Berada dalam satu ruangan dengan karpet abu yang menutup keramik, pun lima belas chitose yang berjajar menjadi saksi bisu seberapa keras mahasiswa Gurukul menangkap materi yang disampaikan. Menjalani hidup yang berbeda dari biasanya, lengan kekar itu berguna untuk membawa tumpukkan buku ajar. Bahkan kamar asrama menjadi kelas kedua untuk merampungkan tugas yang mereka bawa usai pertemuan berakhir.
Tapi tidak dengan Jeon Jungkook. Ia lebih memilih menghias dinding kamarnya dengan poster idol pujaannya sejak lama, Lee Jieun. Beberapa kali dirinya mengusir bosan karena Taehyung dan Jimin yang selalu sibuk belajar. Bagi Jungkook, tempatnya membuka buku adalah ruang kelas, sementara kamar adalah tempat ia membayangkan paras wanita cantik sampai ia tergerak untuk tidur.
Ada satu tempat dimana Jungkook akan ikut-ikutan sibuk belajar selain di dalam kelas, yaitu perpustakaan, karena di sana ia akan belajar sambil sesekali membaca buku tentang cinta. Siapa peduli materi mana yang akan masuk dan menetap di otaknya.
Tidak semudah itu bagi Jungkook, bahkan ia terkadang mendumal kala waktu makan tiba, ia tidak bisa langsung melahap makanannya, melainkan menunggu dipersilakan sesuai jadwal yang sudah diatur sebelumnya. Lantas adat makan pun menjadi sebuah aturan, semua mahasiswa harus makan dengan tertib tanpa ribut. Jungkook sulit beradaptasi, baginya yang terpenting adalah proses saat makanan masuk ke dalam mulut lalu dicerna dan dimetabolisme menjadi energi.
Gurukul memang universitas yang diinginkan seorang Jeon Jungkook, tidak mengikuti aturan dengan baik bukan berarti dia memiliki otak yang minus. Jungkook belajar dan memahami materi dengan caranya sendiri. Ia hanya belum terbiasa dengan segala adab yang ditanamkan sejak dulu, aturan yang dibuat oleh rektor Kim Sihyuk di Gurukul.
Begitu pula tentang gerbang utama yang diikat rantai juga gembok, semakin terlihat mengisolasi mahasiswa universitas itu dari dunia luar.
♥
Malam yang menjadi waktu istirahat, tapi tidak untuk dorm nomor 30 berisikan Jimin, Taehyung dan Jungkook. Hampir tengah malam namun kasur Taehyung masih penuh dengan barang dan kertas yang berserakan. Pemiliknya sibuk menuliskan sesuatu pada secarik kertas, duduk dengan kaki diluruskan di atas ranjang, membuat Jungkook yang baru selesai membersihkan diri ikut penasaran meski tak lantas menaruh curiga.
Jungkook sedikit melirik sembari melempar handuknya ke atas ranjang, namun retinanya tak sengaja menemukan sebuah foto yang tergeletak di lantai. Diambilnya lantas menerbitkan sebuah seringaian kecil ketika Taehyung masih tak sadar akan barang apa yang ia temukan.
"Waa." Jungkook sengaja menarik perhatian Taehyung sampai si pemilik foto tersadar kemudian mencoba merebut.
"Jungkook! Itu fotoku!" katanya, tidak berhasil merebut justru berada di belakang tubuh Jungkook yang terus menghalanginya.
"Aku cuma mau lihat, teman.."
"Tapi siapa gadis yang bersamamu ini?" tanya Jungkook melanjutkan.
Taehyung masih berusaha mengikuti arah gerak Jungkook. "Bukan siapa-siapa, ayo kembalikan!" ucapnya lagi.
Sampai Jungkook berulah lagi, ketika dirasa memiliki suatu hal yang dapat ia gunakan untuk menggoda Taehyung, pemuda itu semakin gencar menghindar sampai naik ke atas ranjangnya, turun lalu naik lagi. Begitu seterusnya sampai terdengar bunyi pintu dibuka dari luar.
Mengingat penghuni asrama dilarang berisik ketika waktu istirahat, Jungkook buru-buru membaringkan diri di ranjang sementara Taehyung memilih untuk duduk dan membuka buku di meja belajar.
Kemudian satu menit setelahnya, Jimin masuk dengan buku ajar lengkap dengan tubuhnya yang masih berbalut seragam Gurukul.
"Oh Tuhan! Ternyata kau. Mengagetkan saja." Jungkook mendumal ketika menemukan presensi Jimin, mengundang Taehyung untuk memutar tubuh ke arah pintu. "Cepatlah ke sini, ada yang ingin kuperlihatkan." Lanjut Jungkook sembari mendudukan dirinya di ranjang sedangkan Taehyung hanya bisa pasrah dan membiarkan Jungkook berbuat semaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stories ✔ | BlackBangtan
FanficBOLLY REMAKE Diproduksi oleh: Yash Raj Film VISUALISASI, BLACKPINK & BTS VERS published on June ©2020