Sejak diangkatnya Ara menjadi Luna cewek itu selalu di sibuk kan dengan melawat ke desa-desa yang menjadi naungan pack nya. Ara dengan teliti mengecek kebutuhan warganya, ia tidak mau warganya mengalami kekurangan.
Warga Redmoon pack sangat bangga memiliki Luna seperti Ara menurut mereka Ara adalah orang yang baik, ramah dan juga mengerti kebutuhan warganya dengan baik. Sejak diangkatnya Ara menjadi Luna lima bulan yang lalu warga-warga Redmoon pack semakin makmur dan sejahtera.
Sekarang seperti kegiatannya hari-hari belakang Ara berkunjung ke salah satu desa dekat istana pack ditemani Aaron dan Ardolph. Cewek itu melihat-lihat kebun buah yang sangat subur dan berbuah banyak, Aaron dan Ardolph membawakan keranjang berisi buah milik Ara.
"Luna apa kau mau memetik apel disana ?" tanya Aaron.
Ara meletakan buah anggur di keranjang. "Boleh, aku juga menginginkan apel"
Aaron mengangguk lalu berjalan didepan sebagai pemandu jalan menuju kebun apel, Ara ditengah dan Ardolph di posisi paling belakang.
"Beta Ardolph, apa Ray akan pulang hari ini ?" tanya Ara dengan nada sendu.
Beberapa hari belakangan ini Ray di sibuk kan dengan pekerjaannya diluar wilayah immortal jadilah Ara selalu sendiri dan sekarang ia sangat rindu dengan matenya itu.
"Maaf Luna, aku tidak tahu soal itu dari kemarin Alpha Ray belum menghubungiku" jelas Ardolph dengan nada pelan.
Ara menghela nafas pelan. Cewek itu menyeka peluh yang mengalir di pelipisnya, entahlah padahal hari ini langit sedang mendung cuaca juga sedang sejuk tapi kenapa dirinya sangat berkeringat dan merasa lemas.
Sebenarnya Ara ingin sekali menyusul Ray ke kantornya tapi Ray selalu melarangnya dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal.
"Luna, jangan terlalu di fikirkan Alpha Ray pasti akan kembali secepatnya" Ucap Aaron yang seperti mengerti isi pikiran Lunanya.
"Aku harap seperti itu" ucap Ara dengan menghela nafas beratnya.
***
Di kebun apel yang sangat luas. Buah-buah apel merah itu bergantungan di dahan dahan pohon seperti menghias dedaunan hijau itu. Kebun ini sangat terawat, para warga Redmoon pack yang berprofesi sebagai petani sangat menjaga mana perkebunannya sehingga menghasilkan hasil tanam yang melimpah.
Ara, Ardolph dan Aaron memetik apel merah yang sudah matang lalu ditaruh di dalam keranjang yang mereka bawa.
Angin sejuk yang berhembus menerbangkan rambut panjang Ara, tubuh mungil nya menjadi sempoyongan karena terkena angin. Cewek itu memegang perut dan kepalanya yang tiba-tiba sakit. Ara berpegangan pada batang pohong apel didepannya.
Ardolph mengerutkan keningnya. Cowok itu memperhatikan gerak-gerik lunanya yang menurutnya sedikit aneh. Ardolph menghampiri Ara. "Luna apa kau baik-baik saja ?"
Tidak ada jawaban dari Ara. Cewek itu tiba-tiba saja limbung kebelakang dan Ardolph langsung menangkapnya. Aaron menoleh detik berikutnya cowok itu membelalak dan langsung berlari menghampiri Ara dan Ardolph.
"Beta apa yang terjadi dengan Luna"
"Aku tidak tahu, luna tiba-tiba pingsan seperti ini tadi"
Aaron memberanikan diri menepuk pipi Ara. "Luna, Luna Ara"
"Kita bawa Luna ke pack, aku takut Alpha Ray akan marah melihat Luna seperti ini" ucap Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIARA
FantasyBrianna Xaviara, seorang perempuan kekanak kanakkan yang harus mendapatkan takdir menjadi mate seorang Alpha Redmoon pack