12. Rendez's chairman

177 32 4
                                    

"Ell.. bang Raga" kata orang disebrang sana dengan khawatir

"kenapa?"

"ditikam Ell"

Mendengar itu Ell berdiri, tidak percaya dengan perkataan orang disebrang sana

"lo kalau ngomong hati-hati"

"gua serius, gua di rumah sakit, bang Raga lagi ditangani"

"shareloc, gua kesana"

Bersiap dengan jaket kulit hitam bertuliskan Rendezvous, Ell bergegas menuju rumah sakit

Sepanjang perjalanan hal-hal negatif seakan menguasai pikirannya, siapa yang berani melakukan hal itu ke Raga?, Ketua Rendezvous.

Ell memasuki Area Rumah sakit dengan tergesa, dilihatnya sekitar UGD dihadiri beberapa anak Rendezvous termasuk Arsen dan Juna

"dimana bang Raga?" tanya Ell menggebu

"lagi ditangani, lo mendingan tenangi diri" nasehat Arsen

"dia bukan sekedar ketua Rendez Sen buat gua" Ell mengacak rambutnya frustasi

"iya gua ngerti"

Semua mata tertuju dengan keluarnya dokter yang menangani Raga, Ell segera mendekat dokter tersebut

"gimana dok keadaan pasien didalam?" tanya Ell serius

"saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi luka tikaman cukup dalam, serta benturan keras dikepalanya membuat pasien mengalami masa kritis" final dokter

"dok persingkat saja, pasien bisa bertahan berapa lama?" tanya yang lain

"saya tidak bisa pastikan untuk itu, pasien akan dipindahkan ke ruangan sebentar lagi"

Ell terdiam seribu bahasa, mendengar pernyataan dokter dadanya sesak seperti dihantam bebatuan

Raga Eric Adelard, lelaki lebih banyak bertindak daripada berbicara, manjabat sebagai ketua Rendezvous sampai saat ini, orang dengan kata sarkas berhati sutra

Kilas lelaki itu memenuhi kepala Ell, segala nasehat minimnya yang bermanfaat, kata-kata menyakitkan namun benar adanya yang sering ia lontarkan, mereka yang tak mengenal nya seringkali mengatakan lelaki ini sadis

Raga tak punya tempat mengadu, semesta terlalu kejam merenggut semua yang ia punya, tidak ada yang tau dengan persis mengenai latar belakang lelaki satu ini, kecuali Ell, Rendezvous satu satunya rumah yang Raga miliki dan akan ia jaga sampai akhir.

Arsen dan Ell memasuki ruangan yang menjadi tempat istirahat Raga

"Jun, masuk" ajak Arsen

Juna adalah anggota Rendezvous baru, awalnya ia tak percaya dengan solidaritas yang biasa di banggakan anak-anak motor seperti ini

Namun, setelah mendengar cerita Arsen ia bergabung untuk membuktikan perkataannya

Mereka menatap tubuh itu terkujur kaku diatas bangsal, wajah tenangnya tertutup berbagai alat bantu

"lo jangan kelamaan bang istirahatnya, Rendez gak mungkin hiat"

Juna mendengus mendengar perkataan Arsen

"Sen mending lo diem" Kata Juna

"lo pernah bilang kalau lelah istirahat, lo selelah apa sampai istirahat lo begini?" tanya Ell

"cepat bangun, Rendez butuh lo, bang.." sambung Ell

"kita harus usut pelaku penikaman raga, gue mau main pake otak bukan emosi, kumpulin pasukan inti" perintah Ell tak terbantah

[✓] Teruntuk, Ell BaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang