BTS 5

2.6K 407 97
                                    

🌸 🌸 🌸 🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 🌸 🌸 🌸

Menurutmu apa yang akan terjadi bila kedua musuh saling berhadapan satu sama lain?

Gao Duizheng menampilkan senyum penuh percaya diri sementara Wang Yibo menatap dengan kilat kemarahan di kedua matanya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" geram pria itu penuh amarah. Emosi bergelojak dalam dadanya.

Zhan yang sedang memberi makan kura-kura Yibo di ruangan pria itu mendelik sesaat ketika merasakan aura permusuhan yang sangat kentara di antara dua pria tersebut sebelum mengembalikan fokusnya pada kura-kura di hadapannya.

Duizheng memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya dan berkata, "Tiba-tiba aku ingin mengadakan kerja sama denganmu."

"Jangan mimpi!"

"Oh, ayolah, Yibo ...." Duizheng mendesah dan memutar bola matanya. "Lebih baik kita berdamai saja. Aku tak ingin terus-terusan bermusuhan denganmu."

"Kau tidak bisa menipuku! Pergilah aku masih ada pekerjaan." Yibo berbalik dan memutari meja untuk duduk di kursi kerjanya.

"Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa aku menipumu? Itu tidak adil. Benar, kan, hei kau yang di sana?" Kepala Duizheng berputar ke arah Zhan, memanggilnya.

Tubuh Yibo menegang saat menyadari bahwa masih ada orang lain selain mereka berdua, yaitu Zhan. Dan kini Duizheng memanggilnya. Sejak pertemuannya di restoran itu, Yibo mempunyai firasat buruk ketika musuh bebuyutannya itu memandang Zhan dengan cara yang tidak biasa. Mungkinkah tujuannya masuk ke sini juga karena .....

Kaki Duizheng melangkah mendekati Zhan dan hal itu langsung membuat mata Yibo melebar. Namun, otaknya memerintahkan agar dia jangan langsung bertindak gegabah karena yang dihadapinya sekarang adalah Gao Duizheng, musuhnya. Jadi dia diam memperhatikan sambil berharap cemas bahwa Zhan tidak akan terperdaya olehnya.

"Hai, siapa namamu?" Duizheng mulai merayu. Ia berpura-pura tidak mengetahui namanya. "Kemarin kita juga bertemu, bukan?"

Zhan menampilkan ekspresi yang datar cenderung tidak tertarik. Ia tidak peduli pada perseteruan Yibo dengan musuhnya sekarang. Yang ia ingin tahu adalah kenapa Yibo selalu menghukumnya di kantor bukannya kerja sosial di masyarakat. Menurutnya hukuman itu lebih efektif dan bermanfaat untuk membangun rasa cinta pada tanah air.

"Xiao Zhan," jawabnya dengan nada acuh sambil memberi makan kura-kura.

"Ah, aku Gao Duizheng."

"Aku sudah tahu."

"Wah, aku tersanjung. Dari mana kau tahu namaku?"

"Tuh!" Zhan menunjuk nametag yang dikenakan Duizheng.

"Ah, iya. Benar juga, ya." Duizheng terkekeh malu. "Apa yang kau lakukan di sini?" Tampaknya lelaki itu lupa dengan pertanyaannya yang ditanyakan kepada Zhan sebelumnya.

BACK TO SCHOOL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang