Pertanyaan Taeyong(1)

77 13 2
                                    

Tinggal beberapa langkah lagi, mark akan sampai dirumahnya. Dia dihentikan oleh kakaknya yang berhenti tepat disebelahnya. ' Enak ya? ' kata taeyong dingin.

Mark kini menyumpahi dirinya sendiri. Sikap dingin kakaknya ini datang hanya sebulan sekali. Dan beruntung sekali mark hari ini bertemu dengan sikap keibuan kakaknya ini :)
Mark tidak segan langsung naik ke motor kakaknya itu. Dari rambut sampai sepatunya basah, Haha memang betul betul hari yang sangat bahagia.

" mark udah bisa masak loh hyung.. Mark masakin ya? " mark dalam mode rumah.

' ngapain naik? ' tanya taeyong masih dingin. Mark merinding dibuatnya
' turun! ' lanjut taeyong. Payung yang mark pegang diambil lalu mark dibiarkan berdiri di tengah hujan.

'padahal kan rumah udah deket' monolog mark

Mark pun berlari, menduduki dirinya di kursi teras rumah sembari melepas sepatunya yang basah. ' tadi di panggil kenapa nggak nyaut ? ' tanya taeyong yang keluar dari garasi tentunya dengan keadaan yang basah kuyup. " kirain udah pulang duluan tadi " balas mark mencoba kesal.
' padahal kan bisa naik motor trus payungin hyung juga tadi! ' keluh taeyong yang membuat mark menunduk meminta maaf.

' nanti sepatunya dicuci trus taruh di belakang kulkas.. Semoga aja nggak mati lampu ' taeyong mengacak rambut mark sebentar lalu berjinjit masuk kedalam rumah. Untuk yang kali ini mark sangat berterima kasih kepada taeyong. Pasalnya walaupun sikap dingin kakaknya akan datang beberapa menit kemudian, dia masih mau memperhatikan mark.

Beberapa menit kemudian taeyong dan mark berada didapur. Keadaannya mark sedang berdiri disebelah kulkas sedangkan taeyong mengacak acak isi kulkas. ' kamu tadi bilang udah bisa masak kan? Mumpung tadi pagi belum sarapan jadi tolong masakin yah markeu~ ' taeyong mengeluarkan ikan, telur, nasi sisa dan bumbu bumbu lainnya, sebelum pergi dia mencubit pipi mark.

' awas aja ya rasanya kaya yang tahun kemarin.. ' lanjut taeyong dengan tatapan dinginnya. Seolah tidak terjadi apa apa, taeyong berjalan kearah tv depan lalu memainkan handphonenya.

Mark kembali dibuat terdiam. Perihal tahun kemarin, Mark membuat nasi goreng telur. Tapi rasanya jadi telur asin bakar. Asin trus nasinya bukan rasa kecap atau saus.. Yang warnanya cokelat sama merah. Tapi rasa arang trus gosong.

" Ayo Mark lee.. Pasti bisa yok! "

Mark melihat tata cara memasak dihandphonenya. Apron punya kakaknya yang sering dikatakan sebagai jimat keberuntungan oleh jaehyun dipakai mark. Dimulailah mark menghaluskan nasi sisa lalu dibuatnya menjadi adonan. Ikan itupun dia iris kecil kecil lalu di goreng sebentar. Saat itu mark berteriak saat menggoreng ikannya sampai taeyong pun ikut terkejut.

" hyung! Kenapa minyaknya meletup meletup gini?! " tanya mark.

" Lebih baik menjauh daripada tersakiti "
Kata taeyong

Mark yang sedang bertarung dengan minyak tidak mengerti dengan pola pikir kakaknya itu. Habisnya tidak pernah dia mendengar orang memberikan motivasi seperti sedang patah hati saat ingin menggoreng ikan. " Maksudnya apasih hyung?! " tanya mark mencoba mematikan apinya.

Taeyong diam, seolah mencoba membuat mark terfokus pada dirinya. Mark mencoba mengatur nafasnya saat dia berhasil mematikan api di kompor. Dia berjalan lunglai kesofa tempat taeyong duduk. Merebahkan dirinya, sedangkan kepalanya disandarkan dibahu taeyong.
' begitulah caraku menggoreng ikan, dulu '

Mark kembali dibuat bingung
' lebih baik menjauh daripada tersakiti '
Lanjut taeyong

Tiba tiba saja taeyong menarik mark kedapur. ' kamu tuh sok sok an bilang udah bisa masak, tahun kemarin juga ngomongnya gitu mulu.. Lain kali kalo dipanggil tuh nyaut! Ini lagi, kalo masih takut, mending nyalain apinya tuh kecil dulu, jadi pas naruh ikannya nggak sampe muncrat kemana mana, trus ikannya juga diliatin donk.. Masih dingin kok udah di iris ' entah sudah berapa banyak kali mark berterima kasih kepada tuhan. Karena kakaknya adalah taeyong.

' nih lihatkan? Ikannya jadi kegoreng semuanya '

Mata mark seolah bersinar sinar. Tahun lalu taeyong tidak seperti ini, dia membiarkan mark memasak sendiri. Tapi sekarang dia berada tepat di sebelah mark membantunya memasak.

Gorengan ikan? Iya, itu masakan yang mark masak. Taeyong dibuat terkejut oleh mark, habisnya adonan yang mark buat terasa krispi diluar sedangkan dalamnya lembut dengan rasa ikannya. Asin, manis, dan gurih jadi satu! Itu yang taeyong bilang.

' besok besok kalo aku tinggalin ke rumah temen, kamu udah bisa masak sendiri yah' puji taeyong. Mark malu malu sendiri.

' emang bener yah kata jaehyun, apronku itu jimat! ' lanjut taeyong sambil nunjuk apron hitamnya yang masih dipakai mark. Tahun lalu dia tidak memakai apron milik taeyong, jadi ini bukan lagi mitos kan? Apron taeyong memang jimat keberuntungan.

Melihat apron milik taeyong, mark teringat oleh payung yang diambil taeyong tadi. " hyung! Payung yang tadi dimana? " tanya mark. ' didalam garasi, oh iya katanya mau dibalikin ? '

Mark kembali terdiam. Taeyong pun dibuat penasaran. " aduh hyung, aku kelupaan.. Soalnya orangnya nggak datang tadi " mark menjawab seadanya. ' ya dia nggak datang pasti karna payungnya dikamu.. Awas yah besok payungnya masih sama kamu.. Aku temenin nyari orangnya ' taeyong menatap mark sambil mengambil semua gorengan ikan. ' nanti cuci piring yah markeu~ ' taeyong berlari ke kamarnya.

Mark merapikan dapur hasil karyanya, lalu pergi ke arah garasi. Kalau dilihat lihat, walaupun garasi dipenuhi dengan genangan air, garasi yang gelap itu terlihat bersih. Bahkan payung yang mark bawa sedari tadi berdiri tegak disebelah motor.
Taeyonh benar benar memperhatikan barang sekecil apapun itu.
" tau nggak? Gara gara kau! Aku jadi diperhatikan taeyong hyung terus! " bentak mark pada payung. ( gila? )

" tadi.. Pemilikmu itu sudah gila yah? Sok sok cari perhatian kan? Ngapain berdiri di tengah hujan? Dasar gila! "
Ayolah mark! Kau pun kenapa mau bercerita dengan payung?

' ngapain mark? ' taeyong tiba tiba muncul dari balik pintu.

.
.
.
.
.

Payung | YumarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang