Licia duduk menikmati cemilan sore buatan mama didepan tv, Lyana sibuk menyiapkan menu makan untuk makan malam
"Theaaa, theaa" panggil mama
Licia mendengar itu bergerak menuju dapur, menghampiri Lyana yang sedang memasak
"ma, kak The keluar dari jam 3 tadi sama kak vanya, gatau juga si kemana" kata Licia yang dibalas anggukan oleh Lyana
"bantu mama itu tata piringnya dimeja"
"siap mandan laksanakan!" Kata Licia semangat
"mandan?" tanya Lyana heran
"mama komandan hehe"
Candra ikut menyusul ke dapur, melihat sekitar dapur
"Cia, Gara mana?" Tanya Candra
"ah dia, mana aku tau pa, keluyuran aja taunya, lagian mama sama papa ni nyarinya yang ga ada loh, ini yang ada kok engga dicari" omel Licia sambil menata gelas
Candra tertawa kecil mendengar ocehannya, Candra datang mendekat ke Licia mengusak kepalanya gemas
"yang udah keliatan ngapain dicari lagi ananda"
"Halah papa, alasan"
"Udah Cia bantu mama sini salinin lauk, berdebat sama papa kamu ga ada ujungnya"
"nah bener ma, dasar gamau ngalah emang sama anak" Kata Licia sambil menyalin lauk sesuai intruksi Lyana
"Kalau berdua bisa kompak juga ternyata"
...
Melihat ketiga krucil yang baru saja ditinggal seenaknya oleh sang kakak, Khalista
Flasback on
"Mad pengen banget seblak mang Ujang sambil nongkrong gini enak tauu" Kata Lidya melihat gerobak mang Ujang diselimuti asap dan antrian
"antri banget Ya" kata Maddi yang ikut melihat ke arah Gerobak bertuliskan 'seblak mang Ujang' disana
Lidya mendengar perkataan Maddi mulai berdiri, meregangkan otot-ototnya
"Ya mau ngapain elah pake pemanasan"
Aku melihat Lidya tidak heran, suka ajaib mendadak
"ayo Mad, kita serbu 1 2 3" Kata Lidya sambil berlari Kearah antrian itu
"Ya tunggu, The titip tiga bocil" Maddi segera menyusul Lidya yang sudah mendekati gerobak itu
"heh elahh ditinggal"
Flashback off
Aku mendongakkan kepala melihat siapa yang bertanya baru saja
"Hai, boleh gabung gak?" Tanya Ell
"loh kok?"
"iya makasih" kata Ell yang segera duduk disampingku kemudian mencomot beberapa snack
"lu kok kaya hantu si, nongol tiba-tiba" protesku.
"ini bukan hantu Thea, ini namanya jodoh" kata Ell sambil bersantai melihat tiga bocah itu.
"anak siapa?" tanyanya penasaran.
"anak gua, kenapa? dan ya ngapain lu ikutan duduk disini, lu ga diajak" sinisku.
"galak amat, tambah suka ntar tanggung jawab ya."
"gua galak ke lu doang, ehh" kataku bangkit melihat Zio adik Lidya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Teruntuk, Ell Bares
Teen Fiction❝Teruntuk lelaki penuh pesona, Menyihir setiap orang yang menatapnya.❞