(MFA)Tigapuluhdelapan

1.3K 127 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

~"Cinta tidak akan menuntut kekurangan, tapi cinta Akan menuntut dengan memahami dan Mengerti kekurangan yang dimiliki dan akhirnya Terbentuklah kesempurnaan."~

.
.

Hari ini Keenan dan Vanya bersiap pulang, setelah tiga hari menginap di hotel, sama dengan keluarga yang lain juga kembali beraktivitas setelah tiga hari mereka berkumpul.

"Ngga ada yang ketinggalan lagi kan sayang?"

"InsyaAllah ngga ada ka!" Setelah tiga hari mereka selalu bersama membuat kedua nya jauh lebih akrab dan membuat perlakuan manis Keenan makin hari makin bertambah. Oh iya tapi tidak dengan Vanya yang belum memperlihat kan rambut nya untuk Keenan, yang membuat Keenan 'sedikit' kecewa.

"Bunda sama Ummi mana Ka?" Tanya Vanya sambil menenteng dua koper di kedua tangan nya.

"Sini aku bawain, Ummi sama bunda udah duluan jadi kita tinggal nyusul aja!!" Kata Keenan sambil mengambil alih koper di tangan Vanya, senyuman tercetak jelas di wajah ayu Vanya.

Pikiran itu selalu muncul di dalam otak Vanya, keragu-raguan selalu menghantui nya. Apakah Ia bisa menjadi istri dan ibu yang baik?.

Memang cobaan orang yang sudah menikah itu besar, jadi harus kuat iman dan makin mendekatkan diri ke Allah, keraguan pasti ada.

"Sayang hey, ayoo!!, ko ngelamun siihh" panggilan Keenan menyadarkan Vanya dari lamunan nya lalu Ia dengan cepat berjalan beriringan dengan Keenan.

Sekarang mereka berdua sedang di perjalan menuju kediaman keluarga Nazmi, mereka berencana akan tinggal di situ beberapa hari juga nanti nya bergantian beberapa hari di mansion keluarga Utsman sebelum mereka menempati rumah mereka sendiri.

Vanya menatap jalanan kota yang nampak ramai, bibir nya bergumam mengikuti murottal yang berasal dari radio mobil, juga dengan tangan nya yang masih setia lengket dengan tangan besar Keenan.

"Kita mampir dulu yuk, ke restoran Ghazi's," Tawar Keenan, sedangkan Vanya yang mendengar itu dengan cepat memalingkan wajah nya menghadap Keenan dengan mata yang berbinar, Vanya sudah merindukan menu-menu makanan di restoran itu, apalagi salah satu dissert kesukaan nya ada di sana.

"Boleh Ka, Ayoo!!" Dengan antusias Vanya menjawab itu. Keenan yang gemas pun lantas menangkup kedua pipi Vanya sampai bibir nya maju, saat tepat lampu merah.

"Istri siapa sih ini ko gemesin sih, Hmm?"

"Ka Keenan dong!" keenan terkekeh. Tanpa ragu Vanya menjawab itu, tak seperti sebelum nya Ia nampak malu-malu saat mengakui Keenan sudah menjadi suami nya.

MEET FOR ALLAH(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang