1. Terpesona

5.5K 290 11
                                    

"Mereka pasti iri," ujarnya pada diri sendiri sambil tersenyum puas melihat murid-murid di sekolahnya bergerombol mengerubungi mobil listrik miliknya yang berwarna kuning menyala.

Sebagian dari murid-murid yang mengerumuni mobilnya, bahkan berfoto bersama mobil yang baru saja ia dapatkan beberapa bulan lalu-hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas dari orang tuanya. Mobil itu tergolong mewah dan jarang ada. Bahkan mungkin, di sekolahnya pun hanya dirinya yang memakai mobil listrik semacam itu. Tentu saja itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Lana.

Lana menunggu sampai semua murid yang berfoto dengan mobilnya selesai, sebelum menghampiri mobilnya itu. Ia mengucapkan permisi dengan sopan agar kerumuman yang masih mengelilingi mobilnya itu memberinya jalan. Lana menempelkan sebuah kartu seukuran kartu nama ke bagian tengah bodi samping mobil itu dan seketika pintunya pun terbuka. Mobil itu tidak memiliki handle pintu, jadi, untuk membukanya hanya diperlukan chip kartu yang juga berfungsi sebagai kontak mobil.

Selain fitur bodi yang elegan dan mewah, mobil Lana juga sudah dilengkapi fitur auto pilot. Hal itu yang mendorongnya untuk nekat membawa mobil itu ke sekolah hari ini. Karena sejak mendapatkan mobil itu, mama dan papanya masih belum mengizinkan ia mengendarai sendiri mobil itu dengan banyak sekali alasan.

Beberapa hari yang lalu, Lana mencari banyak informasi dan mendapatkan fakta mencengangkan bahwa mobilnya ternyata memiliki auto pilot dan sensor pengamanan yang canggih. Mobil akan tiba-tiba ketika berada terlalu dekat dengan objek lain, entah sesama mobil, tembok, atau yang lainnya. Bahkan, fitur auto pilot pada mobilnya diklaim oleh pabrik pembuatnya sangat akurat dan aman.

Lana menunggu dengan tidak sabar hingga kedua orang tuanya pergi untuk kepentingan bisnis sampai beberapa lama agar bisa membawa mobil itu sendiri ke sekolah. Dan semalam orang tuanya berangkat ke Korea Selatan. Lana gembira bukan kepalang karena hari yang ia nantikan akhirnya tiba juga.

Pagi tadi, sebelum sopirnya siap, Lana sudah berangkat lebih dulu tanpa pamit. Satpam yang berjaga di gerbang rumahnya pun tidak bertanya macam-macam ketika dirinya meminta untuk dibukakan pintu. Lana tahu nantinya ketika orang tuanya sudah kembali dari perjalanan bisnis, mereka pasti akan marah dan menghukumnya. Bahkan, mungkin saja setelah itu dirinya akan dilarang untuk mengendarai mobilnya itu lagi entah sampai berapa lama. Akan tetapi, Lana tidak peduli dan bersumpah bahwa dirinya tidak akan menyesal sama sekali. Setidaknya, ia sudah menunjukkan pada teman-temannya bahwa dirinya sudah bisa mengemudi dan memiliki mobil yang keren.

Dalam hati Lana tahu, jika alasan orang tuanya melarang dirinya membawa mobil sendiri ke sekolah cukup masuk akal. Selain belum memiliki SIM, jalan menuju ke rumahnya pun tergolong berbahaya bagi orang yang baru belajar mengemudi seperti dirinya.

Rumah Lana memang terletak di pinggir kota, tepatnya di kawasan puncak dengan banyak jalan menikung dan juga tanjakan curam. Salah satu tanjakan curam yang cukup terkenal dan membuat siapa saja yang lewat di sana menciut nyalinya adalah Tanjakan Jurang Akhir. Namun, Lana yakin bahwa berbagai fitur keamanan yang telah terpasang di mobilnya mampu membawanya melewati semua itu. Apalagi, sudah lebih dari sebulan ini dirinya mengikuti kelas mengemudi dan pelatihnya berkata bahwa dirinya cukup tenang dan stabil saat mengemudi hingga ia pun menjadi sangat percaya diri.

Jurang Akhir adalah sebutan untuk tanjakan sekaligus tikungan tajam yang diberikan oleh masyarakat sekitar karena di sana sering terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa. Ada mobil yang tidak kuat menanjak atau salah ambil ancang-ancang saat menikung yang akhirnya merosot dan jatuh ke jurang. Kadang ketika kondisi hujan dan jalanan menjadi licin, banyak pula kendaraan yang selip dan meluncur menabrak pagar pembatas jurang hingga mobilnya ringsek parah. Namun, itu semua tidak membuat Lana takut karena sewaktu kursus mengemudi, ia sering meminta pelatihnya untuk lewat di sana. Ternyata mudah asal tahu tekniknya, batin Lana.

Cinta Manusia Biasa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang