Lilyan - - - VI

865 99 1
                                    

Happy Reading
Typo bertebaran.. 🍃🍃

***

"Darimana saja kau, Javier?" Tanya Tuan Nelson saat melihat kedatangan putranya. Dimana Javier sudah duduk dihadapannya. Acara pernikahan telah usai dan hanya berlangsung selama kurang lebih dua jam saja. Untuk sekarang para tamu sudah hampir pulang semua. Tidak ada resepsi mewah dan itu semua karena Javier.

"Mencari udara segar." Sahut Javier singkat.

Bella yang duduk disebelah pria yang baru saja menjadi suaminya menoleh. Percayalah sikap yang Javier tunjukkan setelah acara pemberkatan menyakiti harga dirinya. Sebab pria tersebut menghilang begitu saja tanpa memberitahunya tidak lama setelah pemberkatan selesai dilakukan. Untuk orang tua Bella, mereka sudah pulang terlebih dahulu sebab ayah Bella memiliki urusan mendadak yang harus segera diselesaikan.

"Meninggalkan istrimu begitu saja itu keterlaluan, Javier. Apa kau tidak sadar akan hal itu?" Hardik Tuan Nelson pada Javier yang terlihat acuh dengan ekspresi datarnya.

"Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir, daddy." Ujar Bella menimpali perkataan mertuanya itu. Memanggil Tuan Nelson sebagaimana mestinya.

"Kau terlalu berharga untuk menjadi istri pria tidak tahu diri ini, Bella. Kami sungguh minta maaf telah menjerumuskanmu dalam lubang yang mungkin akan penuh kesedihan." Seru Denise ikut serta dalam pembicaraan. Perempuan itu duduk disebelah sang suami.

Javier hanya berdecih sinis. Merasa muak melihat drama yang sedang terjadi. Terlebih yang sedang dilakukan Denise.

"Jika kalian ingin kami bercerai sekarang juga dengan senang hati aku akan menandatangani surat cerai itu dengan sukarela." Sambar Javier dengan santai, membuat semua pasang mata menatap dirinya dengan berbagai macam tatapan.

"Apa yang sedang kau ucapkan, Javier? Jaga perasaan istrimu." Sergah Tuan Nelson cepat. "Lihat istrimu. Dia terlalu baik untuk kau perlakukan semena-mena." Nasehatnya lagi mulai merasa lelah dengan sikap sang putra.

"Dengarkan ucapan daddy-mu, Javier. Jangan membantah." Timpal Denise.

"Apakah hal seperti ini yang kalian sebut penting? Jika tahu kalian hanya akan membahas hal tidak berguna seperti ini, lebih baik aku tidak datang." Sarkas Javier dingin tanpa merespon apa yang diucapkan Denise dan Tuan Nelson.

Malahan pria itu kini bangkit dari duduknya. Berlalu begitu saja tanpa sopan santun.

"Kamu mau kemana? Aku ikut." Cegah Bella dengan menahan tangan pria yang sudah berstatus sebagai suaminya. Ikut bangkit dan berdiri didepan Javier.

Javier menatap dingin tangan Bella yang kini menahan tangannya. Dengan kasar, pria itu menghempaskan tangan Bella yang membuat perempuan tersebut hampir kehilangan keseimbangannya.

"Javier." Bentak Tuan Nelson dan Denise bersamaan.

"Jangan pernah menyentuhku jika kau tidak ingin kehilangan fungsi anggota tubuhmu, Bella." Peringat Javier tajam didepan wajah Bella yang wajahnya telah berkaca-kaca.

Namun apa Javier peduli melihat hal itu? Tentu saja tidak. Sebab Javier melanjutkan langkahnya untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan raut wajah datar.

Tuan Nelson memejamkan matanya melihat tingkah Javier yang semakin menjadi-jadi. Denise dengan sigap segera memberikan air minum untuk suaminya agar lebih tenang.

"Javier sangat tidak sopan. Sepertinya kau harus merenungkan kembali rencanamu untuk memberikan seluruh harta kekayaan keluarga Albern pada Javier. Sebab bukan tidak mungkin Javier hanya akan menghancurkan segalanya." Seru Denise menyampaikan pendapat.

LILYAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang