja keras dan tekad yang sungguh-sungguh. Takdir memang tidak bisa kita lawan. Tapi kita bisa mengubahnya dengan usaha. Bukan takdirnya yang kita ubah, hanya usaha untuk menuju ketakdir itu bagaimana. Contohnya seperti jodoh. Kita tidak bisa mengubah siapa jodoh kita dan memvonis dialah jodoh kita. Tapi, kita bisa menjadikan diri kita lebih baik agar kelak kita pantas mendapatkan jodoh seperti yang kita inginkan. Kita memang tidak tahu siapa jodoh kita. Tapi kita bisa memantaskan diri sebaik mungkin dan berdo'a untuk dapat jodoh yang terbaik.
Satu lagi, jangan pernah merasa bahwa Tuhan itu tak adil. Tuhan tak pernah memberikan ketidakadilan. Yang ada hanya kita yang kurang bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada kita. Tetaplah bersyukur dalam keadaan apapun. Karena setiap orang memiliki porsi dan tempatnya masing-masing. Boleh jadi, kita adalah sebab bagi orang lain untuk berubah menjadi lebih baik. Dan teruslah berkhusnuzon terhadap rezeki yang Allah berikan kepada kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Per Tiga
FantasyAruna bertemu dengan sosok asing dan dihadapkan dengan tiga pertanyaan. Pertanyaan tentang kehidupan yang begitu sederhana namun sarat akan makna. Pertama, jika waktu bisa terulang kembali, kejadian apa yang ingin kau ulangi? Kedua, jika kenangan bu...