Dengarkan aku

66 3 7
                                    

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

Sampai kapan suara kami selalu dianggap angin lalu?
Sebegitu tidak berharganya kah kami

_________________________________________

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


............

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Sehun point' of view
-Dengarkan aku-
START

.
.


Sekolah berlangsung seperti biasanya. Materi yang diberikan setengah-setengah, waktu istirahat yang dipotong untuk mendengar ceramahan guru dan juga jangan lupa tugas menggunung yang tak akan bisa diselesaikan kecuali muncul mukjizat dari Yang Maha Kuasa.



“Kali ini guru geografi parah banget gak sih? Mentang-mentang lagi badmood seenak jidatnya aja,” tukas seorang temanku yang habis dari toilet.



“Masih mending guru geo, coba nanti mampir ke kelas guru agama Kristen deh, dijamin belom masuk ruangan udah langsung tobat.” Keripik singkong di kemasan terauk rakus untuk menghibur diri.



“Guru BK jauh lebih mengerikan, kalau udah marah matanya bisa berubah jadi merah.” Setelahnya tawa di kantin menjadi lebih menggelegar, temanku yang satu ini bisa saja melawaknya.



“Kita lagi menderita gini masa katanya kepala sekolah kita jalan-jalan woi, parah banget ampe gak bisa dihubungin.” Perkataan temanku yang tadi mendapat atensi lebih.



Bisa jadi cerita bahwa sekolah kami melakukan korupsi itu adalah benar, makanya jadi tidak teratur seperti ini.



“Ah cerita kalian macem-macem aja, atut nih nanti ada kaka-kaka OSIS, cabut dulu dah ya.” Kemudian kunci motor diraih, teman-temanku meledek diriku yang pulang duluan ini.



Tapi memang benar, kalau sampai ketahuan maka bisa jadi kami dapat surat peringatan.
Sesampai di rumah, seperti biasanya aku masih dapat mendengar sapaan ibuku.



Beberapa minggu lalu beliau berpulang ke Yang Maha Kuasa, menyisakan diriku sendiri dan ayah yang sibuk bekerja di kota lain. Dengan perasaan yang sedih, aku berjalan menuruni tangga.



“Kali ini guru ku jadi jauh lebih galak dari yang biasanya, bu, soalnya kami habis protes untuk keringanan tugas sebagai siswa.” Setelah bercerita sedikit, tas ku lempar sembarangan. Lalu duduk di bangku yang berhadapan langsung dengan foto ibunda.



“Tolong donk, setidaknya para guru memikirkan perasaan kami, memangnya kami tidak kewalahan? Rumah tempat seharusnya beristirahat malah beralih fungsi yang tak masuk akal.” Selama berbicara, mata ku tutup dengan tangan karena kesal.


"Kapan kita dapet jatah libur? Kita hanya terus diperas untuk belajar, kerjain tugas tanpa diberi hak sama sekali. Bahkan habis capek-capek uas pun libur malah ditiadakan" aku mengeluh lelah masih dengan mata yang tertutup.



Tersenyum miris, kemudian aku memutar bangku 180° ke arah yang berlawanan dari bingkai emas kebanggan beliau.



“Jadi bu, ku mohon dengarkan kami ya?” Ekspresi yang ku keluarkan kali ini menjadi lebih dingin.



Tentu saja harus begitu. Kalau tidak bu kepsek yang sedang ku ikat ini bukannya menjadi takut tapi malah mengancam balik. Seperti waktu aku pertama kali menculiknya.



.
.
.
.
.



FINALE
Cerita ini sebenernya terinspirasi dari kehidupan sekolah aku yang benar-benar melelahkan. Ketika protes tugas bejibun malah kena omel, dibilang males dll.
Jujur aku bakal kesel banget kalo libur akhir tahun beneran ditiadakan :( karena jarang" banget bisa dapet libur dan bisa tidur nyenyak.

Jujur aku bakal kesel banget kalo libur akhir tahun beneran ditiadakan :( karena jarang" banget bisa dapet libur dan bisa tidur nyenyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎉 Kamu telah selesai membaca 𝕍𝕖𝕣𝕫𝕒𝕞𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘 𝕍𝕖𝕣𝕙𝕒𝕝𝕖𝕟🌹 🎉
 𝕍𝕖𝕣𝕫𝕒𝕞𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘 𝕍𝕖𝕣𝕙𝕒𝕝𝕖𝕟🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang