05. Bertemu Freya

21 2 0
                                    

Vanya mendengus lelah menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang Ara, ia menemani temannya membuat topi untuk serigala yang Ara temukan beberapa pekan lalu.

Vanya sangat bosan ia tidak bisa berbuat apa-apa, ponselnya kehabisan baterai sedangkan Ara tidak mengizinkannya membantu.

"Ra buat apa sih buat topi sebesar itu, ukuran kepala serigala enggak sebesar itu" Vanya menunjuk kain yang membentang panjang di lantai.

"Diamlah Anya, serigala yang aku lihat memang sebesar ini"

"Terserah kau lah" Vanya pasrah, membiarkan Ara melakukan apa yang ingin ia lakukan.

💛💛💛

Ara menyeret Vanya dengan paksa, menuju hutan dimana teman serigala nya berada. Vanya mendengus kesal, waktu tidurnya tadi terganggu karena Ara yang menyiramnya dengan air.

"Mau mengajakku kemana Ara"

Ara menyeret Vanya sembari mendorong box berisi topi yang ia buat tadi. "Aku akan menunjukkan teman serigala ku, Anya"

"Apa kau gila ?! Kita bisa dimakan mentah mentah olehnya nanti"

"Tidak akan, serigala itu baik"

"Tetap saja Ara serigala it- AAAAAA"

Tiba-tiba seekor serigala besar muncul didepan Ara dan Vanya. Vanya berteriak keras sedangkan Ara tersenyum lebar.

"Wolfi"

Ara memekik senang memanggil nama baru teman serigala nya itu. Ara berlari kecil menghampiri Jack. Vanya menjadi histeris melihat Ara dipeluk oleh Jack.

"Lepaskan Ara ! Jangan makan dia !"

Vanya mengambil bebatuan kecil lalu melempari Jack, memaksanya untuk melepaskan Ara. "Lepaskan temanku !"

Jack semakin menenggelamkan Ara dalam bulu bulunya ia mengaum keras hingga membuat Vanya terdiam mematung. Jack menggeram marah, kuku kuku tajam nya mencuat keluar kedua netra merahnya mengkilap terang.

"A...Ara lebih baik kita pergi dari sini"

"Dia baik Anya---

"BAIK DARI MANA DIA MAU MEMAKANKU !" Bentaknya. Vanya sudah tidak tahan dengan sikap aneh temannya yang terus menyebut serigala besar itu baik padahal sudah jelas serigala itu tampak buas.

Jack tersulut emosi, mendengar bentakkan Vanya untuk Ara. Jack mengaum keras tepat didepan Vanya, rambut Vanya berterbangan dibuatnya. 

Tubuh Vanya bergetar, ketakutan. Keringat dingin sudah membasahi wajahnya yang nampak pucat, rasanya ingin pingsan sekarang. "AAAAA". Vanya berteriak keras kemudian berlari terbirit-birit keluar hutan belantara itu, meninggalkan Ara sendirian.

"Anyaaa" panggilan Ara tidak digubris Vanya terus saja berlari tak tau arah.

Jack memeluk Ara posesif ia menatap Ara tidak suka saat matenya itu hendak pergi mengejar Vanya. Jack mengaum kecil matanya berbinar seakan memohon pada Ara agar tidak pergi.

Jack ini serigala atau kucing sebenarnya ? Kenapa imut sekali.

"Huft, baiklah aku tetap disini"

XAVIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang