Pria itu seakan dipenuhi amarah, motornya diparkir asal pada halaman rumah, ia bergegas memasuki rumah, tidak melihat siapapun Ell segera berjalan menuju kamar Aries.
"Riii! Riii" panggil Ell sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Aries, tidak ada jawaban dari dalam sana, Ell memilih untuk membuka kenop pintu kamar adiknya.
Ell melihat Aries yang sedang memeluk kedua lutut disudut kamar menahan isakannya, Ell melempar tasnya asal di kasur Aries.
Ia ikut duduk dihadapan adiknya, memeluk Aries, benar saja gadis itu mulai menangis seakan menumpahkan segala yang ia tahan sejak tadi.
"sstt udah, ada gue." Ell membiarkan Aries menangis dipelukannya, ia sangat ingin bertanya, kepalanya seakan mau meledak membayangkan yang tidak-tidak.
Apa yang telah Baron lakukan pada adiknya sampai menangis seperti ini, tidak ada luka fisik sepenglihatan Ell pada tubuh Aries.
"Rii.. Kasih tau ke gue, dia bilang apa ke lu?" Ell merenggangkan pelukannya, menepuk pundak Aries menguatkan.
Aries menggeleng, "dia ga bilang apa-apa, tapi.." katanya sambil sesegukan, terlalu malu mengatakannya, ia sangat tahu apa yang akan Ell lakukan setelah ini.
"tapi apa?"
"dia.." bukannya mengatakan yang sebenarnya, tangisan Aries kembali pecah. Ell tidak sanggup melihatnya, ia tahu pasti ada yang tidak beres, Ell berdiri di hadapan Aries.
"tunggu bunda disini jangan kemana-mana."
Ell segera pergi dari rumah, menunggu Aries hanya menambah amarahnya, Ell mengira urusan mereka sudah selesai, tetapi sepertinya Baron ingin sekali bermain-main dengan Ell, mencampuri urusannya.
...
Lelaki itu sampai di markas Graha, dengan langkah pasti ia menerobos beberapa orang yang berada disana, tidak peduli kepada siapapun yang menahannya.
Bughh!
Satu layangan kepalan tangan Ell mendarat manis pada pipi Baron, Baron terhuyung karena pukulan secara tiba-tiba, ia memegang pipi kanannya.
"shit." terasa denyut pada tulang pipinya yang dihantam oleh Ell.
"lo ketua Rendez punya masalah apa trobos markas orang seenaknya?!"
"lo tanya sama anggota lo, dia udah ngusik siapa?" tunjuk Ell nyalang pada Baron.
Ell mendekat ke Baron yang tertawa remeh melihatnya, "lo sadar berurusan sama siapa? Gua bukan anak kecil yang lo kenal dulu."
"opps, chill man" kata Baron santai.
"gue bahkan belum nikmatin adik lo, dianya udah ketakutan duluan, padahal play the game it's was fun right? "
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Teruntuk, Ell Bares
Teen Fiction❝Teruntuk lelaki penuh pesona, Menyihir setiap orang yang menatapnya.❞