23. The Truth Unfolds

4K 541 253
                                    

Jogja malam itu terasa begitu dingin, mungkin karena hujan yang baru saja turun, suhu udara di sekitar kota itu menjadi ikut turun juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jogja malam itu terasa begitu dingin, mungkin karena hujan yang baru saja turun, suhu udara di sekitar kota itu menjadi ikut turun juga. Meskipun sehabis hujan, tidak menjadikan jalanan di sepanjang jalan Malioboro menjadi sepi. Salah satu jalan yang paling terkenal se-antero Jogja itu, malah terlihat makin ramai dengan para penjaja aneka makanan, barang, dan oleh-oleh khas kota itu.

Entah sudah berapa menit Karin berjalan sendirian, menyusuri tepian trotoar Maliboro, di tengah hiruk-pikuk keadaan sekitarnya, pikirnya, mungkin saat ini, dirinya lah yang kini merasa kesepian.

Karena entah sudah berapa lama dirinya berjalan, kedua kakinya pun sudah terasa begitu sakit, Karin akhirnya memutuskan untuk duduk di sebuah kursi yang memang terletak berjejer di sepanjang trotoar. Matanya kemudian menatap ke sekeliling, tanpa ia sadari, ia bahkan sudah berjalan melewati sampai ujung jalan Malioboro, hingga mendekati monumen Tugu. Pantas saja kakinya terasa pegal.

Karin akhirnya duduk dan meluruskan kakinya, sementara tangan kanannya mengepal untuk menepuk-nepuk dengkulnya dengan harapan dapat menghilangkan rasa kesemutan yang mulai menyergap. Sementara tangannya terus menepuk kakinya, kedua matanya mulai menerawang ke arah kerumunan orang.

She used to be alone, but now, why does she feel unfamiliar with that feeling?

Akan lebih baik jika Yoshi berjalan bersamanya saat ini, pikir Karin, namun dengan cepat ia enyahkan pikiran tersebut dari isi kepalanya karena Karin tidak mau merasa sakit atau kecewa.

She should be fine. Harusnya tidak akan jadi masalah bagi Karin dengan siapa Yoshi menghabiskan waktunya. But, it was a lie, because, right now, she feels troubled.

Karin benci memiliki perasaan seperti ini. Ia benci perasaan tidak berdaya dan rendah diri seperti ini.

Lamunan Karina buyar saat ponselnya bergetar, kali ini bukan lagi nama Yoshi yang muncul di layar ponselnya, entah sudah berapa kali Karina memilih mengabaikan panggilan telepon dari Yoshi setelah dirinya memilih untuk melarikan diri dari perasaan yang membuatnya sesak.

Iya, melihat Yoshi bersama Sascha membuat dadanya begitu sesak.

Karin akhirnya mengangkat telepon dari Giselle setelah sebelumnya membiarkan berdering beberapa kali. "Halo?"

"Lagi ngapain, Riiin? How's Jogja?"

"Lagi duduk ini gue, deket Monumen Tugu, Jogja is nice, I suppose," ujar Karin benar-benar seadanya.

"Lemes banget deh lo, kalo Yoshi gimana?" Pertanyaan dari Giselle membuat Karin terbungkam. Dia tidak ingin membicarakan pria itu saat ini, tapi, nampaknya memang sulit untuk tidak dilakukan. "Kok, lo diem aja sih, babe? Anything happened with you guys?"

"Gak tau, gue lagi gak sama Yoshi." Jawab Karin pada akhirnya.

"Hah? Kok bisa? Kalian berantem apa gimana?"

Cruising On You • Yoshi x Karina •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang