'GAME'

664 53 19
                                    

'Only Six Boys'

By mnd_aul
.

.

.
Happy Reading📖

KRINGGGGGGG

Alarm jam walker telah berbunyi. Menandakan pemilik jam harus segera bangun dan melanjutkan aktivitasnya. Ditambah dengan kedatangan sang surya dari ufuk timur, menyinari sekaligus menghangatkan bumi dari dinginnya malam.

Si empu menggeliat, mengerjapkan mata guna mengatur cahaya yang masuk ke dalam kornea. Ia bangun dari tidurnya, mengumpulkan nyawa nya sebentar sebelum beranjak dari tempat empuk nan lembut. Berjalan sempoyongan ke tempat yang lebih lembab, kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Sesosok itu keluar setelah menyelesaikan acara mandinya. Tubuh bagian atasnya ia biarkan telanjang, sedangkan tubuh bagian bawah ia tutupi dengan handuk yang dililitkan di pinggang.

Ia masuk ke dalam Walk in Closet. Mencari seragam sekolah, lalu memakainya. Tak lupa dengan atribut sekolah seperti dasi dan ikat pinggang. Ia juga memakai atribut kesayangannya, yaitu jam tangan.

Menyisir surai hitam kecokelatannya dengan rapi. Merapikan kembali dasi yang sedikit miring. Selesai dengan penampilannya, ia meneteng tas sekolahnya yang telah diisi oleh perlengkapan sekolah.

Berjalan menuruni tangga untuk sampai di lantai bawah, langsung menuju ke ruang makan untuk makan bersama. Di sana sudah ada kelima saudaranya beserta kedua orang tuanya.

"Pagi semua!" sapanya mengambil atensi mereka, senyuman lembut khas miliknya terbit menghiasi wajah tampannya.

"Pagi Gem/abang!"

Gempa menarik kursi di antara kakak sulung dan adik pertamanya. Ia menjadi yang terakhir bergabung. Hari ini ia sedikit terlambat bangun, karena bergadang bermain game online sampai tak ingat waktu. Biasanya ia akan menjadi orang ketiga yang bangun setelah bunda dan seluruh art di rumah ini. Ia juga akan langsung membantu sang bunda menyiapkan makanan.

Semua anggota keluarga telah lengkap berada di ruang makan, lantas mereka semua langsung menyatap makanan yang telah tersaji. Mereka makan dengan khidmat, tanpa bersuara.

Sedang tenang-tenangnya menyantap makanan, si sulung Anggara tiba-tiba berceletuk.

"Pah, Hali berangkat pakai motor sendiri!" pinta Halilintar mutlak, menekan kata terakhir.

Sang kepala keluarga hanya mengangguk mengizinkan, tahu jika perkataan sang anak tidak bisa ditolak.

"Sisanya mau diantar supir atau berangkat sendiri?"
.

.

.

.

.
KRINGGGGGGGGG

GUBRAK

"Astaga... MAMAAAAAAA, TAUFAN TELATTTT!!!"

Gadis itu langsung berlari ke kamar mandi, ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Inilah kebiasaan buruk Taufan jika tidak dibangunkan sang mama. Ia akan bangun terlambat, walaupun sudah memakai jam walker.

Taufan menyelesaikan ritual mandinya tanpa berlama-lama, tanpa diselingi konser solo-nya ataupun membentuk-bentuk rambutnya menggunakan sampo. Selesai dengan acara mandi, ia dengan cepat memakai seragam berserta atributnya. Keluar menuruni anak tangga dengan tergesa-gesah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONLY SIX BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang