'Only Six Boys'
By mnd_aul
..
.
Happy Reading📖Sekolah itu tempat apa, sih?
Pepatah bijak berkata bahwa ilmu pengetahuan ataupun pendidikan bisa jadi pembuka banyak pintu. Salah satu tempat untuk mendapatkan ilmu adalah sekolah. Mereka akan mendapat ilmu dimulai dari bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Semakin tinggi sekolah semakin banyak pula ilmu yang didapatkan.
Jadi, apa pendapat dalam benak kalian tentang sekolah?
Jika jawaban kalian tempat membosankan/menyebalkan, maka kalian sama seperti orang ini atau kita panggil saja Taufan. Ia bilang sekolah adalah tempat membosankan karena setiap harinya akan disuguhkan dengan materi dan tugas pelajaran yang gak akan ada habisnya dan hanya menambah beban pikiran kalian. Tapi disisi lain ia juga berpendapat bahwa sekolah itu tempat yang seru. Seru karena ia bisa menjahili teman-temannya. Itu adalah jawaban dan alasan yang termasuk konyol, bagi orang yang memiliki pemikiran bijak.
Tempat menyebalkan dengan guru pembimbing dan kegiatan sekolah yang juga menyebalkan. Pagi ini ia harus berdiri di tengah teriknya matahari untuk melaksanakan kegiatan Upacara. Siang ia dipaksa berpikir, karena dengan seenak jidat guru fisika mengadakan ulangan harian dadakan. Sore ia ada jadwal ekstrakulikuler karate.
Sialnya, tadi saat ulangan fisika ia tidak sengaja kepergok tidur dan berakhir dihukum lari lima putaran di lapangan yang luasnya gak main-main. Ia semakin kesal ketika sahabat minus ahklak-nya menertawakan dirinya tanpa ada rasa prihatin sedikit pun.
"Berhubung gue lagi baik, biar gue aja yang mesen. Kalian mau apa?"
Tadi setelah jam pelajaran berakhir, mereka memutuskan untuk singgah sebentar di cafe dekat sekolah. Sebenarnya Taufan menolak untuk ikut, alasannya lelah dan ingin segera istirahat di rumah. Namun, keempat sahabatnya tetap memaksa, alhasil Taufan diseret ikut dengan keadaan 3L. Lelah, Letih, Lesu.
Mereka berempat menengok kepada sesosok yang menidurkan kepalanya di atas meja. Si empu yang ditatap balas menatap bingung. Ia mengangkat kembali kepalanya, lalu menatap penuh tanda tanya.
Menaikkan satu alisnya. "Apa?"
"Lu mau pesen apa?" tanya Supra mewakili.
Taufan membuka buku menu. Membolak-balikan buku menu, memilih makanan yang sekiranya ingin ia makan.
"Gue mau red velvet cake," katanya selesai memilih.
FrostFire mencatat pesanan Taufan. "Minumnya?" tanya FrostFire kepada Taufan.
Nampak berpikir. "Em... Terserah!" finalnya. FrostFire mangangguk, lalu menanyakan pesanan sahabatnya yang lain.
"Hm, gue kue tiramisu. Minumnya samain," kata Supra tanpa membuka buku menu.
"Kalau Sori mau pancake durian topping es krim. Minumannya samain juga, deh!" Sori tersenyum menampilkan gigi putih nan rapi.
"Hm, oke!" menulis pesanan kedua sepupunya. Ia mengalihkan atensi kepada adiknya yang belum memesan apapun. "Tinggal lu, titisan cenayang, mau pesen apa?"
Glacier menatap datar kembaranya yang seenak jidat memanggil dirinya cenayang. "Gue yang lokal aja, nasi goreng."
FrostFire mencatat pesanan, lalu segera pergi untuk memesan pesanan mereka, tanpa mempertanyakan minuman yang adiknya akan pesan. Di sisi lain, Glacier kesal karena kakaknya tidak bertanya terlebih dahulu apa yang akan ia minum. Tapi, dirinya juga hanya diam saja dan tidak ada niatan menghentikan langkah sang kakak . Toh, yang akan ia pesan sama seperti teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY SIX BOYS
Misteri / Thriller{MAU LANJUT GAK?} "Hanya enam pria!" kata papa. HANYA enam? Oh, ayolah! impossible. Tidak mungkin aku menikahi enam laki-laki sekaligus. Bahkan aku tidak mempunyai perasaan untuk keenam-nya. Pernikahan bukan hal sepele. Pernikahan adalah suatu bent...