Giselle x Somi | Wild Child

523 36 0
                                    


"Eungh"

Seorang gadis menggeliat dalam tidurnya. Ia membuka matanya lalu mengerjap kecil. Ia terdiam. Mencoba mengumpulkan nyawanya.

1 menit

2 menit

3 menit

Bahkan sampai 10 menit. Ia masih bersantai - santai. Di luar kamarnya, suara riuh mulai terdengar. Ia menoleh ke arah jam yang berada di dinding kamarnya.

Seketika itu matanya melebar. "Oh shit!" Umpatnya.

Ia segera beranjak dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi.

Kurang dari 10 menit, ia telah siap dengan pakaian rapinya. Ia segera keluar dari kamar dan melihat suasana rumah yang terlihat ramai.

Hari ini, ayahnya berniat mengadakan pesta untuk menyambut kedatangan kekasih barunya. Ibunya memang sudah lama meninggal.

Ia dan sang ayah tinggal di sebuah rumah mewah di pusat kota Tokyo. Uchinaga Aeri, nama gadis itu. Atau lebih dikenal dengan Kim Aeri.

Ayahnya adalah orang Jepang, sedangkan ibunya adalah orang Korea. Ia lebih suka dipanggil dengan nama koreanya karena hal itu mengingatkannya pada sang ibu.

"Nona Aeri, anda sudah bangun? Sarapan sudah siap." Ucap salah satu pelayan di rumahnya.

Aeri menoleh. "Eoh, terima kasih. Nanti aku akan ke sana."

Pelayan itu mengangguk lalu pergi. Aeri kembali menatap sekitarnya, tak lama kemudian ia tersenyum miring. "Rencana penyambutan selamat datang untuk kekasih ayah dimulai."

***

Tuan Uchinaga menatap nyalang para pelayan yang sedang menunduk takut. "Dimana Aeri?!"

Para pelayan hanya terdiam. "AKU TANYA DIMANA AERI!"

Salah satu pelayan memberanikan diri untuk menjawab. "No - nona Aeri pergi tuan."

"KENAPA KALIAN MEMBIARKAN ANAK ITU BERBUAT ONAR?! SEMUANYA KACAU!"

"Maafkan kami tuan."

Tuan Uchinaga memejamkan matanya sambil menghela nafas kasar. Setelah emosinya cukup reda, ia berucap, "Baiklah, kalian boleh pergi. Bereskan kekacauan ini."

Para pelayan membungkuk lalu pergi.

"Dasar anak nakal!" Gerutu Tuan Uchinaga.

Tadi, saat ia pulang ke rumah bersama kekasihnya, ia dikejutkan dengan kondisi rumahnya yang berantakan dan hancur seperti kapal pecah.

Sebelumnya ia berniat memberi kejutan untuk kekasihnya, yakni sebuah pesta penyambutan. Tapi semua itu gagal karena ulah puteri tunggalnya.

Ini bukan pertama kalinya Aeri melakukan itu. Ia selalu saja menggangu kekasihnya sejak dulu. Dan jika dibiarkan seperti ini, Aeri akan semakin berulah.

Hal itu tidak bisa dibiarkan. Dia harus mencari jalan keluarnya. Dan sepertinya ia sudah menemukannya.

***

Aeri pulang ke rumah dengan keadaan berantakan. Pakaiannya sudah kusut dan tidak rapi, wajahnya memerah dan matanya sayu, serta jalannya yang sempoyongan. Ia mabuk.

Begitulah rutinitas seorang Aeri. Bangun tidur, makan, berbuat onar, atau menghabiskan uang sang ayah yang ia yakini tidak akan habis.

Aeri memandang sekitar. Keadaan dalam rumahnya sudah jauh lebih baik dari tadi saat ia tinggalkan. Sepertinya para pelayan di rumahnya sudah membereskan kekacauan yang ia buat.

AESPA x IDOL | ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang