9. Dihukum

50 37 7
                                    

Sinar matahari masuk melalui jendela kamar yang bernuansa biru dan putih,pertanda hari sudah pagi, seorang gadis yang sedang bergelung dengan selimutnya pun merasa terusik karena silau akibat sinar matahari yang menerpa wajahnya.

Vanya membuka matanya, lalu melihat ke arah nakas yang terdapat jam yang menunjukkan pukul 06:45.

"Jam tujuh empat lima"gumamnya yang belum sepenuhnya sadar.

"HAH! JAM ENAM EMPAT LIMA!?"teriaknya terkejut, bahkan suaranya pun sampai ke pluto. Canda yaaa..

Langsung saja Vanya bangkit dari kasurnya,mengambil handuk lalu bergegas memasuki kamar mandi, tidak butuh waktu lama Vanya sudah keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam sekolahnya.

Vanya turun dari kamar, menuruni anak tangga dengan berlari kecil.

"Hati-hati sayang"Peringat mamanya, melihat anak gadis satu-satunya itu yang terlihat tergesa-gesa.

"Mama ihh.. Kok gak bangunin Vanya sih"

"Mama udah bangunin kamu,kamu aja gak denger"Ucap mamanya.

"Yaudah Vanya langsung berangkat aja"Vanya langsung menyalimi mamanya, lalu berlari menuju pintu keluar, saat ingin membuka pintu Vanya terkejut karena pintu itu langsung dibuka oleh papanya dari arah luar.

"Eh Vanya mau ke mana?" Tanya papanya.

"Papa gak liat Vanya pakek seragam sekolah? Ya mau sekolah lah!"Jawab Vanya kesal. Yang di balas cengiran oleh papanya.

"Papa gak ke kantor?"

"Males"

"Dih males.. yaudah anterin Vanya kesekolah, Udah telat inii"Pinta nya tak lupa dengan puppy eyes nya.

"Gazz"Papanya menyetujui.

Mereka pun berangkat menuju sekolah Vanya.
"Udah telat 10 menit lagi"Rasanya dia ingin menangis saja saat ini,melihat jalanan yang macet membuatnya kesal.

Saat sudah tiba di depan gerbang SMA WIJAYA,Vanya langsung mencium pipi papanya dan menyaliminya, lalu bergegas keluar.

"Udah di kunci lagi, pasti gak akan di bukain nih"gumamnya.

Suatu ide terlintas dipikirannya,
"Ahha!gue punya ide,lewat belakang!"Karena Indy pernah bercerita, belakang sekolah terdapat gerbang kecil yang sudah rusak,tempat Siswa-Siswi yang telat datang, seperti Vanya sekarang.

Vanya langsung berlari, saat di depan gerbang belakang yang rusak,langsung saja vanya masuk, agak mengendap-ngendap, memantau sekitar, takutnya ada guru BK yang sedang mengawas.

Merasa aman Vanya langsung berlari menuju kelasnya. Saat di depan kelasnya, Vanya menarik napas dalam-dalam lalau membuangnya perlahan.

Membuka pintu kelas,
"Assalamu'alaikum buk, maaf saya telat"Ucapnya masih setia menunduk, tidak berani melihat muka guru killer di depannya ini.

"Silahkan."Ucap guru killer itu yang bernama buk maimuna, biasa dipanggil buk muna.

Vanya merasa legah, dirinya diizinkan masuk?
"Terima kasih buk"
Baru saja Vanya ingin berjalan, terhenti, karena ucapan buk muna.

"Silahkan keluar dan hormat di lapangan!kamu sudah telat setengah jam!"Tegas buk muna mutlak.

Vanya hanya pasrah saja.
"Baik bu"Vanya langsung berjalan menuju lapangan dengan lesu.

Terik matahari yang sangat panas menerpa kulit putih mulus nya.

25 menit telah berlalu

"Buset,makin lama makin panas banget"Keluh nya.lalu menoleh kearah lapangan dimana ada anak kelas IPS 1 yang sedang berolahraga.

Terlihat seorang siswa berjalan ke arahnya sambil membawa botol ditangannya. Siswa itu adalah Rival.

"Buat lo"ucapnya sambil menyodorkan botol yang ada di tangannya.

"Buat gue? "beo nya.

"Hmm"

"Makasih"Vanya mengambil nya,membuka botol itu lalu meneguknya hingga menyisakan setengah.

Tanpa mengucapkan septah kata lagi, Rival langsung berbalik, berjalan menuju lapangan, banyak tatapan bingung karena Rival dekat dengan seseorang,bahkan seseorang itu baru saja dia kenal.

"Busedd.. Kesini cuman ngasih ini doang?"Gumam Vanya melihat kearah Rival.Vanya suka heran dengan sikap Rival yang katanya tidak pernah dekat dengan perempuan, lah dia apa kalau bukan perempuan?.

Kring..kring...

Bel berbunyi,pertanda pelajaran pertama sudah habis,dan hukumannya pun sudah selesai.

"Akhirnyaa.."gumamnya sambil meregangkan otot. Lalu berlari kecil menuju kelas.

Saat di depan kelas, terdengar suara bising-bising dari dalam, pertanda guru belum memasuku kelas, langsung saja Vanya membuka pintu, yang langsung di sambut oleh kedua temannya, Indy dan Karin.

"VANYAAA!" Teriak keduanya bersamaan.

"Cape gak?"

"Enak gak di jemur?"Ejek Indy dan Karin menahan tawa.Vanya memutar bola mata nya malas.

"Gak tau ah males,pengen beli truk."Ucapnya menirukan laki-laki yang pernah viral itu.

Baru saja Karin ingin berbicara, terhenti ,karena tampolan dari Indy.

"Ssstt diem,pak suratmin masuk"

"Gak usah nampol juga kali"kesal Karin.

"Assalamu'alaikum"Salam pak suratmin saat memasuki kelas.

"WA'ALAIKUMSALAM"Serempak satu kelas.

"Silahkan kumpulkan PR kalian minggu lalu."

Seketika kelas menjadi berisik.

"Hah?emang ada PR pak?perasaan gak ada deh"Ucap salah satu siswa yang duduk di paling pojok.

"Bapak cuman berjanda"Ucap pak suratmin enteng.

"Bercanda pak bukan berjanda"Koreksi satu kelas.

"Si bapak bisa juga berjanda ternyata"Ucap Indy kepada Vanya dan Karin.

"Bercanda ndy , lo kalo di liat-liat cocok deh sama pak suratmin" goda Vanya, Karin menahan tawa, sedangkan Indy memasang muka masam.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang