Kring kring kringg...
"Kantin yuk! "ajak Indy.
"yuk! " jawab Vanya dan Karin semangat.
Sesampainya dikantin ketiga gadis itu langsung duduk.
"Kalian mau pesen apa? Biar gue pesenin"ucap karin.
" Emm.. Gue nasgor sama es teh"jawab Vanya.
"Kalo lo van? " tanya karin dan langsung membuyarkan lamunan vanya.
"Ehh..?"
"Lo mau pesen apa?"ulang karin.
"Lo lagi ngeliat apaan sih? " lanjut karin memandang penuh selidik ke arah Vanya.
"E-Eh.. Gue pesen mie ayam sama es teh"jawab Vanya ,gugup.
"Ng-nggak, gue nggak ngeliatin apa-apa kok"jawab Vanya terbata-bata,yang langsung di tatap penuh selidik oleh kedua sahabat barunya itu.
"Jangan-jangan lo.. Lagi ngeliatin kak Riv-"ucap karin yang langsung di potong oleh Vanya.
"Udah sana lo pesenin,keburu rame!"ucap Vanya mengalihkan pembicaraan.
"Ck,sabar kali"kesal karin sambil melangkah menuju mbah ninik yang lagi menyiapkan pesanan.
"Gue tau lo lagi ngeliatin kak Rival kan? "ucap Indy tiba-tiba sambil menunjuk laki-laki yang ada di meja paling pojok.
Ohh..Namanya Rival-batin Vanya.
"Ng-nggak kok"jawab Vanya gugup.
"Halah..terus kenapa lo gugup".
"Jangan-jangan..lo suka sama kak Rival? "tebak Indy sambil menyipitkan matanya penuh selidik.
suka? Dih yakali gue suka sama tuh kulkas! -batin Vanya.
"Dih amit-"ucapan Vanya terpotong oleh kedatangan karin.
"woi! Bantuin napa!"kesal karin yang langsung di balas cengiran oleh keduanya.
Vanya dan Indy langsung membantu sahabatnya yang sedang kesusahan itu.
_
Setelah selesai makan, meraka bercerita yang tidak jelas, tentang si Siti yang kutunya banyak lah, Pak suratmin yang perutnya buncitlah, dan banyak lagi.
"Ehh..kak Rival keknya ngeliatin lo terus deh"ucap karin sambil menyenggol lengan Vanya.
Vanya mengerutkan keningnya
"Salah liat kali lo"jawab Vanya tak percaya."Eh Iya tau!, ngeliatin lo mulu! "ucap Indy heboh.
Rival Pov
"Ehh gaiz, gue denger-denger ada murid baru"
"Cantik lagi!"seru Nauval.
"Tuh orangnya,tuh"tunjuk jovan ke arah Vanya.
"Anjirr..jangan nunjuk-nunjuk elah"ucap Alvan sambil memukul tangan Jovan.
Ketiga lelaki tampan itu sangat heboh menceritakan tentang murid baru yang tak lain adalah Vanya. Berbeda dengan Rival yang memasang wajah datar bin dingin, sambil curi-curi pandang ke arah Vanya.
"Woi Riv..ngapain lo curi-curi pandang ke arah mereka? " tanya Noval penuh selidih.
"Apa jangan-jangan.. "kata jovan menggantung ucapannya.
"Lo suka sama anak baru itu! ?"kompak mereka bertiga sambil meninggikan suara, yang langsung jadi pusat perhatian Siswa-Siswi yang ada di kantin.
Rival hanya diam, lalu bangkit dari kuburnya eh duduknya.
Canda bro candaa..😂
"Mau kemana lo?"tanya Alvan.
"Rooftop"jawab Rival sambil melangkah meninggalkan kantin.
"Bebeb Ripal tungguin dedek dong"ucap jovan menirukan nada bicara bencong sambil menghentak kan kakinya.
Nauval dan Alvin yang memdengar itu pun berdigik ngeri, dan langsung menyusul.
Seperti biasa bolos pelajaran matematika.
Vanya Pov
"Nah.. mau kemana tuh ka Rival?"ucap Indy.
"Bodo amat lah, kelas yuk, 5 menit lagi bel nih"ucap Vanya lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kelas,disusul oleh kedua sahabatnya.
PARKIRAN SEKOLAH
"Eh kalian pulang bareng siapa?"tanya Karin.
"Gue sama supir"jawab Indy.
"Lo Van? ".
"Sama supir juga".
"gue duluan ya, bye"ucap Karin sambil melambai-lambaikan tangannya yang dibalas oleh keduanya.
"Itu supir gue, gue duluan ga papa Van? Atau nunggu lo di jemput supir dulu? " ucap Indy tak nak hati.
"Udah gapapa,sana pulang"ucap Vanya sambil mendorong pelan Indy.
"Gapapa nih?"ucap Indy merasa tak enak.
"Iya Indy sayang.."ucap vanya gemas.
"Hmm ya udah deh gue pulang ya , bye.."ucapnya sambil melambaikan tanagn yang di balas oleh Vanya.
"Haduhh..mana sih pak Suprapto"gumamnya prustasi.
Drtt drtt
Ponsel Vanya berbunyi, pertanda ada pesan masuk.
Pak Suprapto
Maaf non,bapak ngga bisa jemput
Soalnya ban mobilnya bocor, jadi di tambal dulu .Vanya
Iya pak gapapa, saya naik taksi aja.Huhh
"Ekhm"deheman seseorang mengagetkan Vanya.
Vanya menoleh dan menemuka laki laki yang tengah tersenyum manis kepadanya.
"kok belum pulang?"tanya orang itu yang bernama Agam.
"Nunggu taksi"jawab Vanya yang langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Agam.
"Khm.. Nama gue.. Agam"ucapnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan.
Vanya menatap Agam lalu tersenyum dan membalas uluran tangan itu.
"Gue Vanya".
"Oh iya, bareng gue aja gimana? "ajak Agam.
Vanya tampak berfikir, ada rasa takut dalam dirinya, bagaimanapun ia baru mengenal Agam kan?.
Seolah tau apa yang sedang Vanya fikirkan
"Tenang..gue ngga akan ngapa ngapain lo kok"ucapnya meyakinkan."Emang ngga ngerepotin?"tanya Vanya.
"Kan gue yang ngajak, kalo gue ngerasa repot ngapain ngajakin lo?" jawabnya.
"Iya juga ya" gumam Vanya.
"Ya udah gue ngambil motor dulu".
_"Naik"ucapnya dan Vanya langsung naik.
"Pegangan di tas gue aja kalo lo ga mau di pinggang".
"I-iya"jawab nya agak gugup.
Siapa yang ngga gugup coba? Ganteng cuyy..
DIPERJALANAN
"Rumah lo dimana?".
"Di Komplek sakura jl. Marzuki Blok 1".
(ngasal😂)-
"Makasih kak"ucapnya berterimakasih sambil tersenyum.
"Sama sama,gue pulang ya"ucap Agam dibalas anggukan dari Vanya.
Gaje kan?😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) RIVAL ZAIDAN. lelaki yang kerap disapa Rival. Seorang anak pemilik salah satu sekolah elit di jakarta, SMA WIJAYA. seorang lelaki yang dikenal tidak pernah dekat dengan Perempuan, selain mama dan adiknya tentunya. Sa...