Kring kring kringg...
Bel pulang berbunyi, Siswa siswi berhamburan meninggalkan kelas menuju parkiran.sedangkan Vanya dan Indy masih berada di dalam kelas.
"Udah belom?lanjut dirumah aja"ucap Indy tak sabaran.
"Ck, tanggung elah dikit lagi ini"
"Huhh selesai!"ucapnya Vanya sambil meregangkan otot karna pegal, lalu membereskan buku bukunya kedalam tas.
"Kuylah Turun"ajak Indy langsung menarik tangan Vanya.
Sesampainya di parkiran,mereka menunggu jemputan masing masing.
"Van, besok kan hari minggu, gimana kalo kita jalan?ajak Karin juga"ajak Vanya
"Boleh juga tuh,besok chat aja jam berapa."
" Nah tu mobil gue, lo di jemput siapa van?mau nebeng aja gak? "
"Gak usah ndy, kayaknya gue di jemput abang gue deh"Tolak Vanya karena merasa tidak enak, takutnya merepotkan.
"Beneran? Yaudah kalo gitu gue duluan ya, bye Vanya"ucap Indy sambil melambaikan tangan ke arah Vanya yang juga di balas oleh Vanya.
Ting
Vanya langsung membuka handphone nya, ternyata itu notif dari abangnya.
Abangke vin
Dek gue gak bisa jemput, ada urusan.
Minta jemput sama mang Suprapto ajaJBS, JBS,JBS!
Abangke vin
JBS paan dah?Jahat Banget Sih!!
angke vin
Pokonya gue gak bisa jemput,
Nanti gue beliin jajanan deh.Baru saja ingin protes ,tiba tiba hp nya mati
"Duh, Habis lagi batre nya,yaudah deh naik taxi aja"
"oh iye, duet gue kan abis,"ucapnya sambil menepuk jidat, rasanya ingin menagis,kalau tau begini mending dia nebeng Indy saja tadi.
Tiba tiba ada motor yang berhenti di hadapannya.tanpa membuka helem, Vanya mundur satu langkah.
"Ngapain lo berhenti di depan gue? "ucap Vanya yang masih belum tau siapa orang yang ada di hadapannya ini.
"Naik!"ucap laki laki itu.Vanya yang mendengar suara itu sudah bisa menebak.Siapa lagi kalau bukan Rival?.
"Gak, gue mau naik taxi!"tolak Vanya, padahal dia sangat mau nebeng dengan Rival, duit nya juga sudah habis,tapi gengsi cuyy.
"Gue tau duit lo habis ka?"
Lah kok tau, cenayang nih si kulkas. Batinnya
Vanya tidak merespon ucapan Rival, Rival yang merasa tidak ada jawabanpun berniat ingin pergi, namun Tangannya langsung di pegang.
"Tunggu! Gue nebeng lo deh, lo maksa sih tadi, jadi gak enak kan gue"ucapnya dengan pd nya, Rival yang Mendengar itupun ingin sekali tertawa.emang dia memaksa tadi?tidak kan?"
Lucu Batin Rival
"Naik!"Vanya pun langsung naik,dan Rival menjalankan motornya meninggalkan parkir.
"Rumah lo di mana?"Tanya Rival.
"Hah? Apa? "
"Rumah lo di mana?"Ualang Rival.
"Hewan peliharaan gue apa?"Tanya Vanya agak berteriak.
Ngapain dia nanya hewan peliharaan gue? Batin Vanya
Ck,nih cewe tuli apaya, 'Rumah lo di mana'sama hewan peliharaan, jauh banget! Batin Rival
"Rumah lo di mana? "Tanya Rival yang ke tiga kalinya, kali ini dia agak berteriak sambik menekankan setiap kata.
Ohh dia nanya rumah gue? Ahhh jadi Maluu Batin Vanya
"Lurus aja terus, nanti gue kasih tau jalannya"jawab Vanya , yang kini pipinya merah, Rival yang melihat dari kaca spion pun, merasa gemass.
Sesampainya dirumah, Vanya langsung turun.
"Makasih ya"Ucap Vanya yang dibalas dehemman oleh Rival.
"Btw lo tau nama gue gak?"
"Hemm"Vanya terkejut, dari mana Rival tau namanya?
"Tau dari siapa? "kepo Vanya
"Temen gue"
"Lo..kenapa stalking gue?"ucap Rival memandang penuh selidik kearah Vanya.Vanya yang baru ingat pun merasa malu,ketika ketahuan stalking.
"Lo gak mau pulang?sana pulang!"Vanya mengalihkan pembicaraan dengan mengusir Rival.
"Makasih!"teriak Vanya ketika motor Rival sudah agak jauh, tapi masih didengar oleh Rival, Rival hanya membalas acungan jempol.
"Assalamu'alaikum penghuni rumah!"
"Wa'alaikum salam"jawab mamanya, Vanya langsung menyalimi mamanya.
"Ma,abang belum pulang?"
"Belum,katanya ada urusan sama temenya."
"Emm yaudah Vanya ke kamar dulu ya ma"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) RIVAL ZAIDAN. lelaki yang kerap disapa Rival. Seorang anak pemilik salah satu sekolah elit di jakarta, SMA WIJAYA. seorang lelaki yang dikenal tidak pernah dekat dengan Perempuan, selain mama dan adiknya tentunya. Sa...