~'•°•'~
.
.Ruangan dingin dan suara mesin EKG berbunyi memecahkan keheningan di dalam ruangan, sudah tiga hari Vanya di nyatakan koma akibat pendarahan keguguran yang Ia alami.
Wajah pucat namun tak mengurangi cahaya kecantikan wajah Vanya, bantuan alat-alat menempel di badan Vanya yang membuat Keenan sesak di hati tiap kali melihat nya dan sudah tiga hari keluarga terdekat silih berganti menunggu Vanya terbangun dari koma termasuk Keenan selalu ada di sisi Vanya.
"Keenan, kamu harus istirahat juga, udah tiga hari kamu di sini. Tidur kamu juga ngga beraturan, pulang gih!!" Ucap Hanum lembut.
"Keenan ngga papa Ummi" Sangat terlihat jelas bawah mata Keenan yang menghitam juga pipi yang menirus. Tiga hari tanpa Vanya membuat Keenan seperti mayat hidup.
"Maaf, Keenan ngga bisa jaga Vanya dan calon cucu Ummi" Keenan menatap Hanum dengan air mata penyesalan.
"Kamu harus ingat terus kata-kata ini nak, tidak akan pergi sesuatu yang indah, kecuali akan di gantikan dengan yang lebih indah. Bayi yang di kandung Vanya dulu itu sesuatu yang sangatt indah dan sekarang bayi itu tiada dan arti nya sesuatu yang lebih indah menunggu kalian."
"Iya Ummi" Keenan memaksakan senyum nya, Ia tak ingin Ummi nya juga merasakan kesedihan yang mendalam seperti nya.
"Yaudah Ummi mau kekantin dulu yaa!"
Ruangan kembali sepi, Keenan menatap wajah polos Vanya sambil menggenggam tangan dingin Vanya.
"Bangun sayang akan ku peluk kamu hingga fajar menyapa dan senja datang. Aku ingin terlelap dalam pelukmu, merasakan setiap debaran jantungmu. Dan menjadi penari terbaik di ruang-ruang hati mu lalu akan ku suguhkan kamu dengan cinta yang tak terkira!" Ucap Keenan lalu berakhir mencium lama tangan Vanya untuk meredam tangisan.
Tanpa di sadari Keenan, dalam koma Vanya masih dapat mendengar. Air mata menetes di ujung mata Vanya mendengar itu.
~°~°•°~°~
Asap rokok terbang terbawa hembusan angin, seseorang menahan amarah nya setelah membentak seorang wanita yang berbuat salah.
"Heh sini!, Ko Lo nyalahin gue sih?" Ucap Janetta yang ingin menghampiri Alan di luar balkon dan mereka hanya terhalang pintu balkon yang terbuat dari kaca yang Alan tutup lebih dulu.
"Gue ngga bisa ngerokok di depan Lo, bahaya buat anak gue lagian Lo emang salah" Jawab Alan datar.
"Gue emang sengaja, biar dia tau rasa dan ngga berani lagi sama Gue. Lo juga harus sadar ini usaha Gue tau ngga, sedangkan Lo ngga bergerak sama sekali cih!"
"Terkadang usaha terbesar Lo akan diabaikan, tetapi kesalahan kecil Lo akan diabadikan. Dan asal Lo tau hati Gue sekarang sakit karna orang yang Gue sayang celaka dan Gue ngga bisa seenaknya aja di samping dia, semua ini karna Lo!" Janetta tercekat di tempat, Ia merasa bahwa rencana dan usaha nya selama ini sia-sia karna diabaikan Alan dan satu kesalahan nya akan menjadi abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET FOR ALLAH(On going)
General FictionMEET FOR ALLAH(Bertemu karna Allah) ⚠PLAGIAT JAUH-JAUH DEH(•ˋ _ ˊ•)⚠ (◦•●◉✿Hasil karya dan pemikiran sendiri,apabila ada ada kesamaan maka itu hanya kabetulan😉✿◉●•◦) {FOLLOW SEBELUM BACA} [SLOW UPDATE] (BELUM REVISI) Prolog Ini kisah tentang mod...