Seorang gadis sedang berjalan melewati lapangan menuju kantin, banyak pasang mata yang melihat kearahnya, berbagai macam pandangan.ada yang menatapnya kagum, dan bahkan ada juga yg memandangnya iri.
"MasyaAllah neng..jadi pacar abang yukk"
"insinyur gue cantik banget"
"Aaaa, CBL, CBL, CBL, cantik Banget Loohhh"
"Ah cantikan juga kak Rani"
Begitulah kira kira ucapan ucapan yang di lontarkan siswa siswi yang ada di lapangan.
Sesampainya di kantin Vanya langsung membeli minum."Bik Mingan, Aqua nya satu yaa"
"Bentar ya bibik ambil dulu"jawab bik Mingan, yang dibalas anggukan oleh Vanya.
"Nih aqua nya nak Vanya"kata bik Mingan.
"Makasih bik Mingan yang cantik"goda Vanya,sambil mengambil aqua yang disodorkan bik Mingan, bersamaan dengan uang untuk membayar aqua
"Ah, nak Vanya bisa aja, bibik kan jadi malu"ucap bik Mingan Salting Salting giamana gitu. Hhaa
"Hahaa..Beneran loh bik"
"Yaudah Vanya ke kelas dulu ya bik"
Saat Vanya ingin keluar kantin, tiba tiba ada tiga siswi menghalangi jalannya.
"Ohh ini yang anak baru itu?"ucapnya sambil memandang Vanya dari atas sampai bawah, seolah olah merendahkan.
"Hahahaa, katanya cantik, masih cantikan gue ternya"
Vanya hanya diam memperhatikan tiga sisiwi di depannya ini, yang membuat Rani kesal karena tidak dapan respon dari Vanya.
Ya Rani and the genk, siswi yang terkenal Queen bulliying. Yang di takuti oleh siswa siswi kecuali Vanya,Karin, Indy dan tentunya Rival and the genk.
"Kenapa diem? Lo takut?!"ucapnya sambil menjambak rambut Vanya.Vanya yang tak terima pun rambutnya di jambak pun langsung membalas.
"Apa apaan sih lo! Sakit goblok, lepas gak!!"kesal Vanya
"Gak jelas banget lo! Dateng dateng marah, iri lo sama gue hah!"
Suara di kantin Seketik menjadi ribut
"Wahh gue dukung Vanya pokonya"
"Seru nih"
"Woi video video"
"Buset si Vanya ganas juga ternyata"
"Berani banget Vanya lawan Queen bulliying"
Di sisi lain Rival yang melihat itu, bedecak kesal .
"Ck, berisik"ucapnya lalu bangkit dari duduk, dan berjalan menuju penyebab keributan.
"Mau ngapain tuh si Ripal"ucap Nauval yang dibalas angkatan bahu dari Jovan
"Berhenti!"seketika dua orang yang berkelahi berhenti, dan seisi kantin menjadi hening.
"Semuanya bubar!"semua yang tadi menonton perkelahina antara Vanya dan Rani, langsung fokus kembali ke kegiatan masing masing.ada yang nelanjutkan makan yang sempat tertunda, ada yang keluar menuju kelas, dan ada juga yang masih curi curi pandang.
Rival menatap dua Gadis di depannya yang sedang merapikan rambut,dan ingin pergi tapi tangannya di tahan oleh Rani.
"Sayang, kepala aku sakit"adunya dengan suara yang di imut imutkan,Rival langsung menghentakkan tangannya yang dipegang Rani.
"Idih jijik benget"Guman Vanya.
"Eh lo!"Tunjuk Vanya kepada Rival.
"Urusin tuh pacar lo!"Lanjut Vanya.
"Dia bukan pacar gue"Jawab Rival.
Vanya pura pura terkejut sambil menutup mulutnya dengan tangan.
"Haha.. Gak malu lo?ngomong 'siying kipili iki sikit' "Ejek Vanya, merasa puas melihat Rani yang mukanya merah padam.
"Kurang ajar!"Rani yang hendak menampar Vanya tiba tiba terhenti, karena ada tangan yang menahan tangannya.
"Berani lo nampar dia, jangan harap bisa sekolah disini lagi! "ucapnya penuh penekanan. Dan langsung menghentakkan tangn Rani.
"Pergi."
Rani and the genk pun pergi meninggalkan kantin.Rival menatap Vanya dan langsung melenggang kearah teman temannya.sedangkan Vanya dia masih terkejut dengan perkataan Rival.
Berani lo nampar dia, jangan harap bisa sekolah disini lagi!
Dia ngebela gue? Batin Vanya
Lalu Vanya pergi meninggalkan kantin menuju kelas, Dan kebetulan bel masuk berbunyi. Oh ia, Karin hari ini tidak masuk sekolah,karena ada urusan keluarga. Sedangkan Indy katanya males ke kantin.
Bersambung..

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) RIVAL ZAIDAN. lelaki yang kerap disapa Rival. Seorang anak pemilik salah satu sekolah elit di jakarta, SMA WIJAYA. seorang lelaki yang dikenal tidak pernah dekat dengan Perempuan, selain mama dan adiknya tentunya. Sa...