10. Goddess of goodness

19 2 0
                                    

18.05 Ara dan Freya kembali ke pack dengan membawa buah tangan yang diberikan Valerie pada mereka. Para omega sigap mengambil barang bawaan yang dibawa Ara dan Freya kemudian dua orang itu kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

Ara dengan riang masuk ke kamar nya. Cewek itu melongok kedalam kamarnya, memastikan tidak ada Ray disana. Ara bernafas lega, tidak ada Ray disana. Ara masuk ke kamar nya dengan tenang lalu menaruh sangkar burung diatas nakas samping tempat tidur.

Ara melenggang menuju kamar mandi. Cewek itu masuk begitu saja kedalam kamar mandi dan tak lupa menutup pintunya. Ara berbalik dan seketika matanya membulat melihat Ray mengguyur tubuhnya dengar air, ia langsung menghampiri Ray.

Ara mematikan shower kemudian bersimpuh didepan Ray. "Ray ! kau kenapa mengguyur  tubuhmu dengan air dingin ! Kau bisa sakit nanti !"

Ray membuka matanya perlahan. Senyumnya mengembang sempurna lalu ia memeluk Ara sangat erat seperti takut kehilangan. "Jangan pergi, maafkan aku Ara, aku memang bodoh sudah memaksamu melakukan itu, maafkan aku" ucapnya bergetar menahan bulir bening yang akan meluncur bebas. 

Ara membalas pelukan Ray membiarkan pakaiannya basah terkena tubuh Ray yang basah. Ara mengusap kepala belakang Ray. "Aku sudah memaafkanmu Ray, aku sadar yang kau lakukan itu memang sudah kewajiban dan tradisi, seharusnya aku yang meminta maaf padamu"

"Kau tidak salah Ara"

"Sudah jangan bahas ini lagi ayo keringkan tubuhmu dan ganti bajumu, aku tidak mau kalau kau sakit nanti"

Ray mendongak menatap lekat netra milik matenya. "Apa kau khawatir denganku"

"Iya aku khawatir Ray ! Sudah jangan menatapku seperti itu cepat ganti bajumu atau aku pergi lagi dari pack"

"Jangan, jangan pergi aku mohon". Ray merubah mimik wajahnya yang kaku menjadi seperti bayi yang sedang memohon pada ibunya.

Ara terkekeh. "Iya aku tidak akan pergi"

***

Selesai membersihkan diri Ara dan Ray sama-sama berbaring di ranjang. Ray memeluk Ara posesif bahkan kakinya juga ikut mengempit kaki Ara. Dan pastinya Ara hanya bisa pasrah walaupun ia seperti cicak kejepit.

Ray memainkan anak rambut Ara. "Tadi kau kemana, hmm"

"Aku dan Freya diajak ratu Valerie ke hutan peri. Apa kau tahu ? Disana banyak sekali hewan-hewan lucu, tanaman unik dan udaranya sejuk sekali aku sampai tidak mau pulang karena disana memang nyaman"

Ray menatap Ara tajam. Pelukannya semakin mengerat. "Tempatmu disini di packku dan kau tidak bisa pergi dari sini" ucapnya penuh penekanan.

"Kalaupun aku ingin kembali ke rumah orang tua ku ?"

"Ya, kau tidak bisa pergi"

"Tapi aku rindu dengan mereka Ray, sudah tiga hari aku disini pasti mereka mencari ku" ucapnya mengerucutkan bibir.

Ray mencubit pipi Ara yang seperti bakpau itu. "Oke kau akan menemui orang tuamu tapi setelah penobatanmu sebagi lunaku"

"Hmmm, baiklah"

"Yasudah sekarang kau tidur"

Ara mengangguk. Ray menyembunyikan kepala Ara di dada bidangnya. Cowok itu juga mengusap kepala belakang Ara agar cewek itu cepat tertidur.

XAVIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang