Pandangan Yoshi menatap lurus ke langit-langit kamar Karina yang berwarna putih, menatap dengan pandangan kosong. Disampingnya Karina sudah tertidur sambil memeluk erat tubuh Yoshi yang masih bertelanjang dada.
Beberapa kali Yoshi mencoba untuk memejamkan matanya namun ternyata sulit untuk dilakukan. He lost in thought.
Pikirannya seakan membawanya terbang sendirian. Yoshi lantas teringat pada saat dulu dirinya masih menempuh pendidikan Pilot, dimana ujian pertama untuk bisa mendapatkan Pilot License adalah harus berhasil melakukan solo flight.
Masa-masa itu bisa dibilang menjadi masa-masa meneggangkan selama hidupnya, karena dirinya dipaksa mampu untuk menerbangkan pesawat sendirian dan tidak boleh sedikit pun ada kesalahan.
Sky is vast place, but there is no room for error—merupakan sebuah kutipan yang selalu dijadikan moto hampir setiap penerbang. Karena, hanya sedikit kesalahan saja akan bisa berujung fatal.
Menatap langit-langit kamar Karin yang berwarna putih, membuatnya teringat pada hamparan langit yang begitu luas tiap kali dirinya sedang terbang, it's vast and endless, namun sayangnya, kali ini dirinya tidak bisa memungkiri jika ada sesuatu yang salah.
Yoshi menggeser tubuhnya, menghadap Karina yang tidur menyamping menghadap wajahnya. Perlahan, Yoshi mengulurkan tangannya untuk menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya dan kemudian menyelipkannya dibalik daun telinganya.
Dahi Karin saling bertautan, suara erangan terdengar samar-samar, nampaknya Karin mengigau. Yoshi akhirnya menyentuh wajah wanita yang disayanginya itu dengan amat perlahan, dibelai dan diusapnya wajah Karin dengan begitu lembut.
He's not going to lie that last night was probably the best night, to have Karin in his arms. Tetapi ironisnya, walaupun semalam adalah malam yang istimewa, Yoshi tidak sepenuhnya merasa bahagia.
Ada sedikit rasa bersalah yang menyelimuti perasaannya saat ini. Dia dan Karin tidak seharusnya tidur bersama seperti ini, this is just not feel right.
Saat jemari Yoshi menyentuh dagu Karin dan ibu jarinya menyentuh tahi lalat di dagu Karina, wanita itu terbangun dari tidurnya.
"Good morning." Sapa Karin sambil tersenyum.
"Morning, beautiful." Yoshi menyapa balik.
Hati Yoshi makin berdegup tidak karuan saat Karin mulai melingkarkan tangannya di perut Yoshi untuk menarik lelaki itu mendekat dengannya, namun Yoshi dengan cepat menghindar dan bangkit dari tempat tidur.
"Bangun, Rin, udah siang." Ucap Yoshi dan segera bergegas memunguti semua pakaiannya yang tercecar di lantai kamar Karin dan dengan cepat mengenakannya kembali. "Kamu hari ini kerja kan?"
Melihat Yoshi yang sudah bangkit dari tempat tidur, mau tidak mau membuat Karin terbangun dari posisi tidurnya, dia kemudian duduk bersila di atas kasur setelah melilitkan selimut pada tubuhnya yang masih telanjang. Matanya menatap Yoshi yang nampaknya terlihat begitu salah tingkah.
"Iya aku kerja, tapi nanti jam 2 siang."
"Yaudah, nanti aku anterin ke Bandara ya?"
"Okay. Kalo gitu aku mau mandi dulu deh."
Karina lalu bangkit dari tempat tidurnya, melepaskan lilitan selimut yang tadi menutupi tubuhnya dan berjalan ke arah lemari bajunya untuk mengambil bathrobe miliknya. Yoshi sampai harus menahan nafas dan menutup kedua matanya agar bisa mengendalikan pikirannya.
Melihat Yoshi menutup keduanya rapat-rapat membuat Karina tertawa kecil. "Kamu kenapa nutup mata gitu? You've seen my body last night."
"Rinnn, jangan godain aku kaya gitu dong." Protes Yoshi, kini tangan kanannya sudah memijat dahinya yang mulai pusing karena Karina benar-benar menguji kewarasannya pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruising On You • Yoshi x Karina •
FanfictionYoshi, seorang captain muda dari maskapai penerbangan ternama bertemu dengan Karina, wanita yang bekerja sebagai Air Traffic Controller-their world collides, in a way, Yoshi needs Karina to land safely; Cruising On You. "Ibarat pesawat nih, hidup gu...