Kegagalan dalam menjalankan misi pertama tak menyurutkan semangat Vime untuk melanjutkan strategi cintanya. Vime bertekad menarik perhatian Arga dan membuat Arga jatuh in love padanya.
Biarlah misi pertama failed masih ada misi kedua, ketiga bahkan keseribupun Vime jabanin agar dapat menarik perhatian si kulkas berjalan.
Vime duduk rapi di meja kantin seraya membuka diarynya yang berisi strategi pedekate dengan Arga. Setelah mengingat dan menimbang, Vime memutuskan melanjutkan misinya di jam pelajaran setelah istirahat ini. Vime bertekad akan menunjukkan sisi kepintarannya di kelas sehingga Arga klepek-klepek dan makin cintaah pada Vime (haduuuuh ngehalu lagi ni bocah wkwkwk).
Vime lupa pelajaran pertama setelah istirahat kedua adalah sejarah, mata pelajaran yang begitu disukainya karna bagaikan alunan dongeng yang mampu menina bobokan Vime menuju alam mimpi. Eh tentu saja khusus kali ini Vime nggak akan tidur dan akan fokus belajar kalau bisa aktif tanya jawab biar Arga terpana dengan kepintaran Vime.
Bel masuk sudah dibunyikan sebagai alarm perang bagi Vime untuk menjalankan strategi menaklukkan cinta Arga. dengan semangat Vime beranjak menuju kelas dan mempersiapkan buku pelajaran dan alat tulis diatas meja tidak lupa duduk rapi seolah-olah siap tempur mengahadapi mata pelajaran kali ini.
Arka yang melihat perubahan Vime hanya bisa melongo menatap tingkah Ajaib Vime, bagaimana tidak, Vime yang Arka kenal adalah orang pertama yang akan mengeluarkan bantal leher dan menaruhnya diatas meja sebagai alas tidur menjelang pelajaran sejarah yang merupakan pengantar tidur paling manjur bagi Vime sejauh ini. Namun kali ini yang dilihat Arka begitu berbeda dari biasanya, bukan bantal leher melainkan buku sejarah dan seperangkat alat tulis dan jangan lupa pose Vime yang selah-olah begitu menantikan pelajaran dimulai. Benar-benar hal langka yang patut di abadikan!.
Arka segera membuka aplikasi kamera dan merekam video keajaiban dunia ketujuh yang dilihatnya dengan ekspresi seolah-olah dunia akan kiamat. Tidak terusik dengan Arka, Vime lantas begitu sibuk membolak balik buku paket sejarah mencari-cari materi yang nanti akan dipelajari. Sedangkan Arga yang merupakan teman sebangku Vime terlihat cuek dan tidak peduli dengan perubahan teman sebangkunya, lantas memasang earphone dan memejamkan mata sebari menunggu guru memasuki kelas.
Tidak puas dengan memvideokan Vime, Arka berupaya menggoda Vime dengan menoel-noel sikut Vime membuat sang empu yang tengah asik membolak balik halaman buku. Vime yang mulai terganggu menatap tajam Arka seolah-olah berkata lo ganggu gue sekali lagi abis lo!. Tak peduli dengan tatapan tajam Vime, Arka tetap melanjutan aksi usilnya dengan menariik-narik buku yang tengah dibaca Vime. Hal itu tentu membuat Vime hampir meledakkan emosinya, namun tertahan dengan kedatangan bu Dewi selaku guru yang mengampu mata pelajaran sejarah dikelasnya.
Vime berusaha kembali fokus memperhatikan bu Dewi, sesekali menoleh pada Arga yang telah melepas earphone ditelinganya namun masih menyandarkan punggung disandaran kursi seolah-olah tak begitu peduli dengan penyampaian guru didepan kelas.
Suara bu Dewi yang menjelaskan sejarah penculikan Soekarno-Hatta oleh kaum muda ke Rengasdengklok terdengar mengalun dengan merdu namun mulai sayup-sayup di telinga Vime. dalam hitungan detik Vime yang begitu semangat untuk belajar tadi, mulai menjatuhkan kepalanya ke meja dan terhanyut kedalam mimpi dengan suara bu Dewi yang terdengar sayup-sayup bagai nina bobo yang membuat Vime semakin lelap. Arka yang melihat itu terkekeh dibalik buku paket sejarahnya melihat Vime yang telah terhanyut ke alam mimpi padahal belum sampai 10 menit pelajaran sejarah berlangsung.
"TING TENG TING TENG 'SELURUH PELAJARAN TELAH SELESAI, SAMPAI JUMPA BESOK PAGI DENGAN SEMANGAT BELAJAR BARU/ ALL LESSON HAVE ENDED FOR TODAY, SEE YOU TOMORROW MORNING WITH NEW LEARNING SPIRIT, TAKE CARE ON THE WAY HOME AND HAVE A NICE DAY' TING TENG TING TENG.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESITANTE (keraguan)
Teen Fiction"Gue benci segala hal yang berisik! Jadi MING.GIR!" Arga Vayres Laksham. "Lo itu kayak kulkas 12 pintu aja! Dingin banget! gue bisa beku lama-lama deket lo. Tapi gimana dong gue suka es krim jadi suka yang dingin-dingin kayak gini, kurang manisnya a...