Happy Reading
Typo bertebaran. 🍀🍀-----
Matahari sudah menampakkan bias-bias cahayanya. Melewati celah-celah kecil sebuah kamar yang didominasi warna biru cerah yang merupakan kamar Lilyan dirumahnya. Terhitung sudah hampir dua minggu Lilyan kembali dan hanya bisa berkomunikasi dengan sang kekasih melalui alat komunikasi jarak jauh. Namun jarak yang membentang tidak merenggangkan hubungan diantara mereka. Baik Lilyan maupun Zyan selalu mengabari satu sama lain untuk mengatasi hal tersebut.Lilyan mengerjapkan kelopak matanya saat bias-bias cahaya matahari pagi menerpa wajah cantiknya. Kemudian membuka kelopak matanya perlahan dan berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih berceceran.
Tok Tok Tok
Cklek....
Pintu bercat putih itu terbuka yang membuat Lilyan menoleh seraya bangkit dari tidurnya.
"Selamat pagi, Nona." Sapa seorang wanita paruh baya yang sudah lama bekerja pada keluarga Lawrence. Sehingga bukan sebuah masalah bagi Lilyan untuk masuk kamarnya tanpa ijin terlebih dahulu.
"Pagi juga, bibi."
"Maaf jika saya lancang, Nona. Tapi saya harus memberitahu bahwa Tuan dan Nyonya sudah menunggu dibawah." Beritahu pelayan tersebut sopan.
Lilyan menganggukan kepalanya mengerti. "Baiklah, aku akan segera bersiap-siap."
"Kalau begitu saya permisi dulu, Nona."
Lilyan menganggukkan kepalanya singkat. Setelah pelayan tersebut pergi, Lilyan beringsut turun tempat tidur dan melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri serta bersiap. Hari ini ia dan keluarganya akan menghadiri pernikahan anak dari pemilik perusahaan ayahnya bekerja.
Hingga detik ini, Lilyan tidak tahu pernikahan siapa yang akan mereka hadiri sebab selama di Amerika Lilyan sibuk dengan kegiatannya. Pergi jalan-jalan dengan teman lama atau apapun itu selagi kegiatan positif. Waktunya memang digunakan sebaik mungkin sebelum kembali ke Prancis.
'
'
'Dua jam kemudian.
Lilyan dan keluarganya telah sampai ditempat yang akan menjadi lokasi pengucapan janji sehidup semati sepasang pengantin. Sebuah pernikahan yang sangat menyita minat dan perhatian semua media lokal maupun Internasional untuk mengabadikan momen sakral yang akan berlangsung beberapa saat lagi. Namun sayang sepertinya para pencari berita harus gigit jari karena tidak diijinkan sama sekali untuk meliput pernikahan itu langsung dari tempat acara. Mereka hanya bisa menggambil gambar dari luar. Pernikahan ini terlalu privasi. Tidak heran mengingat itu merupakan pernikahan Javier Prince Albern dan Arabella Javira Kedrick.
Lilyan juga bisa melihat banyaknya para bodyguard terlihat menghiasi setiap sudut untuk mensterilkan segala hal yang bisa menganggu prosesi pemberkatan hari ini. Para tamu undangan juga telah terlihat berbondong-bondong memasuki tempat acara. Lilyan dan keluarganya beranjak keluar dari mobil. Mereka memakai pakaian seragam dengan corak warna putih. Lilyan memakai gaun panjang yang sangat elegan membuat penampilannya begitu berkelas. Kecantikan perempuan itu mungkin akan membuat pria-pria tampan yang baru melihatnya akan terpesona.
"Pernikahannya sangat mewah." Kagum Lilyan yang berjalan beriringan dengan orang tuanya. Ia begitu terpana melihat dekorasi mewah yang sangat memanjakan mata. Ia jadi tidak bisa membayangkan seberapa kaya atasan ayahnya itu.
Ibu Lilyan yang bernama Zaline Lawrence terkekeh pelan mendengar ucapan kagum putrinya. Begitu juga ayah Lilyan saat mendengar ucapan polos sang putri cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILYAN (END)
Romance"Saya tidak akan pernah sudi menjadi perempuan bodoh yang hanya bisa menganggukan kepala mengikuti segala perkataan Anda." Ucap Lilyan Evangeline Lawrence dengan tajam pada pria tampan yang kini tengah menampilkan senyum kecil mendengar perkataannya...