Setelah selesai mendonorkan darahnya kepada Amel, ia pun kembali ke tempat keluarganya berada. Setelah beberapa saat mereka pun pamit pulang dan mengatakan bahwa besok akan kembali lagi. Setelah itu Amel pun dipindahkan ke ruangan pasien. Vera dan yang lainnya bergiliran menjaga Amel.
Keesokan harinya,
Amel sudah sadar dan sedang berbincang dengan Vera. Setelah beberapa saat kemudian, Risna, Everes, dan Virto datang dengan membawa sarapan untuk mereka."Morning gaiss" sapa Risna
"Gimana keadaan lo sekarang, Mel" tanya Virto
"Udah lumayan oke sihh, cuman masih lemas aja" ucap Amel
"Nih kami bawain bubur, harus makan yang banyak biar cepat sembuh" ucap Everes
"Thank you yahh gais udah jagain dan merawat aku" ucap Amel
"Udah-udah ga usah terima kasih dulu, nih makan dulu biar lo cepat pulih" ucap Vera
"Oke" ucap Amel dan kemudian mengambil semangkuk bubur yang diberikan Vera kepadanya. Kemudian ia pun makan bubur tersebut secara perlahan. Vera juga ikut mengambil makanan yang telah dibawakan Risna dan kawan-kawan untuknya. Kemudian mereka pun makan sambil bergurau. Setelah makan, mereka pun membereskan semua peralatan makan mereka tadi."Kalian ga pergi bekerja" tanya Amel tiba-tiba
"Tidak, hari ini kami khusus mau jagain lo" ucap Vera sambil memindahkan piring yang telah mereka gunakan tadi ke wastafel dan mencucinya
"Tidak perlu, gue masih sanggup sendiri kok, kalian pergi bekerja lah" ucap Amel yang merasa tidak enak karena dia, teman-temannya tidak pergi bekerja.
"Udah kami bilang mau jagain lo seharian ini yah turutin aja" ucap Risna
"Iya, gapapa sekali-kali kami ga kerja, lagian kalo kami pergi kerja pun tidak bakal konsen kami" ucap Vera menimpali
"Betul tuh" ucap Everes dan Virto serempak
"Baiklah kalo itu mau kalian" ucap AmelSetelah itu mereka pun membawa Amel keluar dari ruangannya sebentar untuk mencari angin di taman rumah sakit. Amel merasa sangat senang karena di saat dia sakit ternyata ada sahabat nya yang selalu menemaninya dan tidak akan meninggalkannya. Setelah merasa sudah cukup keliling-keliling taman, mereka pun kembali ke ruangan.
Sorenya,
Keluarga Pratama dan Prawija datang menjenguk Amel.
Tok... Tok... Tok (suara ketuk pintu)"Masuk" ucap Vera
"Sore nak" ucap Alisyah
" Ehh tante, silakan duduk semuanya" ucap Vera
"Bagaimana keadaan temanmu" tanya Rasty
"Sudah membaik tan" ucap Risna
"Mel bangun Mel, ada tamu" ucap Everes sambil membangunkan Amel
"Ehh ga perlu dibangunkan biarkan saja dia istirahat" ucap Alisyah
"Tidak apa-apa kok tan" ucap VirtoAkhirnya Amel pun terbangun, ia awalnya merasa bingung karena melihat banyaknya orang yang tidak ia kenal. Karena paham akan kebingungannya, Vera pun menjelaskannya kepada Amel
"Mel ini lho, tante yang lo selamatkan kemarin" jelas Vera
"Oh, ini tante yang gue selamatkan kemarin" ucap Amel sambil menganggukkan kepalanya
"Hallo tante, perkenalkan saya Amelia" sapa Amel sambil memperkenalkan dirinya
"Hallo juga nak, terima kasih yah nak sudah selamatkan tante kemarin" ucap Alisyah
"Terima kasih Mel sudah selamatkan mommy kami kemarin, kami minta maaf juga karena kamu jadi begini karena menyelamatkan mommy kami" ucap Arka
"Tidak apa-apa kok, sesama manusia sudah seharusnya saling menolong" ucap Amel
"Oh iya kami lupa memperkenalkan diri, perkenalkan saya adalah Alisyah dan ini adalah sahabat baik saya yaitu Rasty dan ini adalah suami saya, Raka dan ini adalah suami sahabat saya namanya Rian" ucap Alisyah sambil memperkenalkan Raka, Alisyah dan Rian
"Oke sekarang giliran kami yang memperkenalkan diri, saya sendiri adalah Arka dan ini adalah sahabat baik saya, Vino" ucap Arka sambil memperkenalkan Vino
"Haii" ucap Vino
"Hallo semuanya, salam kenal semua" ucap Amel
"Ehh Arka, ini lho bos kami yang kemarin ingin kamu temui tapi pas itu dia ada urusan" ucap Vera
"Oh jadi Amel bosnya, wahh kerenn yah" puji Arka
"Ga kok, tidak seberapa dengan kamu" ucap Amel merendahMereka pun berbincang-bincang, tanpa sadar kalung yang berada di lehernya Amel tiba-tiba terlihat oleh Arka karena kalungnya yang tidak tertutup rapat oleh baju yang dikenakan Amel. Seketika Arka langsung kaget melihat kalung tersebut dikenakan oleh Amel, kemudian dia pun izin keluar ruangan tersebut sebentar. Kemudian setelah ia berada di luar ruangan, ia pun mengeluarkan kalung yang sama persis dengan kalung yang dikenakan Amel, ia pun melihat kalung tersebut dengan seksama dan tidak terasa ia meneteskan air matanya
"Apakah aku telah menemukanmu" ucapnya
"Apakah itu benar kamu" tanyanya lagi kepada dirinya sendiri
"Setelah bertahun-tahun aku mencarimu akhirnya takdir mempertemukan kita kembali" ucapnya"Ar, lo kenapa" ucap Vino yang tiba-tiba keluar dari ruangan
"Ehh Vin, lo di sini, gue ga papa kok" ucap Arka terkejut
"Gue tau ada sesuatu yang lo sembunyikan, ayolah cerita" ucap Vino
"Vin lo ngerasa dekat ga ama Amel" tanya Arka mendadak
"Maksud lo gimana" tanya Vino merasa bingung dengan pertanyaan Arka
"Maksudnya tuh, lo merasa ga? ada hubungan dengan Amel gitu kek kita kan pertama nih bertemu dengannya tapi tuh kita merasa dah lama gitu kenalan sama dia" jelas Arka
"Ohh, lo juga ngerasa gitu?" tanya balik Vino
"Iya" jawab Arka
"Gue juga begitu, apakah kita pernah bertemu dengannya di mana gitu. Keknya gue merasa gue dan dia tuh dekat banget" ucap Vino
"Jangan-jangan dia adalah orang yang kita cari selama ini" ucap Arka
"Maksud lo Meli, ehh bentar tadi dia bilang namanya Amelia, itukan sama dengan nama Meli" ucap Vino
"Iya, makanya gue curiga dia adalah Meli" ucap Arka
"Ehh bentar, kok mendadak lo tiba-tiba bisa keingat tentang Meli, gue aja mengira ini hanyalah sebuah kebetulan" tanya Vino
"Karena tadi aku melihat kalung yang ia pakai" ucap Arka
"Kalung??" Ucap Vino memasang mukanya yang kebingungan
"Iya, gue pernah kasih Meli kalung pas kami kecil dan kalungnya sama persis dengan kalung gue ini" ucap Arka sambil menunjukkan kalung yang selama ini ia pakai
"Sejak kapan lo pernah ada kalung ini dan sejak kapan juga lo pernah kasih Meli kalung?" Tanya Vino penasaran
"Lo yang ga tauu, udah deh kalo gue jelasin sekarang kepanjangan ceritanya mending kita masuk dan langsung tanya ke Amel aja tentang kalung itu" ucap Arka
"Lo yakin mau langsung tanya ke Amel" tanya Vino yang masih ragu dengan keputusan Arka yang ingin langsung menanyakan tentang kalung tersebut kepada Amel
"Iyalah, gue dah penasaran banget apakah dia beneran Meli yang kita semua cari selama ini atau bukan. Tapi gue yakin dia adalah orangnya" ucap Arka penuh keyakinan
"Gue juga berharap dia adalah orangnya. Kalau begitu tunggu apa lagi yuk kita masuk dan langsung tanyakan" ucap Vino dan mereka pun bergegas masuk ke dalam ruangan dimana Amel dirawat._______________________________________
Bagaimana kelanjutan ceritanya?? Penasaran?? Ikuti terus ceritanya yah guysss.....Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian dengan cara vote, comment, and follow. Thank youuu 🤗🤗
🤗Happy Reading🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Sebuah Janji
Storie d'amoreAmelia merupakan sosok gadis yang sangat tangguh, cerdas, dan juga merupakan pengusaha muda yang sukses. Namun, karena sebuah janji yang diucapkan oleh seorang pangeran kecil di masa kecil mereka yang seolah-olah mengikat hatinya dengan janji terseb...