Hari ke 3 pun di mulai dengan para wanita mandi bergantian.
"apa anak cowo udah bangun ya?, tapi ko ga berisik, biasanya mereka baru bangun aja berisik." ucap jaz.
"iya nih coba gw cek di bawah." saut ansel lalu menuruni tangga untuk ke garasi.
Ansel kembali keatas dengan membawa segumpal kain putih berlumur darah yang ia temukan di depan pintu utama.
"apaan itu sel? " tanya jossie.
"gatau, gw nemuin di bawah." jawab ansel.
"simpen sell, jangan di buka dulu." ucap jaz lalu ia bangkit dari duduk nya dan mulai menaiki tangga menuju kamar cowo.
"ko pada masih tidur siii, woyyy bangunnn." ucap jaz berteriak.
Untung saja jack, wilson, adnes, uwi, dan sean bangun, tetapi sisanya susah untuk di bangunkan.
"gw jailin lo pada, liatin aja." ucap jaz lalu mendekat ke aron.
"aahhh....aronn.. Bangun... Mmpphhh... Aron..... Sshhhh." desah jaz tepat di telinga aron.
"jazzzzz..." panggil jack
"lo ngapain hhaa? ?" tanya jack menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"bangunin si aron" jawab jaz sambil nyengir
"gw sabar terus ngadepin sikap lo yang kaya gini?! " ucap jack. .
"yamaap kan gw niatnya jailin si aron, bukan niatnya bikin lo marah." ucap jaz.
"udah diem, gausa aneh aneh." ucap jack dan jaz mengangguk.
"kaga bangun jack mereka." ucap sean.
Tiba tiba alvin dan alan berteriak teriak meminta ampun dengan menyebut nama tuan tuan.
"ampun tuan...maafkan kami. " ucap alan dengan mata yang sepenuhnya memutih
"ampun tuan..." ucap alvin dengan mata yang sudah sepenuhnya memutih juga.
Mereka berdua berteriak teriak sampai terdengar ke lantai bawah, hingga jossie, lady, ansel, dan jorey datang ke atas.
"ada apaan ini ehh." ucap jorey.
"pegangin pegangin." ucap aron yang sudah bangun langsung memegangi lengan alvin bersama jack sedangkan alan di pegangi oleh wilson uwi dan sean.
"sadar woyy..." teriak wilson.
Sedangkan para wanita nampak ketakutkan karna alvin dan alan terus berontak dan berteriak minta ampun.
"baca doa baca doa" ucap jaz dan yang lain ikut berdoa."jangan buka ruangan itu hhaaa.... Kalau kalian membukanya lagi, kalian akan tau akibatnyaa haaaaaa...." ucap alan yang tentu saja kesurupan.
Mereka semua menatap ke jossie
"apaan, ko pada liat ke gw... Iyaiya gw ngaku gw yang udah buka ruangan itu, maafin gw.."ucap jossie.
"astaga josss....lo aneh aneh aja." ucap sean.
"ya abisnya gw penasaran, jadi gw buka." ucap jossie.
"hihihihihihi....... Kalian tidak akan bisa keluar dari kampung ini. Hihihihihi...." ucap alvin yang suaranya sama persis seperti wanita.
"maafkan kami, maafkan teman kami." ucap jack.
"Tidak Akan Ku Maafkan hahaha." sambung alan.
"tolong pergi dari tubuh teman kami, kasian dia." ucap aron.
"Aku Suka Anak Ini, Aku Akan Membawanya Pergi hahaha..." ucap alvin.
"jangann... Alvin punya gw... Hikss hiksss maafin gw hikss..." ucap jossie sambil menangis.
Silang beberapa menit akhirnya syetan itu keluar dari tubuhnya alvin dan alan.
Kejadian itu berlangsung beberapa jam, hingga yang memegangi alvin dan alan tak kuat menahannya karna kekuatan mereka sangat kuat di banding yang memeganginya.
Hingga Seketika alvin dan alan langsung pingsan dan di angkat ke kasurnya kembali.
"yang...maafin gw. Hiksss hikss." ucap jossie memegang lengan alvin masih dengan tangisannya.
"udah jos udahh." ucap ansel.
"maafin gw ya guys, gara gara gw kalian jadi kaya gini hikss.." ucap jossie.
"ngga joss ini bukan sepenuhnya salah lo." ucap jorey.
"arghh... Badan gw sakit anjir." ucap alan sadar dari pingsannya.
"si alan bangun woee." ucap uwi.
"lo gapapa lan? " tanya jack.
"gapapa jack, cuma badan gw sakit sakit semua." ucap alan.
Silang beberapa menit lagi akhirnya alvin pun sadar juga dengan muka pucatnya.
"yang maafin gw..." ucap jossie memeluk kekasihnya.
"ssstttt....ini bukan salah lo." ucap alvin membalas pelukan jossie.
"sekarang gimana guys apa kita balik aja?" tanya bond.
"kita balik sekarang." ucap jaz
"kemasin barang barang kalian." ucap jack lalu bangkit.
Mereka mengemasi barang barang nya masing masing dan tak sadar kalau waktu cepat berlalu, sekarang jam menunjukan pukul 16.47.
"ayo langsung aja sekarang." ucap jack masuk jedalam mobil.
Mereka masuk kedalam mobil semua dan mulai melajukan mobilnya melewati kebun teh kemarin.
"ko kebun teh nya kaya besar banget, kita ga sampe sampe." ucap adnes.
"iya nii udah jam 7 malem. " ucap jaz.
(sedikit tambahan ya guys hhee, dimobil 1 ada jack, jaz, adnes, jorey, alan, wilson, bond. Dimobil 2 ada alvin, jossie, laddy, ansel, sean, aron dan uwi.)
"ini bukannya pohon besar yang deket villa ya." ucap jaz melihat pohon besar di tengah kebuh teh.
"iya by, ini pohon itu, coba kita mundur apa bakalan balik ke villa lagi." ucap jack.
Jack membuka kaca mobilnya dan berteriak ke sean untuk mundur, karna takutnya mereka hanya berputar putar saja.
Benar saja ketika mereka mundur beberapa km, mereka bertemu lagi dengan villa itu.
"tuhkan bener, kita cuma di puterin aja." ucap jaz.
"balik ke villaa." ucap sean berteriak.
Mereka pun akhirnya kembali ke villa karna bingung, mereka hanya dibuat berputar putar di kebun teh saja.
Jack memarkirkan kembali mobilnya di depan villa bersamaan dengan sean, mereka semua keluar dari mobil dan diam sebentar.
"sekarang gimana? Gw takut." ucap jaz.
Jack segera merangkul jaz agar ia tak takut lagi lalu mulailah mereka berdiskusi.
"kita diem semalem disini lagi aja? " tanya jack.
"iya lah gw cape jack, besok pagi baru kita balik." ucap wilson.
"iya gw setuju." ucap aron dan yang lain mengangguk.
"lo gimana by? " tanya jack memandangi wajah jaz.
"ikut aja gw mah." jawab jaz memeluk tubuhnya sendiri karna merasa kedinginan.
Jadi mereka memutuskan untuk tinggal di villa sampai besok pagi, mengingat para wanita sudah cape dan ini sudah malam juga.
Mereka akan pulang besok pagi atau sampai situasi mulai membaik.
Ceritanya seru ga guys??, maaf ya baru pertama kali bikin cerita horor ehehe jangan di marahin<3 koreksi aja ya baby💜
Jangan lupa vote😍😙
TBC🍉
YOU ARE READING
The Villa. END✔
HorrorSekumpulan remaja yang baru lulus SMA memutuskan untuk berlibur ke sebuah villa. Mereka tak tahu kalau villa itu adalah villa angker yang masyarakat disitu selalu membicarakannya dan menamakannya villa kunti. Tapi mereka hanya tau jika villa itu b...