Setelah selesai memesan makanan, mereka pun lanjut ngobrol sambil menunggu makanannya datang. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya pesanan mereka datang dan setelah itu mereka pun mulai makan. Setelah selesai makan, mereka pun beranjak dari kursi mereka. Setelah itu mereka pun menuju ke tempat pembayaran untuk membayar makanan yang tadi mereka makan. Setelah sampai di tempat pembayarannya, mereka bertemu dengan Vera dan para sahabatnya. Ya, kebetulan pada saat itu Vera, Risna, Everes, dan Virto yang bertugas melayani pelanggan yang akan membayar makanan yang telah mereka makan. Ya, tidak ada Amel sebab Amel masih belum kembali dari supermarket.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan untuk berkunjung dan makan di restoran kami, suatu kehormatan bagi kami karena tuan adalah seorang pengusaha tersukses dan tuan bersedia untuk makan di restoran kami apalagi baru dibuka. Semoga anda puas dengan makanan dan pelayanan kami" ucap Vera dengan hormat
"Tidak perlu formal seperti itu, saya belum menjadi pengusaha sukses kok, itu semua adalah hasil jerih payah orang tua saya" ucap Arka tersenyum ramah
"Tidak tuan, kami yakin anda bisa meneruskan perusahaan orang tua anda dengan baik dan menjadi pengusaha tersukses nantinya" ucap Vera lagi
"Amin, terima kasih atas keyakinannya, btw itu makanannya sangat enak" puji Arka
"Iyakah tuan, syukurlah jika tuan menyukainya" ucap Vera masih dengan perkataan yang formal
"Sudah tidak perlu terlalu formal, btw ini restoran kalian berempat" tanya Arka
"Iya tuan tapi bukan berempat tapi berlima, satu teman kami masih di supermarket untuk beli bahan-bahan yang sudah mau habis dan belum pulang sampai sekarang" jelas Vera
"Oh ok, baik berapa harga semuanya" tanya Arka
"200 ribu saja kok tuan" ucap Vera
"Baik, ini uangnya" ucap Arka sambil memberikan 2 lembar uang kertas berwarna merah
"Baik terima kasih tuan, terima kasih atas kunjungan nya tuan" ucap Vera dengan sopan
"Baik sama-sama" ucap Arka, kemudian Arka dan Vino pun berjalan ke pintu keluar dan segera bergegas kembali ke kantor. Baru saja Arka keluar dari restoran, Amel pun tiba di restoran dan segera bergegas masuk ke dalam restoran. Setelah sampai, ia pun bertemu dengan sahabat-sahabat nya
"Mel, lo sayang banget tau, coba lo cepat dikit baleknya" ucap Risna
"Hahh.. Telat apanya, emangnya kenapa kalo gue lebih cepat balik" tanya Amel yang sedang kebingungan
"Yaampun lo ga tau, tadi restoran kita kedatangan tamu spesial" ucap Risna yang semakin membuat Amel merasa bingung
"Hahh tamu spesial apa" tanya Amel yang semakin bingung
"Tadi tuh tuan Arka dan sekretarisnya datang ke restoran kita makan" ucap Risna dengan mimik wajah yang sangat gembira
"Hmmm... ya terus" ucap Amel yang serasa cuek mendengarnya namun ia juga merasa aneh kenapa mendengar nama tersebut ada sedikit rasa tenang dan gembira di hatinya, padahal dia tipe orang yang tidak peduli apabila urusan tersebut tidak penting baginya
"Astagaa, napa juga gue cerita yahh, seharusnya gue ingat bahwa ekspresinya bakal cuek kek gini kalo gue cerita" ucap Risna dengan mimik wajah kecewa sebab melihat respons dari Amel yang biasa-biasa saja
"Hahahaha, lo kayak ga tau aja bagaimana sifat sahabat lo satu ini" ucap Vera sambil tertawa dan disambung tawa dari Everes dan Virto
"Cukup kalian bertiga, sudah puas tawanya" tanya Risna kesal
"Ga, belum puas kami tawanya hahahahha" ucap Everes masih dengan tawa nya, baru Risna mau angkat bicara lagi namun Amel duluan melerai
"Sudah-sudah kalian, macam anak kecil aja, ayok bantu gue angkat belanjaan ini yang banyak, tega ihh kalian liat gue bawa banyak belanjaan kek gini mana berat semua lagi" ucap Amel sambil memasang wajah cemberutnya
"Hahahah, ya ya baiklah, sini kami bantu sahabat kami yang satu ini yang udah gede tapi tingkahnya masih kek anak kecil" ledek Vera sambil mereka membantu membawa belanjaan Amel
"Apa lo bilang Ver, lo bilang tingkah gue kek anak kecil, tingkah lo kali yang kek anak kecil, suka banget adu mulut ama Risna tiap hari lo selalu ledekin dia, nahh mana yang tingkahnya lebih kek anak kecil" ledek Amel kembali
"Amellll" ucap Vera geram
"Udah-udah kalian! Sekarang giliran gue nihh yang lerai, biasakan Amel yang selalu lerai gue ama Vera" ucap Risna sambil tersenyum manis
"Ada yang senyum-senyum, lagi bahagia yahhh. Bahagia apa, cerita dongg" goda Everes
"Bahagia karena akhirnya giliran gue yang lerai mereka hahahaha, kapan coba gue bisa lerai mereka yang ada Amel yang selalu lerai gue ama Vera hahhaha" ucap Risna sambil tertawa terbahak-bahak yang membuat mereka semua merasa aneh dengan tawa berlebihan Risna
"Ris! Apa lo baik-baik aja" tanya Virto
"Ya gue baik-baik aja lah, lo kira gue napa" tanya Risna kembali dengan kesal
"Soalnya tawa lo terlalu berlebihan, macam orang... " Everes belum selesai ngomong sudah di potong oleh Risna
"Macam orang gila, itu yang mau lo katakan, dasarr Everes, sini gue tabok lo, gue masih waras kali" ucap Risna yang semakin kesal
"Udah-udah, ayo kita simpan semua bahan-bahan ini" lerai Amel dan mengajak mereka untuk menyimpan bahan-bahan yang tadi Amel beli ke dapur. Mereka pun beranjak ke dapur dan menata bahan-bahannya ke tempatnya dengan rapi.
Tidak terasa hari sudah sore, mereka pun sudah menutup restoran mereka. Setelah itu mereka berkumpul di ruang tamu yang terletak di lantai 3 restoran mereka.
"Astaga, gue capek banget hari ini" ucap Risna
"Sama gue juga capek banget" ucap Everes menimpali ucapan Risna
"Lumayan ramai juga yah hari ini" ucap Vera
"Iya" ucap Amel secara singkat saking lelahnya
"Btw guyss, kita belum makan lhoo, kalian ga berencana untuk makan malam" tanya Virto yang baru ingat kalo mereka belum makan malam
"Astaga, gue sampai lupa kalo kita belum makan malam, wait aku siapin lok" ucap Amel yang langsung beranjak berdiri dari duduknya
"Kami bantu" ucap mereka serempak dan juga langsung bergegas bangun dari duduk mereka dan segera bergegas ke dapur untuk membantu Amel memasak makan malam mereka.
Setengah jam kemudian,
Mereka pun selesai acara masak memasaknya, mereka pun menghidangkan hasil masakan mereka ke atas meja dan mereka pun mulai menyantap makan malam mereka. Sungguh bagi mereka hari ini adalah hari yang sangat bahagia dan juga melelahkan. Bahagia karena restoran mereka akhirnya sudah buka dan lelah karena kelelahan melayani para pelanggan. Setelah makan malam selesai, mereka pun membersihkan peralatan makan mereka. Kemudian mereka pun pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat._______________________________________
Cerita hari ini sampai di sini dulu yahh guysss.... Ikuti terus ceritanyaa yahh guyss...Jangan lupa juga untuk meninggalkan jejak kalian dengan cara vote, comment, and follow. Thank youu🤗🤗
🤗Happy Reading🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Sebuah Janji
RomanceAmelia merupakan sosok gadis yang sangat tangguh, cerdas, dan juga merupakan pengusaha muda yang sukses. Namun, karena sebuah janji yang diucapkan oleh seorang pangeran kecil di masa kecil mereka yang seolah-olah mengikat hatinya dengan janji terseb...