'MENGADU'

767 59 14
                                    

'Only Six Boys'

By mnd_aul

.

.

.

Happy Reading📖

Bangunan kokoh dengan tata'an batu-bata bertingkat. Lantainya berlapiskan meterial keramik yang sudah bernoda. Dinding bangunan sedikit retak, dengan tanaman liar yang menempel. Langit-langit rumah dihiasi dengan sarang laba-laba di setiap sudutnya.

Gelap karena pencahayaan yang minim. Lampu-lampu yang tergantung di langit-langit atap tak berarti sama sekali. Hanya sedikit pencahayaan dari satu lampu kecil yang masih berfungsi dan cahaya rembulan yang menembus ventilasi ruangan.

Bangunan bertingkat dengan noda di penjuru sudut dan pencahayaan minim, menambah kesan mitis tersendiri. Kalau dilihat dari luar, bangunan ini terlihat menyeramkam. Sama seperti rumah hantu di serial film horor.

Seharusnya bangunan ini sudah tak layak dipakai. Perlu renovasi lagi untuk mempercantik bangunan ini. Tapi, apa peduli mereka? Toh, ini hanya untuk tempat persembunyian saja, tidak lebih. Tempat persembunyian atau perkumpulan anggota utama organisasi terkejam. Organisasi ini sangat rahasia, bahkan namanya pun tidak terpublik, hanya orang-orang tertentu yang mengetahui. Sebab itu, organisasi ini mendapat julukan dengan nama OAM (Οργανισμός Ανατολικής Μυστικής ).

TANG TYANG TUNG

Benda besi yang bertabrakan dengan besi yang lain menimbulkan bunyi dentungan nyaring. Seorang pemuda sedang berkutik dengan alat barunya. Mengotak atik, merangkai, dan memodifikasi semua alatnya menjadi alat baru dan memiliki fungsi yang jauh berbeda dari aslinya.

"Das wird toll (ini akan hebat)," mengembangkan senyuman puas.

Ia memandang dengan cukup puas dengan hasil modifikasinya. Waktu tidurnya ia habiskan hanya untuk menciptakan alat yang menurutnya akan menjadi hebat.

"Hei, Frost. Was machst du? (Kau sedang apa?)," sapa sekaligus tanya Sori, pemuda dengan tampang manis nan imut.

Soriel Ganent Alvaro. Umur 18 tahun. Anak bungsu Keluarga Alvaro. Hobbi mengeksekusi mayat dengan wajah terus tersenyum. Seorang pencinta duren, apapun jenisnya ia akan makan selagi itu duren.

'Durian enak, aku suka!' -Soriel-

FrostFire menoleh sekilas, lalu melanjutkan kegiatannya. "Biasa, modifikasi senjata," katanya sembari mengencangkan sekrup.

FrostFire Aresya Wilno. Pemuda tampan dari Keluarga Wilno. Rambut coklat, netral jingga bercampur biru, dan hidung mancung, tercetak indah diwajah rupawannya. Jaket biru gelap disertai kupluk tebal, celana biru agak ke abu-abuan, dan ikat pinggang berwarna jingga dengan ikonnya ditengah, menjadi ciri khasnya. Menantang orang yang sok jago adalah hobbinya.

'Hey! Kalian para ideot menyingkir dari jalan ku atau kita gelud!' -FrostFire-

"Ooo..." mengangguk-angguk dengan mulut membentuk O.

"Kau sendiri ngapain ke sini?" Sori memusatkan atensinya kepada FrostFire. "Gak ada kerjaan?" lanjut FrostFire bertanya lagi.

"Nein (enggak). Tawanan kita yang ada di gudang udah gue cincang-cincang," jawab Sori mulus tanpa beban. "Sekarang gue bingung harus apa," menghempaskan tubuhnya ke sofa di dekatnya.

ONLY SIX BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang