BTS 9

2.6K 394 163
                                    

Hutan tropis di Thailand tak mudah untuk dijinakkan oleh Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hutan tropis di Thailand tak mudah untuk dijinakkan oleh Wang Yibo. Bersama delapan anak buah Zhan, ia menyisir jalanan kecil bebatuan sambil memperhatikan langkahnya dengan hati-hati. Banyak sekali rumput yang setinggi pinggangnya di mana Yibo selalu berpikir bahwa ia bisa menemukan sesuatu yang berbahaya kalau berani menyibak rumput tersebut. Yah, itu hanya imajinasinya saja.

Jalanan semakin menuju ke dalam hutan, cuaca semakin dingin dan lembab. Ia tidak tahu ke mana arah perginya.

"Hei, kalian yakin ini jalan yang tepat menuju tempat Zhan?" tanya Yibo dengan nada ragu, tak habis pikir misi apa yang dilaksanakan Zhan di tengah hutan terbesar di Asia ini. "Apa Zhan sedang kemping di sini? Bukankah ayah mertua bilang kalau dia sedang menjalani misi rahasia?"

Pertanyaan Yibo membuat langkah semua anggota berhenti sejenak lalu melihat arah di sekitar. Yan Xujia, yang memegang kompas, mengobservasi sekeliling sambil sesekali melihat peta.

"Xujia, bagaimana?" Gu Jiacheng bertanya.

"Jaraknya tidak jauh lagi." Yang ditanya menjawab. "Sekitar satu kilo di utara."

"Apa?" pekik Yibo. "Satu kilo kau bilang tidak jauh? Kalau naik kendaraan, iya. Sudahlah. Aku lelah, kita istirahat dulu."

Anak buah yang lain saling menatap dan mengangkat bahu lalu mengikuti Yibo mencari tempat untuk meletakkan pantat dan beristirahat.

Yibo mengeluarkan botol minum dari ransel kemudian meneguknya dengan rakus. Ia sudah sangat kehausan sementara anggota lain hanya memperhatikannya.

"Kenapa terus melihatku?" Yibo menanyakan ketika menyadari tatapan anak buah Zhan padanya. "Tidak pernah melihatku sedang minum?"

Guo Zifan memberanikan diri berbicara, "Pak, kalau anda lemah seperti ini anda tidak akan bisa menandingi kapten."

"Aku tidak ingin menandinginya. Aku hanya ingin melindunginya."

Pikirnya jawaban itu bisa memukau anak buah Zhan tapi ternyata sebaliknya. Mereka berdelapan menahan tawa.

"Apa yang kalian tertawakan?" Kedua alis Yibo bertaut.

"Pak, maafkan kalau kami harus mengatakan yang sebenarnya," ucap Chen Zexi. "Bagaimana bisa melindungi kalau menandinginya saja tidak bisa? Kapten bahkan tipe yang tidak perlu dilindungi karena dia bisa melindungi dirinya sendiri."

Yibo terkesiap. Dalam pikirannya ia membenarkan perkataan tersebut.

"Tapi," Wu Jiacheng menimpali. "Kalau bapak bisa membuat kapten jatuh cinta padamu, bapak pasti bisa membuatnya bertekuk lutut padamu."

Mendengar pernyataan yang terasa menyemangatinya, Yibo tersenyum dikulum. "Memang itu yang sedang kulakukan sampai saat ini."

* * *

Entah sudah berapa lama waktu berlalu selama mereka terus bergerak semakin ke dalam hutan yang jelas Yibo merasakan langit semakin gelap.

"Hei, anak-anak, sampai kapan kita akan terus berjalan?" Ia mulai jengkel dengan perjalanannya yang tidak bisa dipastikan kapan akan tiba. "Dari tadi bilangnya hanya satu kilo tapi kenapa tidak sampai-sampai?"

BACK TO SCHOOL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang